TEMPO.CO, Jakarta - Berbenah rumah merupakan satu kegiatan yang tengah diminati. Salah satu komunitas yang menyebarkan pengaruh soal berbenah rumah adalah Gemar Rapi. Organisasi ini terbentuk dari kesadaran untuk menata negeri harus berawal dari menata diri dan merapikan rumah. Ia menjelaskan sumber utama energi berada di dalam rumah.
Baca: Bunda, Redakan Stres dengan Bergabung di Komunitas
Organisasi ini didirikan oleh lima orang, yakni Aang Hudaya, Achmadi Bambang Sulistiyono, Khoirun Nikmah, Putriana Indah Lestari, dan Wanginingastuti Mutmainah. Achmadi Bambang. “Apabila rumah tertata rapi, (hidup) penghuninya juga akan lebih tertata,” ujar Achmadi Bambang kepada Tempo, Jumat, 18 Januari 2019.
Organisasi ini pada awalnya bernama Komunitas KonMari Indonesia, namun berubah menjadi Gemar Rapi pada 5 September 2018 karena berkaitan dengan lisensi untuk berbagi materi KonMari. Pada September 2018, komunitas ini bertransformasi menjadi Gemar Rapi.
Marie Kondo, seorang penulis buku best-seller berjudul The Life-Changing Magic of Tidying Up yang telah diterbitkan di lebih dari 30 negara. Itu adalah buku terlaris di Jepang dan di Eropa, dan diterbitkan di Amerika Serikat pada tahun 2014.
Marie juga terdaftar sebagai salah satu dari 100 orang paling berpengaruh oleh majalah Time pada 2015. Pada 1 Januari 2019, Netflix merilis seri yang disebut Tidying Up with Marie Kondo. Dalam seri ini, Kondo mengunjungi berbagai rumah keluarga Amerika dan membimbing mereka merapikan rumah mereka melalui metode KonMari – sebuah metode pengorganisasian yang dikenalkan oleh Kondo.
Hasil berbenah kain dari Komunitas Gemar Rapi. Dok: Komunitas Gemar Rapi
Menurut Achmadi, organisasi ini bergerak di bidang pendidikan yang bersifat profit dan non-profit. Saat ini, kata Achmadi, organisasinya tidak lagi mensosialisasikan KonMari di Indonesia. Sebagai gantinya, mereka mensosialisasikan metode yang disebut gemar rapi. Mereka mensosialisasikan metode ini secara daring melalui media sosial dan berbagai seminar.
Pendiri lainnya, Khoirun Nikmah mengungkapkan selain metode KonMari, mereka juga banyak terpengaruh dari Living Lagom asal Swedia dan Hygge asal Denmark. Beberapa konsep hidup mengurangi sampah dan berbenah efektif ala Korea juga menjadi inspirasi yang kemudian diolah agar sesuai dengan kondisi masyarakat di Indonesia.
Nikmah menuturkan pihaknya sudah pernah membagikan metode gemar rapi di Polres Kota Bekasi dan di Kementerian Keuangan termasuk Direktorat Jenderal Pajak. Pada setiap event offline, mereka menggunakan konsep less waste, termasuk untuk membawa tumblr atau menyediakan alat makan dan minum secara prasamanan.
Komunitas ini memiliki cakupan 14 wilayah di Indonesia, yang tergabung dalam grup WhatsApp seperti Banten, Jakarta, Bandung, Sulawesi, dan Sumatera. Ada pun rentang usia anggota mereka adalah 25 - 40 tahun.