Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

LaLaLa Fest Digelar Di Hutan Pinus, Menikmati Musik di Hutan

image-gnews
Salah satu pertunjukan di Lala La Festival, Orchid Forest Cikole, 23 Feb 2019 (Dok. Kemenpar)
Salah satu pertunjukan di Lala La Festival, Orchid Forest Cikole, 23 Feb 2019 (Dok. Kemenpar)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hutan Pinus di Kawasan Cikole Bandung telah disulap menjadi tempat destinasi pariwisata untuk para pecinta musik pada Sabtu, 23 Februari 2019. Sebuah promotor telah mengadakan konser musik bernuansa milenial, bernama LaLaLa Fest. Konser musik ini mengusung tema orchid forest di Indonesia. Telah sukses pada tahun 2018, acara ini lantas kembali dan sebanyak 17 ribu tiket ludes terjual.

Baca: LaLaLa Fest di Lembang, Intip 5 Wisata Paling Hits di Lembang

Lantas, apa yang menyebabkan begitu banyak orang tertarik dengan acara musik yang dilakukan di hutan? Dilansir dari self.com dan eventbrite.co.uk, berikut adalah 3 alasan utama membuat konser di tengah hutan.

1. Menimbulkan kesan petualangan
Tak seperti konser pada umumnya yang dilangsungkan pada stadion, konser di hutan memiliki daya tarik petualangan bagi pengunjungnya. Dalam hal ini, mereka harus mencapai hutan dengan melewati berbagai rintangan. Sehingga, tak hanya menikmati musik, namun ini akan meninggalkan momen dan kesan tak terlupakan dalam hal proses menuju konser tersebut.

2. Fokus kepada konser
Saat konser di hutan berlangsung, para pengunjung akan fokus pada hal tersebut saja. Ini dikarenakan oleh sinyal telepon genggam yang kurang memadai. Sehingga, mereka tak akan diganggu oleh pekerjaan yang ditinggalkan. Bahkan, dengan kesibukan mengunggah keseruan konser di sosial media.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: LaLaLa Fest, Ramaikan Pariwisata Hutan Pinus di Cikole Bandung

3. Perasaan menyatu dengan alam
Tak hanya merasakan udara hutan yang sejuk, pengunjung juga akan merasakan sensasi menginap di alam. Karena biasanya, konser di hutan akan berjalan hingga larut malam. Ini menyebabkan Anda tidak dapat langsung pulang dan bermalam di tenda atau penginapan.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | SUSANDIJANI | SELF.COM | EVENTBRITE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Institut Seni Indonesia dan Seoul National University Kolaborasi Bidang Musik

4 hari lalu

Institut Seni Indonesia dan Seoul National University sepakat berkolaborasi bidang seni, khususnya musik. Sumber: dokumen KBRI Seoul
Institut Seni Indonesia dan Seoul National University Kolaborasi Bidang Musik

Penandatanganan MoU antara ISI dan Seoul National University adalah upaya kedua institusi untuk mengembangkan potensi akademik dan kebudayaan


Profil Bernadya, Solois yang Sedang Digandrungi

8 hari lalu

Bernadya membuka We The Fest 2024 hari kedua di GBK Sport Complex, Jakarta, Sabtu, 19 Juli 2024. Bernadya membawakan sejumlah lagu andalannya diantaranya
Profil Bernadya, Solois yang Sedang Digandrungi

Penyanyi dan penulis lagu Bernadya Ribka Jayakusuma ini merintis kariernya saat menjadi peserta ajang pencarian bakat The Voice Kids Indonesia pada 2016.


KLHK: Luas Kawasan Hutan yang Dikelola Masyarakat Meningkat

11 hari lalu

Menteri LHK Siti Nurbaya ketika panel pleno Menteri di Oslo Tropical Forest Forum 2024, Norwegia, Selasa 25 Juni 2024.
KLHK: Luas Kawasan Hutan yang Dikelola Masyarakat Meningkat

Menurut KLHK, luas kawasan hutan yang dikelola masyarakat meningkat, melalui Perhutanan Sosial dan Tanah Objek Reforma Agraria.


Ingin Lebih Produktif dalam Bekerja? Cobalah Bikin Playlist Musik yang Tepat

12 hari lalu

Ilustrasi wanita mendengarkan musik di kafe. shutterstock.com
Ingin Lebih Produktif dalam Bekerja? Cobalah Bikin Playlist Musik yang Tepat

Studi terbaru dari NYU menemukan korelasi antara pilihan musik dan peningkatan produktifitas dalam bekerja.


Desa Sari Mulyo Kembangkan Kawasan Mina Wisata Puncak Patra

13 hari lalu

Pemerintah Desa Sari Mulyo bersama jajaran Forkopim Kecamatan Kemusu, Boyolali, Jawa Tengah, melepaskan merpati saat peresmian Desa Mina Wisata Sari Mulyo Puncak Patra, Sabtu, 31 Agustus 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Desa Sari Mulyo Kembangkan Kawasan Mina Wisata Puncak Patra

Pemerintah Desa Sari Mulyo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali mengembangkan kawasan desa mina wisata


Mayoritas Anak Muda Sudah Prioritaskan Isu Lingkungan

15 hari lalu

Ilustrasi Hutan di Jawa Barat. TEMPO/Fardi Bestari
Mayoritas Anak Muda Sudah Prioritaskan Isu Lingkungan

60 sampai 70 persen anak muda sudah mulai menjadikan isu ini sebagai prioritas mereka.


19 Agustus Diperingati Hari Orangutan Internasional, Ini 6 Fakta Tentang Orangutan

27 hari lalu

Aksi orangutan di Semenggoh Nature Reserve Sarawak, Sabtu 29 Juni 2024. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
19 Agustus Diperingati Hari Orangutan Internasional, Ini 6 Fakta Tentang Orangutan

Setiap 19 Agustus diperingati sebagai Hari Orangutan Internasional yang berfokus pada konservasi orangutan dan habitat alaminya.


Peneliti Sebut Musik Klasik Bantu Perbaiki Suasana Hati dan Atasi Depresi

33 hari lalu

Ilustrasi perempuan mendengarkan musik. Pixabay.com/sweetlouise
Peneliti Sebut Musik Klasik Bantu Perbaiki Suasana Hati dan Atasi Depresi

Peneliti menyebut efek neurologis musik klasik mampu memperbaiki suasana hati seseorang walaupun mereka tak kenal lagunya.


Rossa Ceritakan Momen Terpuruk saat Berencana Hengkang dari Dunia Musik

44 hari lalu

Rossa. Foto: Instagram/@itsrossa910
Rossa Ceritakan Momen Terpuruk saat Berencana Hengkang dari Dunia Musik

Penyanyi Rossa rupanya pernah merasa terpuruk dan rendah diri dengan karyanya di industri musik Tanah Air.


Rahasia Rossa Tetap Eksis di Industri Musik Setelah 25 Tahun Berkarya

46 hari lalu

(Dari kiri) Sutradara Ani Ema Susanti, Produser Inarah Syarafina, Penyanyi Rossa, Manager sekaligus Executive Produser P. Intan S, dan Executive Vice President Time International Shannon Hartono dalam konferensi pers film dokumenter All Access to Rossa 25 Shining Years yang digelar di kawasan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat pada Senin, 29 Juli 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Rahasia Rossa Tetap Eksis di Industri Musik Setelah 25 Tahun Berkarya

Rossa membagikan rahasianya untuk tetap relevan di industri musik selama lebih dari 25 tahun berkarya.