Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banyak Petugas KPPS Meninggal karena Kelelahan, Ini Kata Ahli

image-gnews
Ilustrasi wanita kelelahan. shutterstock.com
Ilustrasi wanita kelelahan. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masa pemilu berakhir setelah seluruh masyarakat Indonesia memberikan hak pilihnya pada Rabu, 17 April 2019. Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS menjadi bagian penting dari penyelenggaraan pesta demokrasi ini. 

BacaEvaluasi Pemilu 2019: KPPS Kelelahan - Ambang Batas Parlemen

Di kala masyarakat hanya datang dan mencoblos, para petugas KPPS harus bekerja sebelum dan sesudah pencoblosan. Mereka harus memulai dengan sosialisasi dan memastikan penyelenggaraan berjalan baik, hingga puncaknya perhitungan suara. Kondisi fisik mereka pun menjadi taruhannya.

Hingga kini, dua belas petugas KPPS di Jawa Barat dikabarkan meninggal dunia akibat kelelahan. Selain itu, petugas dari beberapa darah seperti Kota Bekasi, Kabupaten Bogor, Malang, Tasikmalaya, dan Karawang, mengalami nasib sama. Ini menjadi bukti bahwa kelelahan bisa berakibat fatal bagi manusia. 

Dokter Christy Rudita Rivanti menjelaskan bahwa dalam ilmu kedokteran, tubuh manusia tidak memiliki batasan khusus untuk tetap berjaga. Meski demikian, ada suatu reaksi dan perubahan yang akan muncul apabila seseorang tidak beristirahat selama 24 hingga 32 jam.

“Tidak ada patokan khusus untuk berapa lama tubuh bisa tahan tidak tidur. Karena ini tergantung pada kondisi masing-masing individu. Tapi kelelahan yang ekstra dan drop secara ekstrem terjadi jika selama 24 hingga maksimal 32 jam tidak istirahat,” katanya saat dihubungi TEMPO.CO pada Minggu, 21 April 2019.

Ia mengatakan bahwa reaksi seperti kelelahan dan drop akan terjadi karena tubuh kehilangan proses detoksifikasi. Proses ini hanya dapat dilakukan tubuh secara alami saat tidur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Manusia membutuhkan tidur 7 hingga 8 jam setiap harinya. Dan saat tidur, proses detoksifikasi akan meregenerasi sel-sel yang rusak dan mengaktifkan sistem imun. Kalau kurang tidur atau bahkan tidak tidur sama sekali, proses detoks tidak akan terjadi,” katanya.

Selain kelelahan dan drop, masalah kesehatan lain pun akan terjadi apabila tubuh tidak tidur dan melewati proses detoks itu. Salah satu yang disebutkan Christy ialah diabetes dan hipoglikemia.

Mengenai diabetes, ia mengatakan bahwa kelelahan dan tingkat stres yang tinggi dapat memicu kenaikan gula darah. Sedangkan untuk hipoglikemia atau gula darah yang rendah, dapat terjadi akibat terlalu sibuk dan kurang makan. “Keduanya ini dapat menyebabkan kematian mendadak apabila tidak segera ditangani,” katanya.

Mengkonsumsi kopi dan minuman berenergi juga dinilai sangat berisiko di kala seseorang sedang lelah akibat kurang tidur. Christy mengatakan bahwa kandungan kafein yang tinggi pada kedua jenis minuman tersebut dapat membuat jantung berdebar.

“Kafein sangat berpengaruh pada kerja jantung sehingga dapat membuatnya berdebar-debar. Dan bagi beberapa orang yang intoleran dengan kafein itu sendiri, akan menyebabkan serangan jantung hingga kematian,” katanya.

BacaPetugas KPPS: Kerja Sampai Pagi, Honor Tak Sampai Rp 500 ribu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

1 hari lalu

Standard Chartered. REUTERS/Bobby Yip
Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.


Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

1 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.


5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

1 hari lalu

Ilustrasi perempuan tidur. Foto: Freepik.com
5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari


Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

4 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. TEMPO/Annisa Febiola.
Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.


Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

4 hari lalu

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang saat memimpin Kunjungan Kerja Reses, di Pekanbaru, Riau, Selasa (23/4/2024). Foto: Wilga/vel
Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.


Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

4 hari lalu

Suasana sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin, 22 April 2024. Dari 8 hakim MK, 5 hakim memutuskan menolak seluruh permohonan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan oleh passion Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.


Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

5 hari lalu

Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan kepada anggota militer, petugas pertolongan pertama, dan keluarga mereka pada hari peringatan 22 tahun serangan 11 September 2001 terhadap World Trade Center, di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson di Anchorage, Alaska, 11 September. 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein
Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.


Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

5 hari lalu

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat menghadiri acara Temu Kangen dan Silaturahmi dengan senior partai di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu 17 Desember 2022.  Para senior PDIP yang hadir itu antara lain, Panda Nababan, Tumbu Saraswati, Rahmat Hidayat, Rudi Harsa, Emir Moeis, Dewi Jakse, Andreas Pareira, Firman Djaya Daeli, Jacob Tobing, Teras Narang, Idham Samawi, Agnita Singedekane, Pataniari Siahaan, Bambang Praswanto, HM. Sukira, Sirmadji, Daryatmo Mardiyanto. ANTARA/HO-DPP PDI Perjuangan
Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan aktivis pro demokrasi, Tumbu Saraswati, wafat di ICU RS Fatmawati Jakarta pada Kamis


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

6 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

6 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

Penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah gangguan tidur karena ketidakstabilan kadar gula darah dan gejala terkait diabetes.