TEMPO.CO, Jakarta - Latihan fisik mungkin telah menjadi rutinitas bagi sebagian orang. Sehingga, gerakan apapun dapat dilakukan. Sayangnya, tidak demikian bagi para pemula. Sebab apabila badan belum terbiasa olahraga, cedera sangat mungkin terjadi.
Baca juga: Sedang Flu Tetap Boleh Olahraga, tapi Waspada Leher dan Hal Ini
Oleh karena itu, melansir dari Web MD, berikut adalah beberapa gerakan yang harus dihindari agar tidak mengalami cedera bagi pemula.
1. Membelakangi lat pulldown
Lat pulldown sering ditemui pada pusat kebugaran. Umumnya, ada dua cara yang bisa dilakukan, yakni menaik turunkan lat dengan menghadap atau membelanginya. Rupanya, yang tidak disarankan bagi pemula adalah membelakangi lat pulldown. Sebab jika tidak terbiasa, ini dapat menyebabkan nyeri bahu dan melukai tulang punggung.
2. Angkat beban ke arah depan
Mengangkat beban menggunakan bar sangat tidak disarankan dengan gerakan ke depan. Sebab, tubuh para pemula dapat menekan saraf di area bahu. Sehingga cedera sangat mungkin dirasakan. Sebaliknya, lebih disarankan untuk mengangkat beban ke arah kiri dan kanan untuk merangsang otot sebelum akhirnya mencoba gerakan ke depan.
3. Menggunakan leg press ke arah atas dan bawah
Leg press umumnya digunakan untuk menciptakan otot pada kaki. Sayangnya, banyak pemula yang salah dalam menggunakannya. Dalam hal ini, menggunakan leg press sangat tidak disarankan dengan arah atas ke bawah. Sebab ini artinya bukan otot kaki yang bergerak, namun tempurung kaki yang justru dapat membuat Anda cedera. Sebaliknya, yang benar dan ditujukan pada otot kaki adalah yang mengarah ke depan dan belakang.
Baca juga: Benarkah Memasukkan Bawang ke Kaus Kaki Bisa Menyembuhkan Flu?
4. Squat dengan beban di punggung
Untuk menambah tekanan dan mempercepat pembuatan otot kaki, cara lain yang dilakukan para pemula adalah squat dengan beban di punggung. Sayangnya hal tersebut justru dapat menyebabkan cedera pada punggung. Untuk membiasakan diri dengan hal ini, Anda disarankan untuk membiasakan diri dengan squat tanpa beban terlebih dahulu.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | WEBMD