Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sering Digigit Nyamuk karena Berdarah Manis, Mitos atau Fakta?

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian orang lebih disukai nyamuk dibandingkan orang lain. Ada anggapan bahwa hal itu karena orang tersebut memiliki darah yang manis. Mitos atau fakta? 

Baca juga: Mulai Banyak Nyamuk? Usir dengan 5 Aroma Bahan Alami Ini

Ternyata penyebab nyamuk lebih sering menggigit orang tertentu bukan karena orang itu berdarah manis, melainkan karena karbondioksida yang diembuskan napas. Nyamuk mengandalkan karbondioksida untuk menemukan inangnya. Ketika Anda mengembuskan napas, karbondioksida dari paru-paru tidak langsung menyatu dengan udara, melainkan membentuk gumpalan senyawa yang tidak terlihat di udara.

"Nyamuk mulai menyesuaikan diri dengan karbon dioksida dan terus terbang melawan angin saat mereka merasakan konsentrasi yang lebih tinggi, kata Joop van Loon, ahli entomologi di Universitas Wageningen di Belanda seperti dikutip Live Science, Sabtu, 22 Juni 2019. Menggunakan karbon dioksida, nyamuk dapat mengunci target dari jarak hingga 164 kaki atau sekitar 50 meter.

Ketika berjarak sekitar 1 meter dari target potensial, nyamuk mulai memperhitungkan banyak faktor pada target, termasuk suhu kulit, keberadaan uap air, dan warna. Para ilmuwan berpendapat, faktor terpenting ketika nyamuk memilih target adalah senyawa kimia yang diproduksi oleh koloni mikroba yang hidup di kulit.

"Bakteri mengubah sekresi kelenjar keringat kita menjadi senyawa volatil yang terbawa melalui udara ke sistem penciuman di kepala nyamuk," kata Van Loon. Dan, setiap orang menghasilkan senyawa yang berbeda.

Sebuah studi di jurnal PLOS ONE menyebut, orang dengan keragaman mikroba kulit yang lebih besar cenderung mendapatkan lebih sedikit gigitan nyamuk daripada orang dengan mikroba kulit yang kurang beragam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Lagu DJ Skrillex Dapat Usir Nyamuk DBD? Intip Penelitiannya

Selain mikroba di kulit, nyamuk juga cenderung menyukai warna lebih gelap. "Nyamuk menyukai warna hitam," kata Jeff Riffell, seorang profesor biologi di University of Washington yang meneliti atraksi nyamuk. Disarankan Anda menggunakan warna yang lebih terang jika ingin menghindari gigitan nyamuk.  

Jadi, sering digit nyamuk karena memiliki darah manis hanya mitos belaka. 

LIVE SCIENCE


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

2 hari lalu

Ilustrasi - Pembekuan atau penggumpalan darah (trombus) di vena. ANTARA/Shutterstock/pri.
Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

Hemofilia merupakan penyakit kelaianan pada fungsi pembekuan darah. Sebagian besar penyebabnya terjadi karena keturunan.


Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

7 hari lalu

Pasien penyakit Minamata bawaan Yuji Kaneko di Oruge-Noa, menyantap makanan di sebuah kelompok perawatan untuk orang-orang cacat di Minamata, Prefektur Kumamoto, Jepang, 13 September 2017. Kaneko lahir di Minamata pada tahun 1955 dan semua dari anggota keluarganya penderita penyakit Minamata. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?


5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

9 hari lalu

Pelaksanaan International Arbovirus Summit 2024/Takeda
5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD


Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

14 hari lalu

ilustrasi memar (pixabay.com)
Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.


Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

14 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.


10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

17 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.


Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

25 hari lalu

Ilustrasi pria menggunakan ponsel di toilet. buzznigeria.com
Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.


Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

29 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@raditya_dika
Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

37 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.


Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

37 hari lalu

Ilustrasi wanita bekerja di kantor. shutterstock.com
Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.