TEMPO.CO, Jakarta - Curah hujan tinggi yang diprediksi akan berlangsung hingga Februari 2020 tentu harus diwaspadai. Selain persiapan dalam menjaga material, menjaga diri dari berbagai penyakit yang mungkin menyerang juga harus dilakukan. Kondisi banjir susulan atau berulang, kemungkinan bisa terjadi.
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI) Moh. Adib Khumaidi pun mengimbau masyarakat agar melakukan pencegahan semaksimal mungkin dalam keterangan pers yang diterima Tempo.co pada 2 Januari 2020
Berikut adalah beberapa cara yang disarankannya.
1. Menghindarkan anak-anak untuk bermain air banjir agar terhindar dari berbagai jenis penyakit yang mungkin timbul sesudahnya.
2. Tidak merendam kaki dalam air banjir kecuali untuk upaya penyelamatan.
3. Segera mengganti pakaian basah dengan pakaian kering untuk mencegah hipotermia.
4. Melindungi anggota tubuh dengan mengenakan sarung tangan dan sepatu boots apabila harus terjun ke dalam air banjir.
5. Mengenakan masker sewaktu membersihkan rumah dari kotoran air banjir serta hindari luka yang dapat berpotensi masuknya kuman.
6. Konsumsi makanan dan minuman yang higienis. Banyak minum air putih daripada minuman jenis lainnya untuk menjaga agar asam lambung tetap seimbang, serta juga tidak mengkonsumsi makanan pedas.
7. Mengonsumsi makanan yang segar dan memperhatikan waktu kadaluarsa. Jangan lupa untuk mencuci tangan pakai sabun atau antiseptik sebelum makan.
8. Siapkan persediaan obat-obat sederhana seperti penurun panas, obat lambung dan diare serta vitamin terutama untuk anak-anak dan balita. Jika ada keluhan kesehatan lebih lanjut segera berobat ke dokter di puskesmas atau posko kesehatan.
Adib mengatakan bahwa tujuan dari tindakan ini semua tentunya untuk mencegah agar kita semua terhindar dari penyakit pasca banjir. "Sewaktu-waktu (penyakit) bisa mengenai siapa saja terutama anak-anak," katanya.