Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lindungi Diri dari Virus Corona di Pasar Tradisional, Ini Caranya

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Penumpang memakai topeng saat mereka berjalan melewati mesin pemindai yang memantau suhu orang-orang setelah menyebarnya virus Corona di Cina, di Bandara Internasional Bandaranaike di Katunayake, Sri Lanka, 24 Januari 2020. Dikabarkan terdapat seorang wisatawan asal Cina yang berkunjung ke Sri Lanka, yang terinfeksi virus Corona. REUTERS/Dinuka Liyanawatte
Penumpang memakai topeng saat mereka berjalan melewati mesin pemindai yang memantau suhu orang-orang setelah menyebarnya virus Corona di Cina, di Bandara Internasional Bandaranaike di Katunayake, Sri Lanka, 24 Januari 2020. Dikabarkan terdapat seorang wisatawan asal Cina yang berkunjung ke Sri Lanka, yang terinfeksi virus Corona. REUTERS/Dinuka Liyanawatte
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Merebaknya virus corona membuat sejumlah restoran siap saji menutup toko mereka di Wuhan, Cina. Apakah aman bila berbelanja di pasar tradisional setempat, atau tempat lain yang terkena dampak dari virus?

Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam laman resminya memberikan panduan untuk orang yang berkunjung ke pasar basah atau pasar yang menjual hewan-hewan hidup di area yang terjangkit virus corona. "Hindari kontak langsung tanpa pelindung dengan hewan hidup dan permukaan yang sudah bersentuhan dengan hewan," WHO.

Bila memang bersentuhan dengan hewan dan produk hewani, segera cuci tangan dengan air dan sabun hingga bersih. Jangan sampai menyentuh mata, hidung dan mulut yang bisa jadi pintu masuk penyebaran penyakit.

Selain itu, jauhi kontak dengan hewan yang sakit dan daging yang sudah busuk. Serta hindari hewan-hewan liar, sampah dan cairan kotor yang ada di pasar untuk menghindari risiko terkena virus. Jangan terlalu panik, sebab menurut WHO produk-produk daging tetap bisa aman dikonsumsi meski berasal dari area yang terkena wabah. Namun ada syarat-syarat yang harus dipatuhi, yakni daging disiapkan dengan baik dan bebas kontaminasi serta dimasak hingga betul-betul matang menyeluruh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apa yang harus dilakukan bila Anda harus sering berada di pasar basah karena bekerja di sana? Pastikan untuk selalu menjaga kebersihan, cuci tangan, serta membersihkan semua peralatan dan area kerja setidaknya sehari sekali. Pakailah baju pelindung, sarung tangan dan pelindung wajah saat memegang daging dan produk-produk hewan lainnya. Setelah bekerja, segera lepaskan pelindung, cuci setiap hari dan letakkan di area kerja.

Pastikan tubuh dan pakaian bersih saat pulang ke rumah, jangan sampai membawa baju dan sepatu kotor dari pasar ke rumah untuk mengurangi risiko penularan terhadap keluarga.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

5 jam lalu

Barang bukti seragam polisi di Ditreskrimum, Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 7 Maret 2022. Penyalahgunaan atribut digunakan tersangka tindakan penipuan, yang berhasil meraih lebih dari Rp1 miliar. TEMPO/Cristian Hansen
Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

Unit Reskrim Polsek Ciputat Timur menangkap dua polisi gadungan. Sempat membawa kabur motor korban.


Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

18 jam lalu

Kelinci yang menjadi alat uji ilmiah. shutterstock.com
Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:


Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

1 hari lalu

Penjual rempah-rempah menambah stok temulawak di lapaknya di Pasar Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis 5 Maret 2020. Penjualan rempah-rempah seperti temulawak, jahe merah dan kapulaga yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh itu meningkat dari 50 kilogram per hari menjadi satu kuintal per hari sejak pengumuman pasien positif terjangkit virus corona COVID-19 di Indonesia. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

Kementerian PUPR mulai merevitalisasi Pasar Banyuwangi yang menjadi pusat perbelanjaan dan kawasan heritage pada pertengahan tahun 2024 ini.


Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

3 hari lalu

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani ketika ditemui di Kemenko Marves pada Selasa, 22 Agustus 2033. TEMPO/Riri Rahayu
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.


10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

5 hari lalu

Kosta Rika menyimpan 50 jenis burung kolibri, hingga disebut ibu kota kolibri dunia. Foto: Konrad Whote/Look-Foyo/Getty Images
10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

Berikut ini deretan hewan terkecil di dunia, mulai dari spesies ikan, katak, kura-kura, kelinci, tikus, hingga ular.


10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

5 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.


Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

5 hari lalu

Seorang pembeli memilih buah Manggis yang dijajakan masyarakat di jalan nasional menuju Banda Aceh, di kawasan Meureudu, Kec. Simpang Tiga, Kab. Pidie, Aceh. Selasa (10/7). ANTARA/Rahmad
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.


Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

11 hari lalu

Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, saat ditemui di area acara Peresmian Pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, pada Kamis, 15 Februari 2024 di JIExpo Convention Center & Theater, Jakarta Utara. TEMPO/Adinda Jasmine
Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bakal melakukan antisipasi imbas serangan Iran ke Israel agar perekonomian tidak terdampak lebih jauh.


Harga Daging Sapi H-1 Lebaran 2024 Capai Rp 150 Ribu per Kilogram

17 hari lalu

Pedagang tengah menata daging sapi di Pasar Jatinegara, Jakarta, Selasa 20 Februari 2024. Badan Pangan Nasional menetapkan impor daging sapi tahun ini sebesar 145.251 ton. Jumlah ini jauh di bawah pengajuan rencana kebutuhan yang diajukan para pelaku usaha yang sejumlah 462.011 ton. TEMPO/Tony Hartawan
Harga Daging Sapi H-1 Lebaran 2024 Capai Rp 150 Ribu per Kilogram

Harga daging sapi meroket H-1 Lebaran di Pasar Palmerah mencapai Rp 150 ribu per kilogram.


Ketua TP PKK Tinjau Kebakaran di Pasar Tarutung

17 hari lalu

Ketua TP PKK Tapanuli Utara (Taput), Satika Simamora memeluk seorang pedagang yang kiosnya turut terbakar di Pasar Tradisional Tarutung, Minggu (7/4/2024). foto: darwin nainggolan
Ketua TP PKK Tinjau Kebakaran di Pasar Tarutung

Ketua TP PKK Tapanuli Utara, Satika Simamora, meninjau langsung Pasar Tradisional Tarutung yang terbakar pada Minggu, 7 April 2024.