TEMPO Interaktif: Anda tengah berada di Makassar? Cobalah melongok Hotel Clarion, yang punya menu khusus menyambut bulan Ramadan 1429 Hijriah ini. Marketing Communication Manager Clarion Hotel Sutrayanti mengatakan manajemen hotel telah menyiapkan paket khusus Ramadan, mulai paket sahur hingga buka puasa.
Paket sahur ini dilayani dengan sistem room service. Untuk itu, disediakan tiga pilihan menu dengan harga Rp 60 ribu nett per orang. Sedangkan untuk paket buka puasa, tersedia paket ta'jil corner seharga Rp 30 ribu nett per orang. Dengan paket ini, Anda bisa menikmati aneka pilihan sajian takjil yang segar selama bulan puasa di Carita Lounge.
Baca Juga:
Tak hanya itu, di Legend Coffee Shop, Anda juga bisa menikmati sajian prasmanan yang menarik dan bervariasi dengan makan sepuasnya. Harganya cuma Rp 60 ribu nett per orang. Sedangkan paket buka puasa bersama dihargai Rp 70 ribu nett per orang dengan pemesanan minimal 100 orang. Dengan harga itu, Anda dan rombongan sudah bisa menikmati hidangan khusus buka puasa prasmanan, fasilitas ruang salat, khatib atau penceramah, serta sound system standar.
Executive Chief Clarion Hotel Chok Sudiartha mengungkapkan, menu yang disiapkan tentunya yang akan menggugah selera makan pengunjung. Sebagai makanan pembuka, akan disajikan berbagai jenis bubur manis, es teler, dan jajanan Nusantara, seperti kue khas Makassar: barongko.
Sedangkan salah satu menu spesial yang menjadi menu terfavorit sesuai dengan hasil survei tamu hotel adalah buntut asam pedas. Sesuai dengan namanya, lidah Anda bakal bergoyang karena rasa asam pedasnya. Rasa asamnya membuat masakan ini sangat segar. Sedangkan dari penampilannya, makanan ini tampak sangat berani lantaran warna bumbunya yang merah.
Chok sedikit membagi rahasia memilih buntut sapi yang bagus. Menurut dia, sebaiknya kita memilih daging impor. Soalnya, daging buntut sapi impor ini lebih lunak. Maklum, usia sapi yang dipotong relatif muda, yakni kurang dari satu tahun. Sementara itu, bagian buntut sapi yang dipilih sebaiknya yang berada 10 sentimeter dari bokongnya.
Saat mencoba menikmati buntut asam pedas ini, saya merasakan, masakan ini cocok dengan lidah Indonesia. Kuahnya mirip masakan kari, tapi ini lebih merah dan lebih kental. Bumbu-bumbu masakan ini terasa enak dan pas di lidah. Soalnya, bumbu itu tidak digerus menjadi halus, melainkan sedikit kasar sehingga kita bisa membedakan mana cabai, tomat, bahkan serainya. Buntut asam pedas ini lebih cocok disandingkan dengan minuman hangat, seperti jeruk nipis hangat.
Irmawati