TEMPO.CO, Jakarta - Batuk dan pilek adalah salah satu masalah kesehatan yang rentan menyerang anak-anak. Sebagai orang tua, tentu hal tersebut tidak diinginkan untuk dialami buah hati mereka.
Jika batuk dan pilek itu tetap menyerang, apa yang bisa dilakukan orang tua guna mengatasinya? Dokter Spesialis Anak di RSIA Brawijaya Attila Dewanti pun membagikan tiga tips jitunya.
Pertama, ia meminta orang tua untuk mulai mengidentifikasi makanan yang dikonsumsi anak. Terlebih kalau anak tetap lincah dan bisa beraktivitas seperti biasa.
“Biasanya itu karena minum es atau mengkonsumsi makanan terlalu manis. Artinya ini harus dihindari dan diganti ke yang hangat dan tidak terlalu manis,” katanya dalam Johnson Virtual Expert Class: Merawat Anak Selama Masa Pandemi di Jakarta pada 29 April 2020.
Hal kedua yang bisa dilakukan adalah mengolesi minyak pada dada dan punggung anak. Terlebih jika batuk dan pilek muncul akibat alergi karena faktor keturunan dari orang tua.
“Mungkin ayah dan bunda ada yang alergi debu atau udara dingin setelah hujan deras. Berarti kita tau yang harus dilakukan, yaitu menghindari pencetus alerginya dan olesi minyak untuk memberikan sensasi nyaman,” ujarnya.
Terakhir, jika kondisi batuk dan pilek tak kunjung usai, maka Attila mengimbau agar orang tua memberikan obat batuk atau pilek yang sudah dimiliki di rumah. “Biasanya pasti ada persediaan obat, bisa diberikan sesuai anjuran dokter terdahulu,” tuturnya.
Apabila ketiga hal tersebut sudah dikerjakan namun tak muncul tanda sehat, terlebih diikuti dengan sesak dan tersengal-sengal dengan intensitas nafas 50-60 kali per menit, baru dianjurkan ke untuk konsultasi ke dokter. “Karena kondisi ini tidak bisa lagi ditangani sendiri di rumah. Harus langsung ke dokter,” tutupnya.
