TEMPO.CO, Jakarta - Setelah viral kabar di awal bulan ini bahwa Starbucks melarang barista di Amerika Serikat mengenakan kaus atau aksesori yang menyebut gerakan Black Lives Matter (BLM), Starbucks mengatakan akan membuat desain kaus Black Lives Matter versinya sendiri.
Hal itu seperti dilansir Vogue pada Senin 15 Juni 2020, Starbucks melarang hal itu karena perusahaan khawatir hal itu bisa "disalahartikan dan berpotensi memancing kekerasan."
Starbucks mengklaim akan memproduksi 250.000 kaus perusahaan dengan desain Black Lives Matter yang bisa dikenakan oleh para barista di Amerika Utara.
Kaus juga bisa dibeli online seharga AS 19,99 dolar atau kira-kira Rp 284 ribu. Desain kaus itu bergambar papan-papan protes bertuliskan "Black Lives Matter," "Together We Can," "Stand Up," serta "Time for Change."
Starbucks berjanji untuk menyumbangkan sebagian dananya ke organisasi terkait BLM. Awal bulan ini, Starbucks Foundation mengklaim akan menyumbangkan AS 1 juta dolar untuk organisasi yang mempromosikan keadilan rasial dan komunitas yang lebih inklusif dan adil.