TEMPO.CO, Jakarta - Generasi milenial termasuk salah satu kelompok usia dengan konsumen yang paling aktif. Tetapi, masa depan brand sedang dibentuk oleh Generasi Z, yang lahir setelah 1994.
Mereka berbeda dengan Generasi Y karena tidak dibiarkan sendiri dalam keinginan untuk mengubah dunia. Tidak seperti orang tua mereka, Generasi X yang terkenal, mereka berada di tengah-tengah antara idealisme dan materialisme. Dilansir melalui Entrepreneur, Generasi Z adalah generasi yang sepenuhnya digital.
Baca Juga:
Mereka dapat mengelola lebih dari satu layar sekaligus, belajar secara otodidak dan dari internet, kreatif, dan karena tumbuh di lingkungan ekonomi yang sulit, seperti krisis keuangan 2008, mereka biasanya mandiri.
"Generasi Z adalah orang-orang muda yang berorientasi pada tujuan. Mereka menganggap hidup sebagai level permainan dan cenderung sangat reaktif terhadap dunia mereka,” kata Jennifer Medina, Kepala Inovasi dan Intelijen dari badan penelitian Big Foot.
Tidak seperti Generasi Milenial yang menggunakan media sosial untuk berbagi informasi, Generasi Z suka memanfaatkan berbagai platform untuk menghasilkan konten sendiri. Mereka sepenuhnya responsif terhadap strategi pemasaran digital. Kelompok yang merupakan 25,9 persen dari populasi dunia ini masih belum memiliki daya beli yang besar, tetapi brand harus memperhatikan untuk memastikan ketahanan di pasar. Para ahli membuat empat tips bagi brand untuk menjalin hubungan dengan generasi ini.
Baca juga: Sebab Generasi Z Lebih Sehat dan Produktif
Pelajari bahasa Z
Anak muda dari generasi ini lebih konseptual, menggunakan lebih sedikit kata, lebih sintetis dan berbasis pada visual yang kuat. Anda harus bereksperimen dengan platform baru seperti TikTok atau Instagram.
Bangun brand yang berorientasi pada Gen Z
Generasi Z tidak tertarik pada merek yang hanya ingin menonjolkan identitas. Mereka tidak ingin perusahaan yang berusaha menjadi protagonis. Sebaliknya, mereka ingin perusahaan membantu memecahkan masalah atau membangun cerita mereka sendiri. Mereka sangat menghargai alat-alat seperti aplikasi dan ingin bisnis menjadi teman.
Pahami ada mata uang lain
Pengaruh di media sosial sangat penting bagi Generasi Z, dikenal sebagai mata uang sosial. Brand yang ingin menjangkau Gen Z perlu membantu mereka mempertahankan kekuatan sosial dengan penjualan dan aplikasi yang membantu mereka menonjol.
Bangun hubungan yang erat
Generasi Z paham menawarkan produk saja tidak cukup karena mereka tahu brand lain juga melakukan hal yang sama. Mereka mencari pengalaman berbelanja yang tak terlupakan yang membantu mereka melakukan hal lain. Misalnya, sepatu Tomsyang memenangkan hati generasi ini dengan menawarkan alas kaki untuk orang-orang yang berada dalam kondisi sulit untuk setiap pembelian. Gen Z sangat peka terhadap apa yang terjadi di dunia mereka, tetapi ingin menghasilkan perubahan dengan cara yang praktis.