Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Memutuskan Tak Punya Anak, Sudah Paham Risikonya?

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pasangan konsultasi dengan psikolog. Shutterstock
Ilustrasi pasangan konsultasi dengan psikolog. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Semakin banyak pasangan yang memutuskan tak punya anak dengan berbagai pertimbangan. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) mengatakan pilihan childfree atau menikah tapi tidak punya anak memiliki sejumlah dampak kesehatan hingga risiko biologis, terutama bagi wanita.

"Seberapa kita mau memenuhi hak kita, tetap perlu diimbangi dengan seberapa dalam mempertimbangkan dan memutuskan hak tersebut dengan sudah tahu konsekuensi dan plus minusnya," kata Hasto. "Jangan hanya karena kita bebas menentukan tapi tidak mengetahui risikonya. Banyaklah membaca karena lebih baik tahu duluan sebelum mengambil keputusan."

Dari sisi biologis, Hasto mengatakan kebanyakan wanita yang mengidap tumor dan kanker rahim adalah yang tidak memiliki anak atau yang memiliki hanya satu orang anak. Mengutip laman Cancer.org, kanker rahim dapat menyerang wanita tanpa memandang usia namun lebih sering menyerang yang tidak pernah punya anak atau yang memiliki anak pertama setelah usia 35 tahun.

"Mereka yang mengidap tumor rahim, (risiko) lebih cenderung meningkat pada yang nuliparitas (tidak punya anak, atau punya anak satu)," jelas Hasto.

Hasto mengatakan tumor dan kanker payudara cenderung banyak menyerang wanita yang tidak menyusui. Mengutip laman Cancer Center, wanita yang belum memiliki anak atau yang memiliki anak pertama setelah usia 30 tahun mungkin memiliki peluang sedikit lebih tinggi terkena kanker payudara. Itu karena jaringan payudara terpapar lebih banyak estrogen untuk jangka waktu yang lebih lama.

Selain itu, ada juga kista endrometrosis di mana sekitar 30-50 persen wanita yang mengalami endometriosis biasanya juga mengalami gangguan kesuburan atau infertilitas. Meski endometriosis dapat mengganggu kesuburan, ada beberapa solusi yang mungkin bisa dijalani pasien agar bisa hamil, tergantung pada usia dan tingkat keparahan endometriosisnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Oleh karena itu, jangan anggap kalau tidak punya anak itu bebas dari risiko. Pengetahuan kesehatan reproduksi perlu dibangun, terlebih karena perempuan siklusnya jalan terus. Setiap bulan telurnya kecil, membesar, kemudian pecah dan menstruasi," ujar Hasto. "Ketika wanita hamil, siklus itu disetop selama sembilan bulan dan itu ada baiknya, mengistirahatkan rahim dari putaran siklus hormon," ujar mantan Bupati Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta, tersebut.

Lebih lanjut, ia mengatakan penting bagi wanita yang memutuskan tak punya anak untuk memperkaya wawasan terkait dampak dan risiko bagi tubuh. "Seandainya ingin childfree dan tahu risikonya dan kontrol secara baik, seperti payudara dikontrol secara rutin, rahimnya diskan secara periodik dari penyakit-penyakit yang biasanya datang pada yang tidak hamil, itu berarti baik karena dilakukan dengan rutin," katanya.

"Hal-hal seperti itu perlu sebagai imbangan pendapat childfree karena terpengaruh oleh emosional tapi kemudian tidak tahu risiko-risikonya," imbuh lulusan Fakultas Kedokteran UGM itu.

Ia juga mengusulkan bagi pasangan yang masih muda, sehat, dan mampu, untuk melakukan adopsi anak. "Usul saya, kalau mereka sehat dan mampu, mungkin bisa adopsi karena banyak masyarakat yang anaknya banyak tapi tidak mampu. Kalau punya rezeki, silakan," ujarnya.

Baca juga: 1.249 Anak Indonesia Mengidap Diabetes Tipe Satu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

2 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

2 hari lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.


Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

2 hari lalu

Ilustrasi ibu berbicara dengan anak. Foto: Freepik.com/Racool_studio
Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

3 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

3 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

4 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

4 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

7 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

7 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

9 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.