TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian penyintas Covid-19 mengalami gejala sisa yang berkepanjangan. Bahkan, gejala ini dapat bertahan lama hingga beberapa bulan sejak dinyatakan sembuh atau disebut dengan Long Covid.
Long Covid merupakan gejala yang menetap ataupun gejala baru yang terjadi pada penderita Covid dan berlanjut hingga lebih dari 28 hari sejak awal terinfeksi. Dr. Muslim Kasim, spesialis THT-Bedah Kepala Leher, menjelaskan efek jangka panjang ini dikatakan tidak hanya terjadi pada pasien yang mengalami gejala berat saat fase akut tetapi juga pada pasien bergejala ringan-sedang.
Para penyintas Covid-19 perlu memaksimalkan pemulihan kondisi tubuh dan meminimalisir gejala pasca-Covid-19 ini. Agar segera pulih dan tetap sehat, Muslim membagikan tujuh hal yang wajib dilakukan penyintas Covid-19.
Jaga nutrisi dengan makanan bergizi
“Makanan bergizi adalah yang cukup memiliki kandungan karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan vitamin yang dipadukan secara seimbang sesuai dengan kebutuhan,” jelas Muslim melalui akun @dr.muslimkasim.
Sayuran hijau, buah-buahan, daging, telur, kacang-kacangan, dan biji-bijian, ikan dan makanan laut lain, serta susu, adalah contoh makanan sehat yang harus dikonsumsi. Sementara itu, Anda perlu menghindari minuman tinggi gula, makanan cepat saji, dan makanan ringan kemasan.
Tidur cukup
Tidur yang cukup dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, menjaga berat badan tetap stabil, dan tubuh lebih sehat. Oleh karena itu, usahakan untuk tidur minimal 7-8 jam sehari.
Manajemen stres
Muslim mengatakan tujuan utama manajemen stres yang efektif adalah menjaga keseimbangan hidup. Dengan begitu, Anda bisa tetap bekerja dengan baik serta menjaga hubungan yang sehat dengan pasangan, keluarga, dan orang-orang terdekat.
Olahraga teratur
Lakukan olahraga secara perlahan dan bertahap sesuai kemampuan fisik tubuh setelah pulih dari Covid-19. Hindari juga maraton drama Korea karena terlalu lama duduk dan kurang bergerak dapat membuat gemuk dan mudah sakit.
Jauhi alkohol dan rokok
Mengonsumsi alkohol diketahui dapat merusak hati, memicu munculnya gangguan pada jantung, seperti gangguan irama jantung, peningkatan tekanan darah, melemahnya otot jantung, hingga meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan kanker. Muslim menjelaskan merokok meningkatkan risiko penyintas Covid-19 terkena berbagai penyakit, seperti stroke, masalah kesuburan, penyakit jantung, dan gangguan pada paru-paru, misalnya PPOK dan kanker paru-paru.
Menjaga protokol kesehatan
Selama kantung-kantung penularan masih ada, maka risiko infeksi ulang masih tetap mengintai. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu menjaga protokol kesehatan.
Sukseskan vaksinasi
Penyintas yang belum divaksinasi memiliki risiko 2,3 kali lebih besar mengalami infeksi ulang. "Vaksin akan memproteksi, terutama dari risiko sakit berat atau kematian karena Covid-19,” kata Muslim.
Baca juga: Faktor Makanan Pengaruhi Plasma Konvalesen, Susah Cari Pendonor