Survei: 50 Persen Wanita di Inggris Punya Pasangan Cadangan

TEMPO.CO, Jakarta - Mempunyai plan B atau rencana cadangan dalam menjalankan segala sesuatu dalam kehidupan bukanlah ide buruk. Namun, bagaimana jika ada yang memiliki ‘cadangan atau back-up’ perihal pasangan?

Melansir laman timesofindia.indiatimes.com, 18 Desember 2019, OnePoll, perusahaan riset pemasaran, pernah melakukan survei kepada wanita Inggris secara daring pada 2014. Hasilnya, sebanyak 50 persen wanita yang sedang menjalin hubungan memiliki pemikiran tentang pasangan cadangan atau ‘back-up partner’.

Rencana mengenai pasangan cadangan ini dilakukan untuk persiapan apabila hubungannya yang dijalani saat ini tidak berhasil atau kandas.

Sekitar 50 persen dari 2 ribu wanita Inggris yang menjadi responden, baik yang sudah menikah maupun belum, menyatakan pemikiran memiliki ‘back-up partner’ dilakukan sebagai langkah preventif atau berjaga-jaga. Dalam survei tersebut dikatakan, kemungkinan besar pasangan cadangan yang mereka pilih adalah teman lama atau seseorang yang  pernah memiliki hubungan romantis dengannya di masa lalu.

Beberapa contoh seseorang yang masuk ke kriteria ‘back-up partner’ di antaranya mantan suami, teman kuliah, partner olahraga, teman masa kecil, dan lain sebagainya. Melansir laman schoopwhoop.com, pada dasarnya, sosok ‘back-up partner’ adalah mereka yang sudah lama dikenalnya atau pernah terlibat penting di dalam kehidupannya. Selain itu, kriteria yang menjadi pasangan cadangan adalah seseorang yang selalu siap dan berkenan ‘menunggu’ untuk bersama para wanita ketika dibutuhkan.

Survei ini menunjukkan bahwa pasangan saat ini dari sebagian peserta mengenal sosok bakal ‘orang ketiga’ tersebut dalam hubungannya meski mereka tidak mengetahui rencana cadangan ini. Satu dari empat peserta wanita mengungkapkan bahwa mereka sudah bertemu dengan ‘back-up partner’. Bahkan 20 persen responden menyatakan bahwa pasangannya saat ini berteman dengan ‘back-up partner’ mereka.

Meskipun tergolong mengkhawatirkan bagi pria, riset tersebut menyebutkan bahwa hasil ini tidak mencakup seluruh pemikiran wanita di dunia yang sudah berpasangan.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca juga:

Pasangan Jauh Lebih Tua, Ini yang Perlu Dilakukan dan Tidak