TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo megatakan bahwa pengemudi J, yang mengendarai bus Transjakarta bernomor lambung B-240 dan kecelakaan pada Senin, 25 Oktober 2021, terserang epilepsi. Kecelakaan itu menewaskan dua orang dan melukai 37 penumpang.
Menurut Sambodo, ketika kecelakaan terjadi, J telah hilang kesadarannya. Orang awam menyebut epilepsi dengan ayan. Apa saja efek saja efek epilepsi itu? Laman Ensiklopedia Britannica, 28 Oktober 2021 menyatakan epilepsi menyebabkan kejang.
Biasanya, kejang epilepsi hanya berlangsung sekitar satu hingga dua menit. Meski begitu, kejang bisa diikuti oleh kelemahan, kebingungan, dan tidak responsif.
Laman mediakom.kemkes.go.id, menyatakan epilepsi adalah gangguan sistem saraf pusat karena aktivitas listrik otak yang tiba-tiba dan berlebihan atau tidak normal.
Akibatnya, timbullah kejang seperti gangguan pada gerakan, sensasi, dan hilangnya kesadaran secara berulang dan spontan. Kejang pada epilepsi terjadi secara tiba-tiba. Bisa saja seseorang sedang menyetir mobil lalu tiba-tiba kejang.
Ini tentu membahayakan karena datangnya kejang tidak bisa diprediksi. Meski jarang terjadi, namun epilepsi bisa menyebabkan kematian.
Ini disebut dengan kematian mendadak tak terduga pada epilepsi (SUDEP). Laman Healthline.com, pada Kamis, 11 Juli 2019 menulis, lebih dari 1 dari 1000 orang dengan epilepsi meninggal karena SUDEP setiap tahunnya.
Kementerian Kesehatan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/367/2017 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Epilepsi pada Anak menjelaskan SUDEP merupakan kematian yang tiba-tiba, bukan disebabkan oleh trauma, tenggelam, tanpa atau dengan bukti adanya kejang, tanpa status epileptikus. Pemeriksaan post-mortem tidak akan menunjukkan adanya keracunan atau kelainan anatomi sebagai penyebab kematian.
Orang terkenal yang meninggal karena epilepsi salah satunya adalah Cameron Boyce. Bintang Disney ini meninggal saat berusia 20 tahun karena kejang akibat epilepsi.
Meninggalnya Cameron dan juga kecelakaan bus Transjakarta akibat si sopir terserang epilepsi telah membuka mata kita semua. Epilepsi bisa menyerang siapa saja dan tidak bisa dianggap remeh.
Baca: Kecelakaan Bus Transjakarta karena Sopir Epilepsi, Wagub DKI: Kami Akan Evaluasi
AMELIA RAHIMA SARI | EK