TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyampaikan kasus pertama Covid-19 varian Omicron di Indonesia. Pasiennya adalah seorang petugas kebersihan di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Sampai Selasa, 14 Desember 2021, tercatat 77 negara melaporkan kasus Covid-19 varian Omicron.
Guru Besar Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FKUI), Tjandra Yoga Aditama menyampaikan tindakan pertama yang harus dilakukan adalah menelusuri dengan sangat luas tentang siapa saja yang kontak dengan kasus Omicron ini. "Perlu ditelisik, apakah sudah terjadi "community transmission" atau tidak, khususnya kalau kasus yang positif memang tidak ada riwayat perjalanan ke negara terjangkit," kata Tjandra Yoga dalam keterangan tertulis, Kamis, 16 Desember 2021. "Harus diidentifikasi apakah memang sudah ada "sustained transmission" atau penularan berkelanjutan atau tidak."
Sembari menelusuri kontak pasien yang terinfeksi virus corona varian Omicron ini, berikut beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pemerintah:
- Meningkatkan tes
Meningkatkan tes Covid-19, baik PCR dan sekuens genomik secara sistematis dan luas. Telusuri sebagian besar kontak dari seorang kasus. - Gencarkan vaksinasi
Sampai hari ini, masih masih sekitar separuh penduduk Indonesia belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis lengkap. Bahkan masih sekitar dua pertiga lansia yang belum divaksin. - Melakukan pembatasan sosial sesuai dengan perkembangan epidemiologi, yakni:
a. Data yang akurat
b. Apabila terjadi peningkatan kasus, maka jangan sampai terlambat untuk menerapkan pengetatan atau pembatasan sosial
c. Semua keputusan diambil berdasarkan bukti ilmiah
Bagi masyarakat, Tjandra Yoga Aditama mengingatkan agar tetap disiplin protokol kesehatan. "Protokol kesehatan kini menjadi bagian dari gaya hidup," ujarnya. Jika seseorang curiga dia terinfeksi virus corona, maka segera menjalani tes PCR. Apabila hasilnya positif, maka hubungi kerabat yang pernah kontak, memberitahu otoritas kesehatan untuk mengetahui bepergian ke mana saja dalam beberapa hari terakhir.
"Segera vaksin apabila belum," kata Tjandra Yoga. Masyarakat, dia melanjutkan, juga harus selektif dalam menerima informasi. "Pilih informasi yang benar dari sumber yang sahih. Jangan cepat terombang-ambing akibat berita yang tidak jelas sumbernya, walaupun beredar di grup WA."
Penting juga untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, rajin olahraga, mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, mengelola stres, dan cukup istirahat. Tjandra Yoga mengatakan, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengkategorikan Omicron dalam Varian of Concern yang berarti perlu diwaspasi. Namun demikian, dia melanjutkan, jangan kemudian memahami sebagai varian Covid-19 yang bikin panik.
#pakaimasker #jagajarak #cucitanganpakaisabun #hindarikerumunan #vaksinasicovid-19
Baca juga:
Ini Gejala-gejala Ringan Covid-19 Varian Omicron
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.