Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Gejala Neuropati Perifer beserta Faktor Risikonya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi cedera lutut. 123rf.com
Ilustrasi cedera lutut. 123rf.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaNeuropati atau sering dikenal neuropati perifer merupakan kerusakan atau disfungsi satu atau lebih saraf yang mengakibatkan mati rasa, kesemutan, kelemahan otot dan nyeri di daerah yang terkena. Neuropati sering dimulai di tangan dan kaki, dan dapat mempengaruhu bagian tubuh lainnya.

Berdasar Mayoclinic di situsnya mayoclinic.org, neuropati perifer dapat terjadi akibat cedera traumatis, infeksi, masalah metabolisme, penyebab bawaan, paparan racun, dan diabetes.

Orang dengan neuropati perifer umumnya merasakan sensi rasa sakit menusuk, terbakar, dan kesemutan. Dengan gejala umum termasuk:

Timbulnya rasa tertusuk-tusuk atau kesemutan secara bertahap di kaki atau tangan, yang dapat menyebar ke atas ke kaki dan lengan, rasa sakit yang tajam, menusuk, berdenyut atau terbakar, sensitivitas ekstrim terhadap sentuhan, nyeri selama aktivitas yang seharusnya tidak menimbulkan rasa sakit (seperti nyeri pada kaki saat meletakkan beban di atasnya atau saat berada di bawah selimut), kurang bisa menyeimbangkan tubuh, kelemahan otot, merasa seolah-olah mengenakan sarung tangan atau kaus kaki padahal tidak, kelumpuhan jika saraf motorik terpengaruh.

Apabila saraf otonom terpengaruh, tanda dan gejalanya mungkin termasuk:

Intoleransi panas, berkeringat berlebihan atau tidak bisa berkeringat, masalah usus, kandung kemih atau pencernaan, penurunan tekanan darah yang menyebabkan pusing.

Lantas apa yang menyebabkan seseorang mengalami neuropati perifer?

Berdasar Cleveland Clinic pada alamat clevelandclinic.org, kondisi neuropati perifer tidak disebabkan oleh satu penyakit. Sebab terdapat banyak kondisi yang mampu menyebabkan neuropati perifer, di antaranya:

1. Diabetes
Diabetes menjadi penyebab utama neuropati perifer di Amerika Serikat, dengan skala sekitar 60 hingga 70 persen kasus penderita diabetes mengalami neuropati. Diabetes paling umum menjadi penyebab neuropati serat kecil, atau sensasi terbakar yang menyakitkan di tangan dan kaki.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Trauma
Cedera akibat jatuh, kecelakaan mobil, patah tulang, atau aktivitas olahraga dapat menyebabkan neuropati perifer. Sementara itu, kompresi saraf akibat stres berulang atau penyempitan ruang berjalan menjadi faktor lain neuropati perifer.

3. Gangguan autoimun dan infeksi
Sindrom guillain-barré, lupus, rheumatoid arthritis, sindrom sjogren dan polineuropati demielinasi inflamasi kronis adalah gangguan autoimun yang dapat menyebabkan neuropati perifer. Sementara infeksi termasuk cacar air, herpes zoster, human immunodeficiency virus (HIV), herpes, sifilis, penyakit lyme, kusta, virus west nile, virus epstein-barr dan hepatitis C juga mampu menyebabkan neuropati perifer.

4. Kondisi kesehatan lainnya
Kondisi kesehatan lain yang mampu menyebabkan neuropati perifer termasuk gangguan ginjal, gangguan hati, hipotiroidisme, tumor jinak (penyebab kanker) yang menekan saraf atau menyerang ruang saraf, mieloma, limfoma, dan gammopati monoklonal .

5. Obat-obatan dan racun
Beberapa antibiotik, beberapa obat anti-kejang dan beberapa obat HIV dapat menyebabkan neuropati prifer. Sedang beberapa perawatan, termasuk kemoterapi kanker dan radiasi, dapat merusak saraf prifer.

Paparan zat beracun seperti logam berat (termasuk timbal dan merkuri) dan bahan kimia industri, terutama pelarut, juga dapat memengaruhi fungsi saraf yang menyebabkan kondisi neuropati perifer.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: 5 Gangguan Kesehatan Akibat Hipotiroid, Neuropati Perifer Salah Satunya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pernah Mengalami Kejadian Tidak Mengenakkan? Ini 3 Tanda Trauma yang Belum Sembuh Total

10 jam lalu

Ilustrasi trauma (pixabay.com)
Pernah Mengalami Kejadian Tidak Mengenakkan? Ini 3 Tanda Trauma yang Belum Sembuh Total

Gejala trauma dari jejak trauma yang tidak sembuh seutuhnya ataupun belum diproses dengan baik, menunjukkan beberapa tanda.


Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

2 hari lalu

Pasien penyakit Minamata bawaan Yuji Kaneko di Oruge-Noa, menyantap makanan di sebuah kelompok perawatan untuk orang-orang cacat di Minamata, Prefektur Kumamoto, Jepang, 13 September 2017. Kaneko lahir di Minamata pada tahun 1955 dan semua dari anggota keluarganya penderita penyakit Minamata. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?


Macam Masalah pada Leher dan Cara Mengatasi

4 hari lalu

Ilustrasi wanita pegal leher. Shutterstock
Macam Masalah pada Leher dan Cara Mengatasi

Pegal pada leher sering mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga penting untuk mendeteksi penyebabnya terlebih dulu dengan memahami cara penanganan.


Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

4 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.


12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

4 hari lalu

Ilustrasi wanita mengantuk. Freepik.com
12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

Rasa kantuk merupakan hal normal yang terjadi dalam tubuh. Tapi, ada beberapa penyebab kantuk berat yang harus diwaspadai. Ini penjelasannya.


Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

5 hari lalu

Ilustrasi wanita di bawah paparan sinar matahari. Freepik.com
Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

Berikut tips tetap terhidrasi dan sehat selama cuaca panas ekstrem bagi pasien diabetes yang mungkin mengalami respons dari obat.


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

7 hari lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

9 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

9 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

Penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah gangguan tidur karena ketidakstabilan kadar gula darah dan gejala terkait diabetes.


10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

12 hari lalu

Ilustrasi makanan manis seperti cupcakes. Unsplash.com/Viktor Forgacs
10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.