Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suka Kekerasan Verbal dan Fisik, Tanda Pasangan Toxic

Reporter

image-gnews
Ilustrasi suami marah/pasangan bertengkar. Shutterstock
Ilustrasi suami marah/pasangan bertengkar. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kekerasan bisa saja terjadi dalam hubungan, baik secara fisik maupun verbal. Misalnya, pasangan berkata kasar yang mungkin tidak disadari. Pasangan yang berkata kasar bisa membuat trauma, gangguan emosional, dan hidup dalam ketakutan terus-menerus akan ejekan, pelecehan, dan manipulasi.

Kekerasan verbal seringkali meningkat menjadi kekerasan fisik. Menghindari orang dengan temperamen negatif atau kerap berbicara kasar mungkin dapat menjadi salah satu cara. Anda juga harus mengetahui tanda-tanda kekerasan secara verbal berikut ini, menurut Bolde.

Menghina
Pada titik kemarahan, kita semua bisa mengatakan hal-hal yang sebenarnya tidak dimaksud. Perbedaannya adalah ia menghina bukan hanya sekali. Menghina karakter dan memanggil nama secara lengkap adalah cara untuk meremehkan dan merupakan tanda pelecehan verbal.

Meninggikan nada bicara dan berteriak
Jika pernah dimarahi atau diteriaki, Anda tahu itu menakutkan. Orang sering berteriak dengan maksud mengintimidasi atau membuat kesal. Kebiasaan ini akan menyakiti secara emosional. Orang-orang mungkin akan berteriak ketika marah, tetapi mereka biasanya akan menyadari telah melewati batas dan kembali berbicara secara normal. Jangan pernah meneriaki seseorang terus menerus.

Merendahkan dan mengecewakan
Pelaku sering kali bertujuan membuat korbannya merasa kecil. Kata-kata merendahkan adalah tanda lain dari pelecehan verbal. Ia mungkin berkata, "Kamu terlalu bodoh untuk mengerti apa yang saya bicarakan." Taktik ini juga digunakan untuk memanipulasi Anda agar sesuai dengan keinginannya.

Agresif
Bahasa tubuh yang agresif biasanya menandakan pelecehan verbal. Ia mungkin tidak benar-benar memukul tetapi mungkin menunjuk wajah Anda. Pasangan atau kolega mungkin menggebrak meja saat berbicara. Hal tersebut menandakan mereka mencoba mengendalikan Anda.

Mengancam
Pasangan yang mengancam tidak memiliki tempat dalam pertengkaran yang sehat. Orang-orang yang secara verbal melecehkan pasangan dan anggota keluarganya selalu menggunakan ancaman. Tujuan utamanya adalah mengontrol perilaku Anda. Alih-alih memberi perintah langsung, ia memanipulasi Anda untuk melakukan apa yang diinginkan dengan mengancam, "Jika kamu pergi menemui teman itu, aku tidak bisa berjanji akan tetap bersama."

Mengancam melakukan kekerasan fisik
Implikasi ia akan memukul bisa sama merusaknya dengan benar-benar memukul. Ancaman bisa menjadi lebih kuat jika menjanjikan kekerasan fisik. Ia mungkin maju ke arah Anda seolah-olah akan menyerang saat berbicara.

Mengabaikan perasaan
Seringkali pelaku kekerasan verbal akan mengabaikan perasaan korban. Jika Anda mengaku sakit hati, ia akan mengatakan Anda bereaksi berlebihan. Jika Anda mulai menangis, dia akan mengatakan Anda sok jadi korban. Ia mungkin juga menyalahgunakan Anda, bertindak seolah-olah Anda lah yang memiliki masalah karena bereaksi begitu keras terhadap pelecehannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tidak mengizinkan Anda merespons
Seseorang yang kasar secara verbal mungkin tidak memberikan Anda hak untuk menjawab. Jika Anda mencoba menanggapinya, ia mungkin membicarakan Anda, meniru atau terlibat dalam perilaku kekanak-kanakan lain untuk membungkam Anda. Ia tidak ingin percakapan yang seimbang dan merata. Sebaliknya, ia hanya ingin Anda mendengarkan saat ia berbicara.

Terus berargumen
Menurut Healthline, pertengkaran terus menerus adalah salah satu tanda bahaya yang menunjukkan pelecehan verbal. Pelaku akan terus mengungkit masalah lama yang sama meski sebenarnya sudah selesai. Anda akan mendapati diri harus menjelaskan berulang-ulang.

Memberikan hukuman
Bagian dari pelecehan verbal adalah menghukum korban ketika pelaku tidak mendapatkan apa yang diinginkan. Misalnya, jika ia mencoba memanipulasi Anda untuk melakukan sesuatu dan Anda tidak melakukannya, ia mungkin akan diam sebagai tanggapan. Hukuman seperti ini dirancang untuk membuat Anda merasa tidak nyaman dan seolah-olah telah melakukan hal yang salah dengan menentangnya meskipun tidak melakukannya.

Menyalahkan dan bertindak seperti korban
Pelaku kekerasan verbal akan menyalahkan korban. "Ini salahmu, aku menjadi sangat marah!" atau “Kamu menyebabkan konflik ini dengan menolak melakukan apa yang aku katakan.” Pelaku bertindak seperti korban dan mencoba mendapatkan simpati. Ia akan mencoba dan membenarkan perilaku buruknya.

Bertindak berbeda di sekitar orang lain
Akhirnya, pelaku kekerasan verbal sering bertindak berbeda ketika berada di sekitar orang lain. Ia mungkin memperlakukan Anda dengan sopan saat berada di sekitar teman dan keluarga. Hanya ketika berada di rumah dan tidak ada seorang pun yang menyaksikan ia melepaskan omelan kasar.

Perilaku ini tidak dapat diterima dan Anda harus selalu mengeksplorasi pilihan jika berada di pihak penerima. Tanda-tanda tersebut termasuk sinyal bahaya, bahwa Anda menerima kekerasan verbal. Buatlah keputusan yang tepat untuk menghadapi kondisi tersebut.

Baca juga: Kekerasan antara Anak lewat Gawai, PR buat Orang Tua

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

17 jam lalu

Ilustrasi kekerasan. shutterstock.com
FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

FSGI prihatin karena masih tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan dalam perayaan hardiknas 2024


Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

19 jam lalu

Ilustrasi ancaman. Shutterstock
Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

Pernah terima ancaman atau teror? Tindakan ini yang harus dilakukan. Ketahui sanksi hukum bagi pelaku ancaman tersebut.


Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

1 hari lalu

Ilustrasi kencan (pixabay.com)
Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.


Ide Kencan di Luar Ruangan saat Cuaca Cerah

1 hari lalu

Ilustrasi pasangan kencan. Foto: Unsplash.com/Nathan Dumlao
Ide Kencan di Luar Ruangan saat Cuaca Cerah

Berikut ragam kegiatan luar ruangan yang bisa dilakukan bersama pasangan, kencan sambil berjemur dan menghirup udara segar.


Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

3 hari lalu

Ilustrasi pasangan. dailymail.co.uk
Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

Merasa terjebak dalam hubungan tak bahagia? Berikut tanda Anda harus mengakhiri hubungan karena sudah tak mungkin diperbaiki.


Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

4 hari lalu

Ilustrasi pernikahan. Shutterstock
Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

Perhatikan hal ini sebelum menikah mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat biasanya multifaktor.


Game Online yang Mengandung Kekerasan Dinilai Rusak Moral Anak

4 hari lalu

Ilustrasi anak bermain game online (pixabay.com)
Game Online yang Mengandung Kekerasan Dinilai Rusak Moral Anak

Game online yang mengandung konten kekerasan berpotensi merusak moral anak bangsa di masa depan sehingga perlu diblokir.


Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

6 hari lalu

Ilustrasi suami istri konsultasi ke dokter. redrockfertility.com
Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

Perjodohan memang tak selalu berjalan mulus apalagi bila tanpa cinta. Berikut beberapa persoalan yang bisa muncul bila menikah karena dijodohkan.


Ketahui Bahasa Cinta yang Dibutuhkan Keluarga

8 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com
Ketahui Bahasa Cinta yang Dibutuhkan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa cinta atau kasih sayang yang digunakan untuk mengungkapkan perhatian pada orang lain.


3 Contoh Sambutan Lamaran Pihak Wanita Singkat dan Romantis

8 hari lalu

Saat momen lamaran, jangan lupa menyiapkan sambutan lamaran pihak wanita yang singkat dan juga romantis. Berikut ini contoh sambutannya. Foto: Canva
3 Contoh Sambutan Lamaran Pihak Wanita Singkat dan Romantis

Saat momen lamaran, jangan lupa menyiapkan sambutan lamaran pihak wanita yang singkat dan juga romantis. Berikut ini contoh sambutannya.