Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rekreasi di Hutan, Manfaatnya buat Fisik dan Mental

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Hutan di Jawa Barat. TEMPO/Fardi Bestari
Ilustrasi Hutan di Jawa Barat. TEMPO/Fardi Bestari
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tren berlibur dan rekreasi di luar ruangan diperkirakan masih akan berkembang di 2022. Salah satunya rekreasi di hutan. Tren yang meningkat itu pun diiringi penelitian- penelitian yang menunjukan berkegiatan di hutan dapat meningkatkan kualitas hidup.

“Manusia benar-benar tidak bisa hidup tanpa hutan. Inilah mengapa kita perlu mulai sadar untuk terkoneksi kembali dengan hutan. Jika melakukan kegiatan bisnis seperti biasa tanpa memperhatikan environmental value, kelestarian hutan akan sulit tercapai. Maka, investasi pada alam harus dilakukan sesegera mungkin,” kata Strategic Partnership Manager Yayasan Alam Sehat Lestari (ASRI), Evita Izza Dwiyanti.

Untuk dapat membangun koneksi dengan alam, ASRI menjelaskan setidaknya ada lima manfaat yang didapatkan pelaku wisata saat berlibur di hutan.

Bisa berinteraksi dengan satwa di habitat asli
Salah satu keunggulan berekreasi di hutan yang pertama adalah bisa berinteraksi langsung dengan satwa di habitat asli. Seperti pengalaman yang dialami oleh model Nadine Alexandra yang merasakan pengalaman lebih mencintai alam setelah berinteraksi langsung dengan orang utan di habitatnya.

“Ini pengalaman berinteraksi yang luar biasa mengagumkan, dan terasa dalam. Bukan interaksi dalam pengertian bisa menyentuh atau memberi makan melainkan melihat mereka berlaku normal di habitatnya tanpa menghiraukan keberadaan manusia,” ujar Nadine.

ASRI menyebutkan jika memilih berekreasi di hutan-hutan Kalimantan Barat, jika beruntung Anda bisa melihat sekelompok orangutan hingga owa. Dua kelompok primata itu berpotensi lebih mudah ditemui ketika masa panen buah.

Mengasah jiwa petualang
Keuntungan kedua adalah bisa mengasah jiwa petualang. Di kawasan hutan seperti di Kalimatan Barat, meski berada di satu kawasan, ada beragam tipe ekosistem hutan, mulai dari hutan mangrove, gambut, dataran rendah, hingga pegunungan. Dengan berbagai jenis ekosistem itu, maka ada beragam macam aktivitas, mulai dari yang ringan hingga ekstrem bisa dijajal, khususnya yang memiliki adrenalin berlebih. Tidak hanya kegiatan alam, jika melakukan rekreasi di hutan dan menemukan kegiatan masyarakat adat, maka mungkin Anda bisa mempelajari budaya lebih dalam .

Ikut menyehatkan bumi
Ketika berwisata langsung dan berinteraksi di alam seperti hutan, biasanya manusia akan merasakan betul betapa indah dan megahnya alam. Kekaguman pada alam akan membuat rasa cinta juga ikut tumbuh dan memupuk rasa ingin melindungi dan menjaga lingkungan hijau. Akibat belum dipenuhinya prinsip keberlanjutan, tak sedikit hutan yang gundul dan tak terawat atas nama industri dan pembangunan dalam beberapa dekade terakhir.

Kini, kesadaran untuk menjaga lingkungan berkelanjutan pun mulai muncul dengan terasanya perubahan yang ekstrem, mulai dari kondisi cuaca hingga suhu di bumi. Saat berekreasi di hutan, ada baiknya juga bisa menanam bibit pohon untuk kembali menghijaukan hutan-hutan di Indonesia. Salah satunya lewat program ASRI mengadopsi bibit pohon seperti “The Guardian Tree”.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anda bisa membeli bibit pohon untuk kemudian ditanam dan dirawat di dalam hutan bersamaan dengan kelahiran bayi teman atau sanak saudara. Harapannya, bayi dan bibit akan tumbuh bersama dan sama-sama memberi manfaat bagi semesta.

Meningkatkan kesehatan fisik dan mental
Dengan melakukan kegiatan di hutan, tubuh akan aktif bergerak dan dapat meningkatkan kesehatan fisik. Hutan menjadi sumber alami dari oksigen, bahkan dulu Indonesia pernah dijuluki sebagai paru-paru dunia. Selain mendapatkan stok oksigen paling murni, saat beraktivitas di hutan Anda bisa meningkatkan peredaran darah, memperbaiki metabolisme tubuh, menurunkan tingkat gula darah, serta meningkatkan kekebalan tubuh.

Paling menarik, berakvititas di hutan juga meningkatkan hormon endorfin yang membuat manusia merasakan kebahagiaan dan tentunya perasaan itu dibutuhkan untuk mendukung kesehatan mental di masa sulit seperti pandemi ini. Seperti yang dialami Nadine saat menjajal hutan untuk bertualang, bukannya merasa takut ia merasa hal itu adalah proses mengisi dirinya untuk kembali segar.

“Ketika ke hutan, kebisingan kota itu digantikan dengan suara serangga, suara hujan, suara angin. Aku bisa merasakan perbedaan besar dalam pikiranku. Hanya dengan menghabiskan waktu selama beberapa hari di hutan, aku seperti baru di-recharge. Aku merasakan sendiri hutan bisa membantu memulihkan kondisi mental,” kata Nadine.

Dengan berekreasi di hutan, ia justru bisa menyadari hal yang benar-benar penting dalam hidup. Nadine memang tidak berlebihan jika berharap masyarakat lain juga bisa merasakan hal yang sama. Menurut ASRI perjalanan yang dialami oleh Nadine disebut forest bathing dan memang mampu menghilangkan stres. Forest bathing, yaitu memanfaatkan seluruh panca indera saat berada di hutan, bisa membantu menghilangkan stres.

“Ini membuktikan kita tidak bisa hidup tanpa hutan yang lestari. Stres yang mereda juga menunjukkan ketika kita kembali ke alam, merasa seperti pulang ke rumah dan merasa nyaman,” kata Evita.

Selama melakukan perjalanan di hutan untuk berekreasi pastikan tetap menjalankan protokol kesehatan dan menjaga kebersihan alam sehingga koneksi antara manusia dan alam bisa berjalan harmonis tanpa ada yang terluka.

Baca juga: Sensasi Menikmati Hutan, Hati Lelah jadi Indah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

1 hari lalu

Ilustrasi wanita paruh baya bersantai. shutterstock.com
Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

Kebugaran dan kesehatan tubuh tak hanya soal olahraga rutin, tapi juga istirahat yang tepat


Mama Lauren Meninggal 14 Tahun Lalu, Ini Akhir Kisah Perjalanannya dan Ramalan Kiamat Kecil

3 hari lalu

Anggota keluarga menaburkan bunga di pusara makam Mama Lauren di TPU Menteng Pulo, Jakarta (18/5). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Mama Lauren Meninggal 14 Tahun Lalu, Ini Akhir Kisah Perjalanannya dan Ramalan Kiamat Kecil

Sebelum meninggal 14 tahun lalu, pada 17 Mei 2010, Mama Lauren sempat memberikan ramalan terakhirnya. Apakah itu?


14 Tahun Mama Lauren Berpulang, Berikut Ramalan dan Pesan Terakhirnya: Politikus Jangan Serakah

3 hari lalu

Mama Laurent (Dok. Trans TV)
14 Tahun Mama Lauren Berpulang, Berikut Ramalan dan Pesan Terakhirnya: Politikus Jangan Serakah

Mama Lauren kondang sebagai peramal, ia meninggal 14 tahun lalu. Apa ramalan terakhirnya?


Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

3 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.


Jokowi Minta PSN Dipercepat, KLHK Siap Korbankan 73 Ribu Hektare Kawasan Hutan

6 hari lalu

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Jokowi Minta PSN Dipercepat, KLHK Siap Korbankan 73 Ribu Hektare Kawasan Hutan

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) siapkan 73 ribu hektar kawasan hutan untuk proyek strategis nasional (PSN). Jokowi minta dipercepat.


Sandiaga Uno Ingatkan Cek Bus Sebelum Berwisata: Pakai Aplikasi Spionam

7 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, dalam wawancara dengan wartawan di halaman kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Sumber: Istimewa
Sandiaga Uno Ingatkan Cek Bus Sebelum Berwisata: Pakai Aplikasi Spionam

Menteri Pariwisata Sandiaga Uno mengingatkan untuk cek kendaraan sewa sebelum berwisata menggunakan aplikasi Spionam.


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

8 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Setelah Bupati Divonis, Giliran Camat di Samosir Ditahan Gara-gara Ubah Hutan Lindung jadi Permukiman Perambah

10 hari lalu

Mantan Camat Harian Waston Simbolon menjadi tersangka dan ditahan Kejati Sumut, Rabu, 8 Mei 2024. Foto: Istimewa
Setelah Bupati Divonis, Giliran Camat di Samosir Ditahan Gara-gara Ubah Hutan Lindung jadi Permukiman Perambah

Giliran mantan Camat Harian Waston Simbolon menjadi tersangka kasus mengubah hutan menjadi permukiman bagi perambah.


Kementerian Pariwisata Minta 3 Ribu Desa Wisata Ikut Sertifikasi Halal

10 hari lalu

Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) berikan sertifikasi halal kepada pelaku usaha di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada Rabu, 8 Mei 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Kementerian Pariwisata Minta 3 Ribu Desa Wisata Ikut Sertifikasi Halal

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendorong 3 ribu desa wisata untuk ikut sertifikasi halal.


Bupati Solok Selatan Dipanggil Kejati Sumbar Dugaan Korupsi Lahan Hutan untuk Ditanami Sawit

12 hari lalu

Bupati Solok Selatan Khairunnas keluar dari Kejati Sumbar pada Rabu 8 Mei 2024 usai melaksanakan pemeriksaan terkait kasus dugaan korupsi penggunaan lahan negara tanpa izin.
Bupati Solok Selatan Dipanggil Kejati Sumbar Dugaan Korupsi Lahan Hutan untuk Ditanami Sawit

Asisten Pidsus Kejati Sumbar Hadiman menjelaskan pemanggilan Bupati Solok Selatan itu terkait kasus dugaan korupsi penggunaan hutan negara tanpa izin.