TEMPO.CO, Jakarta - Pengalaman India yang pernah terjadi lonjakan kasus Covid-19 pada Mei 2021 bisa menjadi pelajaran untuk Indonesia. Begitu pula ketika akhir-akhir ini kembali muncul kenaikan kasus Omicron di India.
Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI, Tjandra Yoga Aditama mengatakan, saat kasus Covid-19 varian Delta di Indonesia naik signifikan pada Juni dan Juli 2021, dua bulan sebelumnya terjadi kenaikan kasus di India sampai sekitar 400 ribu kasus sehari. "Dalam minggu-minggu terakhir ini, kasus Covid-19 di India meningkat tajam," kata Tjandra Yoga dalam keterangan tertulis, Jumat, 7 Januari 2021.
Pada 21 Desember 2021, kasus Covid-19 di India dalam sehari mencapai 6.317 orang. Kemudian melonjak menjadi sekitar 90.928 kasus pada 5 Januari 2022. Khusus di New Delhi, pada Selasa, 4 Januari 2021, pemerintah setempat menerbitkan ketentuan pembatasan sosial ketat, termasuk peraturan kerja di kantor, pembatasan penumpang moda transportasi umum, bioskop, sarana kebugaran, dan lainnya.
Bahkan, Pemerintah New Delhi menerapkan jam malam mulai pukul 22.00 sampai 05.00 waktu setempat pada Jumat sampai Senin, 7-10 Januari 2021. Sekitar 20 juta penduduk New Delhi mesti berada di rumah saja karena pertokoan, pasar, dan pusat perbelanjaan tutup.
Tjandra Yoga Aditama yang pernah menjabat sebagai Direktur WHO Asia Tenggara ini melanjutkan, kendati kasus Covid-19 kembali melonjak, tingkat keterisian ruang perawatan di rumah sakit masih terkendali. "Kasus Covid-19 di India memang pernah tinggi, lalu turun dengan cepat, kemudian melandai selama beberapa bulan. Kondisi ini memiliki pola yang kurang lebih sama dengan di negara kita," katanya.
Dia berharap Kejadian di India pada hari-hari ini menjadi kewaspadaan masyarakat Indonesia. Terlebih kasus infeksi Covid-19 belakangan ini mulai meningkat lagi. Selama sepekan terakhir, kasus baru Covid-19 merangkak naik. Pada Senin, 3 Januari 2022 tercatat 265 kasus baru dan pada Minggu, 9 Januari 2022 tercatat 529 kasus baru Covid-19.
Kementerian Kesehatan mengumumkan penambahan kasus konfirmasi varian Omicron hingga Sabtu, 8 Januari 2021 sebanyak 414 orang. "Ada penambahan kasus sebanyak 75 orang pada Sabtu, 8 Januari 2021," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi.
Dari 414 orang yang terinfeksi varian Omicron, sebanyak 31 orang dengan dari transmisi lokal. Sisanya adalah pelaku perjalanan luar negeri. Sebagian besar pasien Covid-19 varian Omicron sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap. "Kami harap masyarakat menunda rencana bepergian ke luar negeri," kata Siti Nadia. Kasus penularan Omicron terbanyak berasal dari Turki dan Arab Saudi.
Omicron memiliki tingkat penularan yang jauh lebih cepat dibanding varian Delta. "Kita tidak boleh lengah. Jangan sampai gelombang ketiga terjadi di Indonesia," kata Siti Nadia. "Jangan sampai apa yang terjadi di India terjadi juga di Indonesia, di mana dalam sepuluh hari terakhir terdapat kenaikan dari 6.000-an kasus menjadi 90 ribuan kasus."
Baca juga:
4 Karakteristik Varian Omicron Menurut Epidemiolog Unair
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.