TEMPO.CO, Jakarta - Anda punya strech mark? Guratan-guratan di kulit ini bisa bersifat permanen, namun dengan tata laksana yang cepat dan tepat dapat dikurangi gejala dan rasa gatalnya. "Strech mark itu sebenarnya tidak bisa hilang,” kata dokter spesialis kulit dan kelamin dari Universitas Indonesia Arini Astarini Widodo dalam webinar, pada Kamis pekan lalu, 17 Februari 2022.
Strech marks itu terjadi pada usia kehamilan tujuh bulan ke atas. “Jadi dari sebelumnya harus mulai ditangani."
Selama proses kehamilan banyak perubahan pada tubuh. Mulai dari rambut yang menebal, kaki yang membengkak, hidung yang membesar serta garis-garis merah pada perut. Salah satu yang paling banyak dikeluhkan adalah kemunculan strech mark.
Strech mark terjadi lantaran selama proses kehamilan kulit tertarik dengan cepat dan tiba-tiba. Perubahan berat badan yang rata-rata naik hingga 13,5 kilogram membuat kulit merenggang.
Meski tidak semua wanita hamil mengalaminya, ada beberapa faktor yang membuat seseorang memiliki strech mark seperti hamil di usia muda, memiliki riwayat keluarga dengan strech mark, meningkatnya berat badan selama kehamilan, BMI ibu tinggi sebelum kehamilan dan berat janin besar.
“Strech mark juga dipengaruhi oleh gen, usia, dan kebiasaan ibu selama kehamilan.”
Ada beberapa gangguan yang sifatnya fisiologis dan tidak karena sifat kulit berbeda-beda. Pada ibu tertentu, strech mark ada yang tidak bisa dihilangkan sama sekali. Tapi kalau kita jaga kelembapannya dan hidrasi bagus, risiko kejadian atau keparahannya bisa dikurangi.
Untuk menghindari terjadinya keparahan strech mark selama ataupun sesudah kehamilan, ibu hamil wajib mengkonsumsi makanan yang bernutrisi, menghidrasi kulit, memperhatikan peningkatan berat badan serta tidak menggaruk rasa gatal pada perut saat hamil.
"Olahraga juga, karena dapat mencegah dan memperbaiki keadaan.” Ibu hamil juga perlu menggunakan minyak dan krim untuk penyembuhan.
