Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Risiko Penyakit Akibat Obesitas

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi obesitas. Shutterstock
Ilustrasi obesitas. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan sekitar 650 juta orang dewasa di seluruh dunia mengalami obesitas. Dilansir dari Healthline, orang yang mengalami obesitas berisiko terkena macam-macam penyakit, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker.

Adapun penyebab obesitas umumnya karena gaya hidup yang tidak sehat. Contohnya pola makan yang tidak benar serta jarang berolahraga. Kalori yang masuk ke tubuh tidak diimbangi dengan pembakaran kalori tersebut sehingga membuat lemak menumpuk di tubuh.

Tetapi, obesitas bukan hanya perkara kalori masuk dan keluar serta kebiasaan olahraga. Obesitas dapat disebabkan oleh hal-hal yang bahkan bisa jadi di luar kontrol, antara lain:

  1. Penyebab genetika yang memengaruhi cara tubuh seseorang dalam memproses makanan.
  2. Bertambahnya usia sehingga sistem metabolisme tubuh semakin lambat dan berkurangnya massa otot.
  3. Kurang tidur juga dapat menyebabkan obesitas. Sebab perubahan hormonal membuat seseorang lebih mudah lapar dan menginginkan makanan berkalori tinggi.
  4. Kehamilan pun dapat menjadi penyebab obesitas. Hal itu dikarenakan sulitnya menurunkan berat badan pasca melahirkan.

Bahkan, selain yang telah disebutkan di atas, pengaruh obat-obatan juga dapat menjadi penyebab obesitas. Dikutip dari Mayo Clinic, di bawah ini merupakan risiko penyakit bagi seseorang dengan mengalami obesitas:

1. Penyakit jantung dan stroke

Obesitas membuat tekanan darah menjadi lebih tinggi dan kadar kolestrol di atas normal. Hal tersebut memicu adanya penyakit jantung dan stroke.

2. Diabetes tipe 2

Obesitas juga dapat memengaruhi bagaimana tubuh menggunakan hormon insulin untuk mengontrol gula darah.

3. Kanker

Obesitas dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker yaitu kanker rahim, leher rahim, ovarium, payudara, usus besar, rektum, kerongkongan, hati, kandung empedu, pankreas, ginjal, dan prostat.

4. Masalah pencernaan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penyakit emedu dan hati juga dapat diakibatkan oleh obesitas.

5. Sleep apnea

Sleep apnea adalah kondisi saat napas seseorang dapat tiba-tiba berhenti saat sedang tidur.

6. Osteoarthritis

Obesitas membuat sendi bekerja lebih berat karena harus menahan beban berlebih, bahkan dapat menimbulkan peradangan sendi. Oleh sebab itu, obesitas berpeluang menyebabkan komplikasi seperti osteoarthritis.

7. Gejala Covid-19 yang parah

Apabila terpapar virus Covid-19, seseorang yang memiliki obesitas kemungkinan mengalami gejala yang lebih serius.

VIOLA NADA HAFILDA

Baca juga: Bahaya Covid-19 pada Orang Obesitas

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

36 menit lalu

Ilustrasi gorengan. Shutterstock
Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Wamenkes menegaskan pembatasan lemak trans akan menekan risiko penyakit jantung sekaligus membuat Indonesia berhemat triliunan rupiah.


Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

1 jam lalu

Ilustrasi heat stroke. Shutterstock
Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

Cuaca panas ekstrem yang terjadi di Asia berpotensi menyebabkan heat stroke. Apa saja yang perlu diwaspadai?


Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

14 jam lalu

Ilustrasi Ring jantung. Vidio/Abott
Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.


7 Cara Glow Up untuk Pria Agar Penampilan Berseri

20 jam lalu

Cara glow up untuk pria mudah. Selain merawat kulit, Anda juga harus menjalani pola hidup sehat, mulai dari istirahat cukup hingga makan bergizi. Foto: Canva
7 Cara Glow Up untuk Pria Agar Penampilan Berseri

Cara glow up untuk pria mudah. Selain merawat kulit, Anda juga harus menjalani pola hidup sehat, mulai dari istirahat cukup hingga makan bergizi.


Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.


Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

1 hari lalu

Ilustrasi mitokondria/gangguan metabolik. Lasertherapy
Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

Contoh gangguan mitokondria termasuk penyakit mitokondria, gangguan neurodegeneratif, dan gangguan metabolik.


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.