Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Penisilin, Antibiotik Pertama yang Ditemukan Alexander Fleming

Reporter

Penisilin. Foto : Tokopedia
Penisilin. Foto : Tokopedia
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPenisilin yang berasal dari jamur Penicillium merupakan salah satu antibiotik pertama dan masih banyak digunakan hingga saat ini.

Dilansir dari britannica.com, pada 1928 Alexander Fleming, ahli bakteriologi dari Skotlandia pertama kali mengamati bahwa koloni bakteri Staphylococcus aureus gagal tumbuh di area yang secara tidak sengaja terkontaminasi oleh jamur hijau Penicilium notatum. 

Kemudian dia memisahkan jamur tersebut dan menumbuhkannya dalam media cair. Ia menemukan bahwa jamur itu menghasilkan zat yang mampu membunuh banyak bakteri umum yang menginfeksi manusia. 

Ahli patologi Australia bernama Howard Florey dan ahli biokimia Inggris Ernst Boris Chain kemudian juga memisahkan dan memurnikan penisilin pada akhir tahun 1930-an, dan pada tahun 1941 dihasilkan obat yang dapat disuntikkan tersedia untuk penggunaan terapeutik.

Pada Maret 1942, Anne Miller menjadi warga sipil pertama yang berhasil menerima pengobatan dengan penisilin. Dia menghindari kematian setelah infeksi parah setelah keguguran.

Beberapa jenis penisilin yang disintesis oleh berbagai spesies jamur Penicillium dapat dibagi menjadi dua kelas, yaitu penisilin yang terbentuk secara alami atau yang terbentuk selama proses fermentasi jamur, dan penisilin semisintetik yang struktur zat kimianya diubah dengan berbagai cara. Karena dimungkinkan untuk mengubah karakteristik antibiotik, berbagai jenis penisilin diproduksi untuk tujuan terapeutik yang berbeda.

Penisilin alami, benzilpenisilin dan fenoksimetilpenisilin masih digunakan secara klinis. Karena stabilitasnya yang buruk dalam asam, banyak benzilpenisilin dipecah saat melewati lambung ; sebagai akibat dari karakteristik ini, itu harus diberikan melalui injeksi intramuskular, yang membatasi kegunaannya. 

Sebaliknya fenoksimetilpenisilin biasanya diberikan secara oral. Ia lebih tahan terhadap asam pencernaan dari pada benzilpenisilin. Beberapa penisilin semisintetik juga lebih stabil akan asam sehingga dapat diberikan sebagai obat oral.

Semua penisilin bekerja dengan cara yang sama, yaitu dengan menghambat enzim bakteri yang bertanggung jawab untuk sintesis dinding sel dalam mereplikasi mikroorganisme dan dengan mengaktifkan enzim lain untuk memecah dinding pelindung mikroorganisme. Akibatnya, mereka hanya efektif melawan mikroorganisme yang secara aktif mereplikasi dan memproduksi dinding sel.

Dilansir dari medicalnewstoday.com, penisilin bekerja dengan cara menghancurkan dinding sel bakteri. Mereka melakukan ini dengan bertindak langsung pada peptidoglikan, yang memainkan peran struktural penting dalam sel bakteri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peptidoglikan membuat struktur seperti jaring di sekitar membran plasma sel bakteri, yang meningkatkan kekuatan dinding sel dan mencegah cairan dan partikel eksternal memasuki sel.

Ketika bakteri berkembang biak, lubang kecil terbuka di dinding selnya saat sel membelah. Peptidoglikan yang baru diproduksi kemudian mengisi lubang ini untuk merekonstruksi dinding.

Penisilin memblokir struts protein yang menghubungkan peptidoglikan bersama-sama. Ini mencegah bakteri menutup lubang di dinding selnya. Karena konsentrasi air dari cairan di sekitarnya lebih tinggi daripada di dalam bakteri, air mengalir melalui lubang ke dalam sel dan bakteri pecah.

Selain kegunaannya, penisilin juga memiliki efek samping dalam penggunaannya, yang paling umum dari penggunaan penisilin yaitu diare, mual, sakit kepala, ruam kulit dan gatal- gatal.

Selain efek samping, penisilin juga memiliki risiko bagi penggunanya seperti obat lain pada umumnya. Bagi ibu yang menyusui, efek penisilin bisa terjadi pada anak. Hal ini dapat mengakibatkan anak mengalami reaksi alergi, diare, infeksi jamur, dan ruam kulit.

Selain itu beberapa penisilin, seperti carbenicillin, piperacillin, dan ticarcillin, dapat memperburuk masalah pendarahan pada seseorang. Individu dengan penyakit ginjal memiliki peningkatan risiko efek samping yang lebih tinggi.

ANNISA FIRDAUSI 

Baca: Simak Efek Samping dan Dosis Penggunaan Penisilin

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Alasan Dudukan di Toilet Perlu Dilapisi sebelum Digunakan

19 jam lalu

Ilustrasi wanita di toilet. Shutterstock
Alasan Dudukan di Toilet Perlu Dilapisi sebelum Digunakan

Kuman dari kotoran dapat dengan mudah tersemprot dari dalam ceruk kloset ke dudukan sehingga pengguna toilet perlu melapisinya dulu.


Khasiat Jamur untuk Membantu Kendalikan Tekanan Darah

6 hari lalu

Ilustrasi jamur putih. Shutterstock
Khasiat Jamur untuk Membantu Kendalikan Tekanan Darah

Penelitian menyebut makan jamur dapat membantu mengendalikan tekanan darah sehingga bahan makanan tersebut berguna bagi penderita hipertensi.


Minum Suplemen di Antara Obat Resep, Perhatikan Interaksinya

6 hari lalu

Ilustrasi minum obat. TEMPO/Subekti
Minum Suplemen di Antara Obat Resep, Perhatikan Interaksinya

Interaksi merupakan hal yang dapat membuat obat yang diminum menjadi kurang efektif. Bagaimana kaitan dengan suplemen?


Cara Aman Bersihkan Pusar Menurut Pakar

7 hari lalu

Ilustrasi wanita merawat kulit bagian perut. Freepik.com/Javi_indy
Cara Aman Bersihkan Pusar Menurut Pakar

Membersihkan kotoran di pusar boleh saja asal dilakukan secara hati-hati karena masalah dapat terjadi jika hal itu sampai melukai.


Penting Bagi Pendonor Darah, Perhatikan 5 Efek Samping Donor Darah

7 hari lalu

Pegawai DPD RI saat mengikuti donor darah di Gedung DPD, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 27 September 2021. Kegiatan donor darah yang diikuti oleh anggota DPD dan pegawai ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-17 DPD RI. TEMPO/M Taufan Rengganis
Penting Bagi Pendonor Darah, Perhatikan 5 Efek Samping Donor Darah

Donor darah umumnya aman dan memiliki sedikit efek samping. Namun, beberapa pendonor darah bisa punya efek samping umum, seperti apa?


Manfaat Minyak Jojoba untuk Mengatasi Jerawat

16 hari lalu

Ilustrasi wanita menggunakan face oil. Freepik.com
Manfaat Minyak Jojoba untuk Mengatasi Jerawat

Selain untuk jerawat minyak jojoba juga memiliki manfaat untuk masalah kulit lainnya


4 Kebiasaan yang Mengurangi Bau Badan

18 hari lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
4 Kebiasaan yang Mengurangi Bau Badan

Bau badan bisa dicegah dengan cara menjaga kebersihan tubuh


Catat, Ini 7 Makanan yang Tidak Boleh Dipanaskan

18 hari lalu

Sup Bayam Wortel, salah satu kreasi resep menu sahur/Foto: Doc. Dapur Umami
Catat, Ini 7 Makanan yang Tidak Boleh Dipanaskan

Beberapa makanan ini tidak boleh dipanaskan kembali karena dapat meningkatkan risiko kontaminasi mikroba atau menghasilkan senyawa berbahaya.


Inilah 5 Penyebab Kentut Anda Berbau Tidak Enak

19 hari lalu

healthandcaresolution.com
Inilah 5 Penyebab Kentut Anda Berbau Tidak Enak

Ada banyak penyebab kentut seseorang berbau tidak enak. Simak penjelasannya berikut.


Apakah Penyakit Sifilis Bisa Disembuhkan?

20 hari lalu

Ilustrasi penyakit kelamin pada pria. Shutterstock
Apakah Penyakit Sifilis Bisa Disembuhkan?

Sifilis merupakan salah satu penyakit seksual yang menular. Penyakit ini dapat disembuhkan bila pengobatan dilakukan sedini mungkin.