Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gaya dengan Kitten Heels

image-gnews
SepatuFoto : Dok. Centro
SepatuFoto : Dok. Centro
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta: Mulai jenuh tampil dengan sepatu berhak tinggi? Ada baiknya, untuk sementara waktu, Anda simpan sepatu stilletto Anda ke dalam kotak. Dalam beberapa waktu ke depan, sepatu yang "lebih menjejak bumi" akan menjadi primadona. Sepatu jenis itu hanya berhak pendek yang disebut kitten heels

Kitten heels memiliki tinggi hak antara 3,5-5 sentimeter dengan bentuk melengkung seperti kuku anak kucing (kitten claw) berada di tengah. Hal ini untuk menciptakan keseimbangan pada saat melangkah dan kenyamanan tumpuan kedua kaki.

Desain sepatu kitten mengesankan keanggunan dan fashionable. Hak yang tidak terlalu tinggi juga membuat pengguna, yang tidak biasa bersepatu tinggi sekalipun, masih bisa bergerak lincah. Kesan feminin juga melekat kuat. Hal inilah yang sulit diperoleh dari sepatu flat yang terlihat lebih santai dan untuk "main-main". 

Sepatu jenis ini pertama kali menyeruak dunia fashion era 50-an. Remaja perempuan berusia 13 tahun--umur mekar dan mulai ingin bergaya--di Amerika Serikat mengenakan sepatu kitten sebagai latihan sebelum menggunakan sepatu berhak tinggi. Maklum, saat itu, sepatu stilletto nan runcing dikonotasikan dalam persepsi seksual, tetapi ketidaknyamanan berjalan.

Artis Audrey Hepburn ikut berperan mempopulerkan sepatu kitten. Saat itu, Audrey melejit sebagai bintang cantik papan atas sekaligus piawai akting. Film-film seperti Roman Holiday, Sabrina, dan Breakfast at Tiffany's memposisikannya sebagai bintang stylish, sekaligus ikon fashion.

Konon, dengan tinggi hampir 170 sentimeter, Audrey selalu mengenakan hak rendah agar pria lawan main dalam film tidak tampak lebih pendek. Akhirnya, kitten heels pun booming dan menjadi tren untuk segala usia di era 60-an hingga 80-an.

Seperti siklus, tren selalu kembali berulang. Kini, para desainer dan brand berusaha menggali gaya 50-an ke dalam desain yang lebih modern. Manolo Blahnik, yang identik dengan stiletto-nya, pun memperkenalkan sepatu hak yang lebih pendek. Evita Peroni juga terinspirasi gaya 50-an dalam desain aksesori rambut bandana lebar atau scarf penutup kepala berdesain optical print.

Kembali ke soal pilih-pilih alas kaki, pada dasarnya, sepatu bertumit tinggi memperbesar risiko cedera kaki. Apalagi jika terlalu lama dipakai berdiri. Secara anatomis, kaki kita berfungsi sebagai penyangga berat tubuh. Karena itu, pilihan sepatu yang salah bisa menyebabkan kaki cepat lelah, rasa sakit di tumit dan telapak kaki. Bahkan, bisa mengakibatkan varises dan sakit punggung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nah, sepatu kitten sangat layak menjadi pilihan. Tinggi hak yang termasuk "moderat" menjadi keunggulan. Kaki-kaki tetap tampil menawan, melangkah pun tidak membikin pegal-pegal.

Saat ini, gaya kitten heels tersedia dalam berbagai model yang bisa di mix and match dengan atasan. Tinggal sesuaikan dengan selera, kebutuhan, atau acara. Di beberapa mal di Jakarta, kehadiran sepatu ini mulai marak.

Di antaranya, coba tengok koleksi anyar department store Centro. Sepatu kitten heels dengan ujung terbuka berwarna perak metalik terkesan semiformal, sekaligus trendi. Warna emas metalik, putih, dan hitam masih mendominasi.

Atau simak tone dua warna yang unik. Seperti paduan biru cerulean dengan perak metalik atau kombinasi merah jambu dan putih. Ada pula yang klasik, hitam-putih bak kulit zebra.

Bahan atau materi sepatu biasanya berasal dari plastik, beludru, atau semiflanel. Sebagai pemanis alas kaki, pada ujung sepatu terdapat aksentuasi seperti bunga, gesper, atau batu permata.

Soal harga, tergantung bahan dan produsennya. Yang pasti, tak sampai menembus angka Rp 700 ribu. Silakan kenakan dan ucapkan kalimat klasik dari bibir Audrey Hepburn, How do I look?" untuk penampilan Anda.

DEWI RETNO

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

2 hari lalu

Ilustrasi wanita mengenakan celana jeans ketat. AP/Alastair Grant
Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.


Tampil Kasual dengan Baju Flanel

8 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee


Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

16 hari lalu

Seorang gadis dengan blus ala boho chic menghadiri Coachella Valley Music & Arts Festival 2016, di Indio, California.  Matt Cowan/Getty Images for Coachella
Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.


Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

21 hari lalu

Victoria Beckham. Instagram.com/@victoriabeckham
Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion


Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

25 hari lalu

Terdakwa kasus pencemaran nama baik, Ahmad Dhani mengenakan peci hitam saat menjalani sidang lanjutan di PN Surabaya, Selasa, 12 Februari 2019. Saat ini Dhani sedang menjalani sidang atas kasus yang terjadi di Surabaya. ANTARA/HO/Ali Masduki
Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.


Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

36 hari lalu

Pegiat industri fashion di Yogyakarta mengikuti event  Ramadhan Runway 2024 yang digagas Indonesia Fashion Chamber di Yogyakarta 15-24 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.


Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

54 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.


IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

6 Februari 2024

Revolusi Fashion Lokal dalam Indonesia Fashion Ecosystem Summit  (IDFES 2024)
IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

IDFES 2024 yang pertama di Indonesia ini bertema "Revolusi Fashion Lokal" yang akan menjadi creative hub untuk mendorong inspirasi.


Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

5 Februari 2024

Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

Anies Baswedan kembali tampil konsisten dengan gaya formal hingga debat capres kelima yang diadakan KPU. Pengamat mode kaitkan dengan kode.


Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

4 Februari 2024

Pasangan Capres-Cawapres no urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), tampil paling formal pada debat capres kelima.