Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

image-gnews
Terdakwa kasus pencemaran nama baik, Ahmad Dhani mengenakan peci hitam saat menjalani sidang lanjutan di PN Surabaya, Selasa, 12 Februari 2019. Saat ini Dhani sedang menjalani sidang atas kasus yang terjadi di Surabaya. ANTARA/HO/Ali Masduki
Terdakwa kasus pencemaran nama baik, Ahmad Dhani mengenakan peci hitam saat menjalani sidang lanjutan di PN Surabaya, Selasa, 12 Februari 2019. Saat ini Dhani sedang menjalani sidang atas kasus yang terjadi di Surabaya. ANTARA/HO/Ali Masduki
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi masyarakat Indonesia, peci sangat populer sebagai pelengkap busana kaum muslim. Saking populernya, peci juga menjadi atribut busana nasional bagi kalangan pria. Di acara-acara formal, pejabat negara tanpa melihat latar belakang agama juga menggunakan peci. Peci juga merupakan salah satu busana lebaran yang populer. 

Sejarah Peci di Indonesia

Dikutip dari publikasi Sejarah Penutup Kepala Di Indonesia : Studi Kasus Pergeseran Makna Tanda Peci Hitam (1908-1949), karya Najiyah Siti Firqo dari UIN Sunan Ampel Surabaya, peci kali pertama diperkenalkan oleh pedagang Arab yang menyebarkan agama Islam pada abad ke-8. Perlahan-lahan peci menjadi sangat populer di masyarakat Melayu seperti Malaysia, Indonesia, Singapura, dan Brunei Darussalam.

Peci berkembang dan mewarnai rumpun Melayu sekitar abad ke 13. Di Indonesia, peci masuk lewat pedagang Arab yang masuk dari pantai timur Aceh, menuju Malaka, dan berakhir di sepanjang rute dagang ke pulau rempah-rempah di Indonesia Timur, termasuk di pantai utara Pulau Jawa.

Selain itu, masuknya peci di Indonesia diinisiasi Wali Songo, yakni Sunan Kalijaga. Ketika itu, Sunan Kalijaga tengah membuat mahkota atau kuluk yang diperuntukkan khusus bagi Sultan Fattah. Kuluk yang dibuat oleh Sunan Kalijaga mirip dengan peci, hanya saja ukurannya lebih besar dari peci yang kita kenal saat ini.

Sementara itu, dalam sejarah Islam, peci pertama kali disebutkan dalam hadis yang menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW memakai peci sebagai bagian dari pakaian dan penampilannya. Hal ini kemudian menjadi inspirasi dan pengaruh yang kuat bagi umat Islam untuk mengadopsi dan memakai peci sebagai bagian dari identitas keagamaan, sebagaimana dilansir dari sarungbhs.co.id.

Peci juga memiliki makna simbolis dalam Islam. Selain sebagai penanda identitas keagamaan, peci juga melambangkan kesederhanaan, kesalehan, dan ketaatan kepada Allah. Dalam beberapa tradisi, pemakaian peci juga dianggap sebagai tanda penghormatan terhadap ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan.

Dalam perkembangannya, Peci dikenal luas karena digunakan tokoh besar bangsa seperti Soekarno. Dikutip dari luthfisajadah.com, peci digunakan memperkenalkan ciri khas nusantara yang akhirnya menjadi ciri khas Bangsa Indonesia. Pasalnya, masa penjajahan mempengaruhi budaya termasuk cara berpakaian.

Dikutip dari muhammidayah.or.id, peci mulai dijadikan identitas bangsa Indonesia bermula dari Soekarno yang mengikuti Rapat Jong Java. Tepatnya pada akhir Juni 1921 Soekarno mengusulkan agar peci atau kopiah dipakai sebagai lambang perjuangan menuju Indonesia merdeka. Sebab waktu itu, kaum terpelajar merasa terhina jika disuruh memakai peci, yang biasanya dipakai oleh rakyat jelata.

Dengan tujuan menunjukkan kesetaraan bangsa Indonesia, peci yang sebelumnya hanya dipakai beberapa tokoh muslim seperti Agus Salim, Hamka, Natsir dan lainnya, mulai jamak digunakan sebagai simbol perlawanan tidak hanya bagi bangsa Indonesia yang beragama muslim. Termasuk saat Soekarno membacakan pledoi “Indonesia Menggugat” di Pengadilan Landraad Bandung, 18 Agustus 1930.

Saat ini penggunaan peci di kalangan masyarakat dan pemerintahan tak sepopuler dulu. Namun peci tetap digunakan pada ritual peribadatan kaum muslim di Indonesia, pelantikan pejabat pemerintahan, dan keperluan fashion atau mode. 

KHUMAR MAHENDRA | KAKAK INDRA PURNAMA

Pilihan Editor: Inspirasi Busana Lebaran di Hari Raya    

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

1 hari lalu

Produk fesyen Mylea dari Mycotech Lab (MYCL) yang terbuat dari jamur miselium (mycelium). Dok: MYCL
Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.


Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

4 hari lalu

Ilustrasi wanita mengenakan celana jeans ketat. AP/Alastair Grant
Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.


Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

4 hari lalu

(Kiri-Kanan) Pemilik Usaha Jenna and Kaia, Lira Krisnalisa; E-Commerce Communication Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak; Pemilik Usaha Tulus Skin, Jessica Anggrainy; dan Pemilik Usaha Hijrahfood Meatshop, Akram Amrullah Rajab usai berbincang soal tren belanja online selama Ramadan 2024 di kawasan Jakarta Pusat, Kamis, 25 April 2024. Tempo/Novali Panji
Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.


KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

4 hari lalu

Kereta Sleeper, Luxury 2 saat diluncurkan di Stasiun Gambir Jakarta, Minggu, 26 Mei 2019. Gerbong kereta ini terdapat pada rangkaikan kereta Argo Lawu relasi Gambir - Solo Balapan, kereta Argo Dwipangga relasi Gambir-Solo Balapan, kereta Taksaka relasi Gambir-Yogyakarta, dan kereta Gajayana relasi Gambir-Malang. Tempo/Hendartyo Hanggi
KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.


Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

5 hari lalu

Pekerja tengah memilah bawang merah di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta, Senin, 22 April 2024. Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkap penyebab harga bawang merah mendadak melesat bahkan ada yang sampai jadi Rp 84 ribu per kg. TEMPO/Tony Hartawan
Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

Harga bawang merah naik hingga Rp 80 ribu per kilogram. Menteri Zulhas bilang gara-gara lebaran.


Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

6 hari lalu

Kereta commuter line,. Foto: Canva
Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI mencatat total 20.944.000 penumpang commuter line selama masa angkutan Lebaran 2024.


22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

6 hari lalu

Kereta Api Sribilah Utama relasi Medan-Rantauprapat hadirkan promo untuk pelanggan yang ingin mudik lebih awal bersama keluarga. Foto: Istimewa
22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

6 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


Hutama Karya Sebut Usai Lebaran, Kendaraan yang Melintasi Jalan Tol Trans Sumatera Malah Lebih Tinggi

6 hari lalu

Sejumlah kendaraan melaju didalam Tol Bakauheni-Terbanggibesar di Kota Baru, Jati Agung, Lampung Selatan, Lampung, Kamis 30 Mei 2019. Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) menjadi jalur utama dalam mudik lebaran 2019. Tempo/Amston Probel
Hutama Karya Sebut Usai Lebaran, Kendaraan yang Melintasi Jalan Tol Trans Sumatera Malah Lebih Tinggi

Selama periode arus mudik dan balik Lebaran 2024 di Jalan Tol Trans Sumatera, PT Hutama Karya (Persero) mencatat 2,1 juta kendaraan melintas.


Direktur BRI Tinjau Langsung Operasional Layanan Libur Lebaran

6 hari lalu

Direktur BRI Tinjau Langsung Operasional Layanan Libur Lebaran

Direktur Retail Funding and Distribution BRI, Andrijanto, meninjau operasional di Branch Office BRI Jakarta untuk memastikan performa layanan BRI selama periode libur lebaran.