TEMPO.CO, Jakarta -Oleh banyak masyarakat dunia, hari ini tanggal 17 April diperingati sebagai Hari Hemofilia Sedunia.
Peringatan ini dilakukan sebagai bentuk pengingat kepada seluruh dunia mengenai penyakit hemofilia dan juga sebagai aksi solidaritas serta penggalngan dana untuk penelitian serta keperluan lainnya yang berkaitan dengan hemofilia.
Lalu, apa itu hemofilia?
Mengutip laman Mayo Clinic, hemofilia adalah sebuah penyakit kelainan darah ketika darah tidak menggumpal atau membeku dengan baik.
Pada orang normal, darah mengandung banyak protein yang dapat berperan dalam menghentikan perdarahan. Sebaliknya, penderita hemofilia justru kekurangan protein pembeku darah sehingga penderita hemofilia akan mengalami perdarahan lebih lama.
Mengutip laman Ciputra Hospital, hemofilia termasuk ke dalam penyakit turunan karena kalau seorang anggota keluarga menderita hemofilia, salah satu dari anggota keluarga juga berpeluang mengalami penyakit yang sama. Hal ini terjadi karena hemofilia termasuk penyakit yang diwarisi melalui mutasi kromosom X. Oleh karena itu, pria lebih cenderung menjadi pengidap hemofilia dan wanita menjadi pewaris atau pembawa mutasi.
Sebagai informasi, tingkat keparahan hemofilia akan berbeda-beda pada setiap orang dan tergantung ada jumlah faktor pembeku darah.
Menurut tingkat keparahannya, hemofilia terbagi ke dalam tiga kategori, yaitu hemofilia ringan, hemofilai sedang, dan hemofilia berat.
EIBEN HEIZIER
Baca : Mengenal Hemofilia, Penderitanya Sulit Pendarahan saat Luka
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.