TEMPO.CO, Jakarta - Mudik membuat orang duduk lebih lama di kendaraan. Mudik dengan naik pesawat, bus, dan mobil pribadi memaksa tubuh bertahan di posisi duduk dalam durasi tertentu.
Agak tertolong jika naik pesawat karena waktu tempuh mudik bisa jadi lebih singkat. Begitu jika mudik dengan kereta api, penumpang dapat melakukan peregangan dengan berjalan sebentar di sepanjang gerbong. Namun mudik dengan mobil atau bus, praktis tubuh tak dapat leluasa bergerak.
Baca Juga:
Lantas apa yang terjadi saat seseorang duduk lebih dari enam jam atau dalam waktu yang lebih lama lagi. Berikut efek jangka pendek dan jangka panjang pada kesehatan jika duduk terlalu lama dan terjadi terus-menerus:
Otot kaki melemah
Duduk dalam waktu lama membuat otot, terutama bagian kaki melemah. Penyebabnya, beban tubuh dalam posisi duduk terpusat pada bagian panggul. Karena itu, tak heran jika ada orang yang tak mampu langsung berdiri setelah duduk dalam waktu lama atau sempoyongan saat berdiri karena kakinya tak kuat menahan bobot tubuh.
Berat badan bertambah
Menghabiskan lebih banyak waktu duduk akan mengakibatkan berat badan bertambah, terutama di bagian tengah atau perut. Ketika menghabiskan sebagian besar waktu dengan duduk, ada risiko terkena sindrom metabolik.
Penyakit jantung
Duduk terlalu lama dapat memicu penyakit jantung. Sebuah studi menunjukkan, pria yang menghabiskan lebih dari 23 jam per minggu dengan duduk sambil menonton televisi memiliki risiko 64 persen lebih besar meninggal akibat penyakit kardiovaskular dibandingkan pria yang duduk menonton televisi selama sebelas jam. Para ahli mengatakan, orang yang lebih banyak duduk memiliki risiko 147 persen lebih tinggi menderita serangan jantung atau stroke.
Bergerak atau melakukan peregangan sejenak membantu tubuh untuk relaksasi dan menurunkan risiko berbagai masalah kesehatan.
DIAH RETNO ANDANI | HEALTHLINE | WEBMD
Baca juga:
Pusing Saat Ubah Posisi dari Duduk ke Berdiri, Ini yang Terjadi pada Tubuh
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.