TEMPO.CO, Jakarta - Pasteurisasi atau sterilisasi kuman melalui pemanasan bermanfaat untuk keamanan mengonsumsi makanan. Mengutip Britannica, proses pasteurisasi menghancurkan mikroorganisme patogen makanan dan minuman.
Walaupun melalui proses pemanasan, pasteurisasi tak mempengaruhi kandungan nutrisi makanan. Proses pasteurisasi yang terbaru antara lain bertekanan tinggi, pemanasan volumetrik gelombang mikro (MVH), dan pasteurisasi llistrik berdenyut (PEF).
Apa itu pasteurisasi?
Mengutip Science Direct, pasteurisasi proses pemanasan setiap partikel atau produk makanan menggunakan kombinasi waktu dan suhu. Biasanya 72 derajat Celsius. Proses itu bermanfaat untuk menghancurkan mikroorganisme patogen atau mengurangi jumlahnya, sehingga aman dikonsumsi.
Pasteurisasi juga berguna untuk mengawetkan makanan dan minuman. Proses pasteurisasi bisa untuk produk makanan atau minuman kemasan maupun tidak.
Produk yang diproses pasteurisasi antara lain, bir, makanan kalengan, susu, telur, sari buah, sirop, cuka.
Beberapa makanan padat melalui proses dipanaskan yang ringan saat pasteurasi. Pasteurisasi radiasi merujuk penggunaan kecil sinar beta atau gamma terhadap makanan untuk meningkatkan waktu penyimpanan.
Mengutip Britannica, penamaan pasteurisasi diambil dari nama ilmuwan kimia Prancis Louis Pasteur. Pada 1864, Pasteur mengembangkan teknik untuk memanaskan anggur suhu 50 derajat Celsius hingga 60 derajat Celsius untuk membasmi mikroba dan mengurangi kadar keasaman (pH).
Pasteurisasi membasmi sebagian besar patogen termasuk enzim yang mempengaruhi pembusukan makanan. Namun, proses yang tepat tergantung produknya.
Pasteurisasi meningkatkan keawetan
Pasteurisasi membasmi sebagian besar bakteri pembusuk dan patogen. Efeknya untuk meningkatkan keawetan produk makanan atau minuman.
Mengutip ThoughtCo, susu termasuk minuman yang terdapat patogen di dalamnya. Sebelum pasteurisasi, susu mentah sangat berisiko menyebabkan penyakit. Pasteurisasi mengurangi risiko keracunan. Setelah proses pasteurisasi mempengaruhi tekstur, rasa, dan nilai gizi makanan atau minuman.
Jika warna susu berlainan bukan karena proses pasteurisasi. Tapi, itu tersebab tahap homogenisasi sebelum pasteurisasi. Adapun pasteurisasi sari buah tak mempengaruhi warna, tapi mengurangi sebagian senyawa aroma. Sedangkan pasteurisasi sayuran membuat lunak dan perubahan nutrisi. Ada kandungan nutrisi yang meningkat juga menurun setelah proses pasteurisasi.
KAKAK INDRA PURNAMA
Baca: Makanan dan Minuman Apa Saja yang Diproses Pasteurisasi Sebelum Dikonsumsi?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.