TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Covid-19 belum usai, dunia dikejutkan dengan penyebaran penyakit hepatitis akut pada anak-anak. Bisakah penyakit ini menyerang orang dewasa?
Dilansir dari Tempo, Kamis, 5 Mei 2022, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Belum diketahui secara pasti apa penyebab penyakit ini.
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan virus hepatitis tipe A, B, C, D, dan E tidak ditemukan sebagai penyebab penyakit ini. Namun, terdeteksi adenovirus F tipe 41 pada 74 kasus di luar negeri.
Hepatitis akut, mengutip dari laman euro.who.intl, jarang terjadi pada anak-anak. Tetapi, WHO telah menerima setidaknya ratusan kemungkinan kasus hepatitis anak yang tengah diselidiki.
Dilansir dari Reuters, Selasa, 3 Mei 2022, per 1 Mei tercatat setidaknya 228 kasus yang mungkin dilaporkan ke WHO dari 20 negara dengan lebih dari 50 kasus tambahan sedang diselidiki.
Sejauh ini, kasus hepatitis akut ditemukan pada anak-anak berusia satu bulan hingga 16 tahun. Sebanyak 17 di antaranya memerlukan transplantasi hati.
Belum ada laporan mengenai kasus pada orang dewasa. Namun, Kementerian Kesehatan RI dalam laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, Kamis, 5 Mei 2022, telah mengimbau masyarakat untuk melakukan pencegahan.
Langkah awal yang bisa dilakukan adalah menjaga kebersihan diri dan lingkungan, seperti dengan mencuci tangan pakai sabun, memastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi itu matang, tidak menggunakan alat makan bersama, dan menghindari kontak dari orang-orang yang sakit.
Selain itu, terapkan protokol kesehatan Covid-19. Pakailah masker ketika bepergian atau sedang sakit, batasi mobilitas, dan jaga jarak dengan orang lain.
AMELIA RAHIMA SARI
Baca juga: Simak, Inilah Gejala dan Pencegahan Hepatitis Akut