TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis konservasi gigi drg. Irfan Dwiandhono, Sp.KG., mengingatkan calon jamaah haji untuk memeriksakan kondisi gigi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mengantisipasi munculnya rasa sakit selama beribadah di Tanah Suci.
"Sebaiknya sebelum berangkat ke Tanah Suci calon haji perlu periksakan kondisi gigi dan mulut," katanya.
Dia menambahkan pemeriksaan diperlukan agar jika terdapat gigi yang bermasalah maka dapat segera dilakukan perawatan. "Misalkan jika ada gigi berlubang maka dapat dilakukan penumpatan atau penambalan. Kalau ada gigi yang sudah mati atau gusi bengkak dapat dilakukan perawatan saluran akar," jelasnya.
Dengan melakukan pemeriksaan ke dokter gigi sebelum berangkat haji, diharapkan dapat mengantisipasi sakit gigi selama menjalankan ibadah. "Selain itu dengan pemeriksaan menyeluruh maka jika terdapat penyakit gigi dan mulut dapat terdeteksi sedini mungkin dan dapat segera dilakukan perawatan," sarannya.
Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwekerto itu menambahkan untuk mencegah bau mulut saat perjalanan ibadah maka masing-masing individu perlu menyikat gigi dengan rutin.
"Selain itu juga dapat menggunakan obat kumur yang mengandung antiseptik serta membatasi konsumsi makanan yang memicu bau mulut seperti petai dan jengkol," katanya.
Dia menambahkan menyikat gigi dengan baik dan benar dapat menjadi salah satu upaya mencegah gigi berlubang. Menyikat gigi dengan baik dan benar diperlukan untuk membersihkan sisa makanan yang menempel di permukaan gigi dan mencegah gigi berlubang.
Irfan menjelaskan penyebab utama gigi berlubang adalah bakteri yang berasal dari sisa makanan yang menempel di permukaan gigi. "Bila upaya pembersihan tidak bagus, sisa makanan menumpuk, maka sisa makanan ini dapat dimetabolisme oleh bakteri yang menghasilkan asam dan melarutkan permukaan gigi," tuturnya.
Baca juga: Waktu Menyikat Gigi yang Dianjurkan Dokter
