TEMPO.CO, Jakarta - Kurang tidur sangat sering dialami oleh beberapa orang, terutama akibat begadang. Namun, jika terus berlanjut hal tersebut akan menimbulkan berbagai masalah serius bagi kesehatan Anda.
Beberapa penyakit, dari yang ringan sampai berat, bisa muncul akibat kurang tidur. Oleh karena itu, setiap orang dewasa disarankan cukup tidur setiap hari selama 6-8 jam.
Dampak Buruk Begadang Bagi Kesehatan
1. Rentan Terinfeksi Penyakit
Dilansir dari laman Boldsky, salah satu efek terparah dari kurang tidur adalah menurunnya daya tahan tubuh. Saat daya tahan tubuh seseorang menurun dan berada dalam kondisi lemah, ia akan mudah terinfeksi penyakit.
Salah satu penyakit yang paling mudah menyerang adalah flu. Beberapa penelitian juga mengungkap kurang tidur merupakan salah satu penyebab utama masalah jantung dan stroke.
2. Kelelahan
Sangat penting tidur yang cukup agar tubuh bisa beristirahat dengan baik. Setelah bangun, tubuh akan terasa segar dan siap kembali beraktivitas. Jika kurang tidur, tubuh akan letih dan kelelahan.
3. Gangguan Kerja Otak
Tak hanya untuk tubuh, tidur juga bagus untuk kesehatan otak. Saat tidur, otak beristirahat dari segala aktivitas, dan itu bagus untuk menormalkan fungsinya. Oleh karena itu, seseorang akan sulit berpikir atau konsentrasi jika kurang tidur. Jika gejala ini dibiarkan, bukan tak mungkin orang yang kurang tidur itu menjadi stres.
4. Meningkatkan Risiko Diabetes
Kurang tidur menyebabkan resistensi insulin. Ketika seseorang kurang tidur, tubuh tidak akan dapat menggunakan glukosa untuk energi. Hal itu bisa meningkatkan risiko diabetes.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism, pria yang sering terjaga cenderung mengidap diabetes. Adapun pada wanita lebih berpotensi mengalami sindrom metabolik..
5. Gangguan Penglihatan
Ketika kurang tidur, otot mata menjadi tegang, sehingga akan merasa kesulitan membuka mata. Selain itu, mata akan terasa panas seperti terbakar, berikut empat dampak negatif dari begadang bagi tubuh.
6. Perubahan nafsu makan
Mengutip lama Bustle dan Power of Positivity, dalam sebuah percobaan yang dilakukan kepada 52 orang di Universitas Northwestern, dan diterbitkan dalam jurnal Obesity, para peneliti menemukan hubungan antara pola tidur dan kebiasaan makan yang buruk. Saat jadwal tidur dan makan tidak selaras dengan jam internal tubuh, kondisi itu dapat menyebabkan perubahan nafsu makan dan metabolisme.
Kurangnya tidur seseorang bisa disebabkan oleh beberapa hal. Beberapa di antaranya adalah insomnia, stres, mengkonsumsi kafein, hingga begadang. Jika mengalami, sebaiknya Anda harus segera mengatasinya.
NAUFAL RIDHWAN ALY
Baca: Jangan Begadang ini Dampak Buruk yang Akan Ditimbulkan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
