TEMPO.CO, Jakarta -Pernahkah tiba-tiba merasa ingin buang air besar (BAB) ketika tengah berada di toko buku?. Nyatanya, banyak juga orang yang mengalami hal serupa.
Fenomena ini ternyata memiliki nama yang unik, yakni Mariko Aoki Phenomenon.
Mengutip laman Universitas McGill, penamaan tersebut bersumber dari nama seorang wanita bernama Mariko Aoki yang mengirim surat pendek ke majalah Hon no Zasshi pada Februari 1985 di Jepang. Dalam surat itu, Mariko menceritakan pengalamannya yang kerap ingin buang air besar ketika berada di toko buku.
Setelah surat itu dimuat, majalah tersebut terus menerima laporan serupa Mariko lainnya dari sejumlah pembaca. Bahkan pada edisi selanjutnya, majalah Hon no Zasshi menerbitkan artikel sepanjang 14 halaman yang khusus membahas fenomena ini. Dari sinilah orang-orang menyebut fenomena tersebut dengan nama Mariko Aoki.
Apa Penyebabnya?
Baca Juga:
The Real Side of Un’nan, sebuah acara TV Jepang menggelar eksperimen yang mememinta orang-orang mengendus bau tinta untuk merangsang rasa ingin buang air besar. Hal ini didasari sejumlah anggapan yang menyebut bahwa bahan kimia pada tinta buku dapat memicu rasa ingin buang air besar. Hasilnya, tinta buku sama sekali tidak memicu rasa ingin buang air.
Asisten profesor kedokteran di Texas Tech University, Dr. Sameer, memaparkan bahwa fenomena ini ada hubungannya dengan aspek psikologis yang melibatkan hubungan antara usus dan otak.
Dalam penjelasannya, Dr. Sameer seperti dikutip dari Men’s Health menjelaskan apa yang dirasakan oleh kita secara mental juga dapat mempengaruhi usus. Hal itu meyebabkan orang yang sedang gugup seperti ketika mengikuti tes atau menyampaikan pidato di depan umum, dapat mengalami rasa tidak nyaman pada perut. Kegugupan yang dirasakan berhubungan dengan perasaan menggelitik pada usus
Ia mengatakan rasa ingin BAB tidak hanya dirasakan di toko buku saja, tetapi bisa terjadi di tempat lain. Jumlah informasi yang terima ketika berada di museum dan perpustakaan, atau keheningan di taman, dapat memicu respons otonom dalam naluri seseorang.
Susan Wong, perawat dari Butt Talks TV sependapat dengan Dr. Sameer. Dikutip dari Buzzfeed, Susan yang memiliki lebih dari 20 tahun pengalaman dalam masalah dasar panggul dan telah membantu pasien yang didiagnosis dengan kondisi yang mempengaruhi anus dan rektum ini menambahkan bahwa perasaan santai juga dapat jadi pemicu.
“Dalam bidang kolorektal, hal itu bisa terkait dengan orang yang sedang “slowing down”, misalnya, duduk sambil membaca buku, atau mungkin posisi duduk di kursi. Ini bisa merangsang seseorang untuk merasa ingin buang air besar. Lingkungan yang tenang mungkin juga dapat mempengaruhi. Selain kemungkinan memiliki beberapa pemicu lain seperti minum secangkir teh atau kopi sebelum pergi ke toko buku atau ketika berada di toko buku,” jelas Susan.
HATTA MUARABAGJA
Baca juga: Benarkan Sering BAB Membuat Berat Badan Turun?