TEMPO.CO, Jakarta - Angioedema kondisi pembengkakan di bawah kulit, bukan di permukaan, dikutip dari Medical News Today. Biasanya tersebab reaksi alergi. Pembengkakan lantaran adanya cairan di bawah kulit. Kondisi ini cenderung mempengaruhi bagian jaringan kulit yang longgar, terutama wajah dan tenggorokan.
Mengutip Verywell Health, ada dua jenis angioedema. Pertama ketika sistem kekebalan melepaskan histamin. Kedua, ketika tubuh melepaskan peptida yang disebut bradikinin yang mengatur sejumlah fungsi tubuh yang penting.
Baca juga: Apa itu Alergi Sulfit dan Penyebabnya?
Penyebab angioedema
Penyebab angioedema tergantung pada jenisnya. Alergi menjadi penyebab utama pembengkakan angioedema. Ketika reaksi alergi, histamin dan bahan kimia lainnya dilepaskan ke dalam aliran darah. Tubuh melepaskan histamin ketika sistem kekebalan mendeteksi zat asing atau alergen.
Merujuk Penn Medicine, beberapa sumber penyebab angioedema, antara lain:
Baca Juga:
1. Bulu binatang
2. Paparan air, sinar matahari, dingin atau panas
3. Makanan (seperti beri, kerang, ikan, kacang-kacangan, telur, dan susu)
4. Disengat serangga
5. Obat-obatan
6. Serbuk sari
7. Penyakit autoimun
Gejala angioedema
Gejala utama angioedema apembengkakan tiba-tiba di bawah permukaan kulit. Bekas atau bengkak pada permukaan kulit juga bisa berkembang. Pembengkakan biasanya terjadi di sekitar mata dan bibir. Kondisi ini juga bisa dialami di di tangan, kaki, dan tenggorokan. Pembengkakan membentuk garis atau menyebar.
Biasanya, bekas angioedema akan terasa sakit dan mungkin gatal. Bekasnya akan menjadi pucat dan membengkak jika mengalami iritasi. Pembengkakan angioedema yang lebih dalam juga terasa menyakitkan.
Adapun gejala lain mungkin termasuk:
1. Kram perut
2. Kesulitan bernapas
3. Mata dan mulut bengkak
4. Pembengkakan lapisan mata
Baca: Gejala Angioedema tak Selalu Sama
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.