Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dampak Buruk Bersikap Pesimis, tak hanya Kecemasan dan Stres

image-gnews
ilustrasi stres (pixabay.com)
ilustrasi stres (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kata pesimis diartikan orang yang bersikap atau berpandangan tidak mempunyai harapan baik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Adapun pesimistis berarti sikap mudah putus harapan Mengutip Verywell Mind, American Psychological Association merumuskan pesimistis sebagai sikap segala sesuatu akan salah dan tujuannya tidak akan tercapai. 

Tanda orang pesimistis

Tanda orang yang cenderung bersikap pesimistis beberapa di antaranya malas untuk mewujudkan keinginan, karena menganggap tindakannya akan gagal. Sikapnya cenderung berfokus berbagai hal buruk dan sering berpikir risiko lebih besar daripada manfaatnya. Orang pesimistis juga kerap merasa terkejut ketika tindakannya ternyata membuahkan hasil.

Baca: Benarkah Orang Optimis Memiliki Tubuh Lebih Sehat?

Orang yang pesimis cenderung hanya berfokus kekurangan dan menganggap hal baik akhirnya akan hilang. Terkadang juga merasa terganggu dengan semangat orang yang optimis.

Sebagai contoh, orang pesimistis akan melihat nilai rendah sebagai bentuk kekurangan pribadi atau ketakmampuan diri. Sedangkan, orang optimistis cenderung memandang nilai rendah karena faktor lain, seperti kelelahan atau soal ujian yang sulit.

Dampak bersikap pesimis

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengutip Verywell Mind menyebut orang pesimis cenderung memiliki sedikit dukungan sosial, ketahanan hidup yang rendah, dan sulit mengatasi stres. Sikap pesimistis bisa saja membawa dampak baik. Misalnya, seseorang justru menjadi lebih mudah tidak putus asa atau terkejut ketika tindakannya tidak membuahkan hasil. Sebab, sejak awal orang pesimis cenderung tidak mematok harapan yang berlebihan.

Tapi, beberapa penelitian medis menemukan sikap pesimistis rentan berhubungan dengan penyakit pembuluh darah dan jantung. Itu sebabnya, perlu mengendalikan perilaku pesimistis agar efeknya tak makin buruk. Merujuk Tracking Happiness, perilaku pesimistis berkaitan dengan penyakit pembuluh darah dan jantung, karena mudah stres, cemas, depresi.

Baca: Zodiak yang Paling Optimis vs Pesimis, Kamu Termasuk yang Mana?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sebut Judi Online 6 Kali Lebih Bahaya dari Narkoba, Psikiater RSCM Sarankan Ini

5 jam lalu

Ilustrasi pemain judi online. Selain wartawan, Menkominfo Budi Arie mengungkapkan bahwa pegawai di Kementerian Komunikasi dan Informatika juga terlibat praktik judi online. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Sebut Judi Online 6 Kali Lebih Bahaya dari Narkoba, Psikiater RSCM Sarankan Ini

Psikiater menyebut judi online urgen dicegah. PPATK mencatat 197.054 anak 11-19 tahun sudah bermain judi online dengan deposit total Rp 293,4 miliar.


6 Manfaat Memiliki Hewan Peliharaan Bagi Lansia, Apa Lagi Selain untuk Kesehatan Mental?

3 hari lalu

Ilustrasi anjing dan kucing. shutterstock.com
6 Manfaat Memiliki Hewan Peliharaan Bagi Lansia, Apa Lagi Selain untuk Kesehatan Mental?

Salah satu manfaat dari memiliki hewan peliharaan adalah baik untuk kesehatan mental. Selain itu, ternyata memelihara anjing atau kucing dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Berikut selengkapnya.


Pentingnya Makanan Kaya Antioksidan untuk Lawan Radikal Bebas akibat Polusi Udara

4 hari lalu

Ilustrasi wanita makan buah dan sayur. shutterstock.com
Pentingnya Makanan Kaya Antioksidan untuk Lawan Radikal Bebas akibat Polusi Udara

Masyarakat diminta mengonsumsi makanan minuman kaya antioksidan untuk melawan radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan jaringan tubuh.


Joe Biden Disebut Alami Penurunan Kognitif, Begini Cara Mencegahnya saat Menua

5 hari lalu

Presiden AS Joe Biden berbicara di acara NATO untuk memperingati 75 tahun aliansi tersebut, di Washington, AS, 9 Juli 2024. REUTERS/Yves Herman
Joe Biden Disebut Alami Penurunan Kognitif, Begini Cara Mencegahnya saat Menua

Di usia 81 tahun, Presiden AS Joe Biden diduga telah mengalami penurunan kognitif. Cegah masalah kognisi saat menua dengan cara berikut.


Dalam Sehari Ada Dua Warga Ditemukan Meninggal di Rumahnya di Depok

7 hari lalu

Ilustrasi mayat. Pakistantoday.com
Dalam Sehari Ada Dua Warga Ditemukan Meninggal di Rumahnya di Depok

Tim identifikasi Polres Metro Depok memastikan kematian korban tidak ada tanda-tanda kekerasan.


Makna Memaafkan Buat Diri Sendiri, Bermanfaat Menenangkan Hati

7 hari lalu

Ilustrasi perempuan menulis surat permintaan maaf ke pacar. Foto: Freepik.com/rawpixel.com
Makna Memaafkan Buat Diri Sendiri, Bermanfaat Menenangkan Hati

Konsep memaafkan ternyata sangat membantu kita menurunkan gejala depresi dan gejala kecemasan, dan meningkatkan harapan.


Pakar Ungkap Penyebab Stres Bisa Berujung Kematian, Terutama pada Penderita Penyakit Jantung

8 hari lalu

Ilustrasi Pria Stres (pixabay.com)
Pakar Ungkap Penyebab Stres Bisa Berujung Kematian, Terutama pada Penderita Penyakit Jantung

Pakar asal Swiss menyebut stres bisa membuat pembuluh darah kaku dan darah lebih kental berdasarkan riset yang telah ia lakukan sejak tahun 2000.


5 Tips Penting untuk Menjaga Kekebalan Tubuh Saat Cuaca Dingin

8 hari lalu

Ilustrasi kedinginan. Shutterstock
5 Tips Penting untuk Menjaga Kekebalan Tubuh Saat Cuaca Dingin

Cuaca dingin di Indonesia saat ini perlu dihadapi dengan berbagai caa supaya tubuh tetap sehat


Manfaat Berpelukan Antara Anak dan Orang Tua

11 hari lalu

Ilustrasi orang tua dan anak pelukan (Pixabay.com)
Manfaat Berpelukan Antara Anak dan Orang Tua

Masih banyak orang tua yang canggung ketika memeluk anak. Padahal berpelukan dengan tulus bisa memberikan banyak manfaat.


Beda Baby Blues dan Depresi setelah Melahirkan

12 hari lalu

Ilustrasi baby blues. shutterstock.com
Beda Baby Blues dan Depresi setelah Melahirkan

Kondisi baby blues dan depresi pada ibu melahirkan berbeda. Apa saja perbedaannya?