TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit diabetes semakin ditakuti banyak orang. Maklum, penyakit yang kerap disebut ibu para penyakit. Ketika penyakit diabetes dialami seseorang, bisa saja beberapa penyakit turunan lain akan mengenai si pasien. Tak jarang pula berbagai komplikasi lain pun bisa dialami pasien diabetes bila kondisinya tidak terkontrol.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan pasien agar terhindar dari komplikasi penyakit diabetes. Dokter spesialis penyakit dalam, Caesar Lagalinggo Givani, menjelaskan penting agar pasijen lakukan konsultasi secara berkala. Pasien perlu melakukan tindakan untuk mencegah dan menunda komplikasi diabetes dengan baik, seperti membuat pilihan makanan yang lebih sehat. Walau begitu, salah satu yang sangat penting untuk mencegah penyakit diabetes adalah dengan mengontrol kadar gula darah. "Ukur jumlah kadar kalori yang masuk ke dalam tubuh kita ya maksimal 1500kkal/hari," katanya dalam keterangan pers pada 24 November 2022.
Caesar menyarankan penderita diabetes untuk mengutamakan makanan rendah kolesterol, tinggi serat rendah Glikemiks Index (GI), dan sebisa mungkin hindari makanan yang mengandung banyak gula, karbohidrat. "Pastikan tiga kali makan dalam sehari dan selingan tiga kali snack rendah GI, seperti sayur dan buah untuk cegah lonjakan gula darah," katanya.
Selain mengatur pola makan sehat, pasien diabetes perlu untuk melakukan kelola diabetes seperti menjaga HbA1c sesuai target yang ditetapkan untuk mengurangi risiko komplikasi, seperti tidak merokok, serta perbanyak aktivitas fisik dengan olahraga.
Olahraga juga tidak bisa dilupakan. Pasien diabates dianjurkan melakukan olah tubuh secara teratur. Beberapa pilihan olahraga yang bisa dilakukan para penyandang diabetes adalah joging, senam, bersepada di dalam maupun luar ruangan, dan berenang. "Tujuan aktivitas fisik ini adalah membantu penderita menurunkan kadar glukosa darah, bahkan meningkatkan sensivitas insulin, sehingga dapat menunda terjadinya komplikasi," kata Caesar.
Menjaga kadar gula darah, tekanan darah, dan lemak darah tetap terkendali akan sangat membantu mengurangi risiko komplikasi bagi penderita diabetes.
Pada 2021, International Federation Diabetes (IDF) mencatat bahwa Indonesia termasuk dalam kategori 5 negara teratas untuk penderita diabetes dengan rentang umur 20-79 tahun.
Dalam kelompok itu, jumlah penderita diabetes Indonesia mencapai 19,5 juta orang, meningkat dari tahun 2011 yang hanya 7,3 juta orang. Melihat hal ini, orang dengan diabetes perlu melakukan pemeriksaan secara rutin dan manajemen gaya hidup yang efektif, serta pengobatan jika diperlukan.
Komplikasi penyakit diabetes adalah kondisi di mana bagian-bagian tubuh kita menjadi rusak seperti pada kaki dan mata akibat memiliki kadar gula darah yang tinggi. Secara umum komplikasi penyakit diabetes terbagi menjadi dua tipe yaitu komplikasi kronis yang terjadi seiring berjalannya waktu dan komplikasi akut dimana kondisi ini dapat terjadi kapan saja.
Komplikasi kronis merupakan suatu masalah jangka panjang dan dapat berkembang secara bertahap, yang menyebabkan kerusakan serius jika penanganan serta pengobatan nya tidak segera dilakukan.
Sedangkan, komplikasi akut adalah sebuah kondisi ketika tubuh kita dapat mengalaminya kapan saja, dan hal ini bisa mengarah pada risiko yang lebih serius atau kronis. Seperti hipoglikemia yakni gula darah terlalu rendah dan hiperglikemia kadar gula darah terlalu tinggi.