Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengaruh Kesehatan Jiwa pada Kondisi Fisik dan Cara Meredakan

Reporter

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis kesehatan jiwa di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto  Mangunkusumo Gina Anindyajati mengatakan persepsi atau cara pandang terhadap kehidupan cenderung mempengaruhi sikapnya dalam menyelesaikan masalah di lingkungan kerja.

"Bagaimana cara pandang dia terhadap dunia, cara menyikapi persoalan-persoalan kehidupan itu akan sangat berpengaruh terhadap bagaimana dia nanti menyelesaikan masalah-masalah di pekerjaan," jelasnya.

Ia mengatakan kepribadian seseorang banyak mempengaruhi bagaimana cara mengatasi tekanan yang berkaitan dengan pekerjaan. Cara penyelesaian persoalan yang tidak matang akan cenderung menimbulkan masalah tekanan yang lebih besar lagi, termasuk jika mendapat tuntutan dalam pekerjaan. Selain itu, adanya masalah dalam hubungan, baik dengan orang di rumah maupun di kantor, juga mempengaruhi produktivitas dalam pekerjaan.

"Bagaimana pun juga relasi kita dengan orang lain akan mempengaruhi apa yang terjadi di rumah, apa yang terjadi di kantor besar pengaruhnya pada pekerjaan, juga sebaliknya," ucapnya.

Depresi dan kecemasan
Ia menjelaskan jika kesehatan jiwa tidak baik maka akan berpengaruh pada kondisi fisik dalam bentuk manifestasi seperti penyakit. Dalam berbagai penelitian, ia mengatakan empat dari 10 orang yang mengalami gangguan jiwa mengalami kecemasan dan tiga dari 10 orang mengalami gangguan depresi. Selama pandemi, gangguan depresi dan kecemasan meningkat tiga kali lipat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Yang menarik, keluhan-keluhan yang disampaikan ketika orang-orang datang berkonsultasi bukan keluhan suasana perasaan tapi berupa keluhan-keluhan fisik, seperti perutnya sakit, pundak sakit," kata psikiater yang juga praktik di klinik Angsamerah ini.

Ia mengatakan kondisi ini disebut gangguan psikosomatis, di mana keadaan jiwa yang kurang sehat namun muncul dalam bentuk manifestasi fisik. Istilah ini mengacu pada keluhan-keluhan fisik yang muncul akibat pikiran dan emosi yang dirasakan karena stres menghadapi sesuatu yang baru atau depresi dan kecemasan.

Gina mengingatkan untuk mewaspadai jika sensasi ini berlangsung berkepanjangan sampai mengganggu aktivitas karena terlalu fokus pada stresnya. Demikian juga jika jantung yang sering berdebar-debar meskipun kejadian sudah terlewati. Bisa jadi itu suatu gangguan psikosomatis, segera konsultasikan ke psikiater.

Baca juga: Semakin Banyak Karyawan Alami Gangguan Kesehatan Mental, Ini Pesan Kemenkes

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Pentingnya Peran Keluarga dalam Mengatasi Depresi Lansia

4 hari lalu

Ilustrasi lansia bersama cucunya. shutterstock.com
Pentingnya Peran Keluarga dalam Mengatasi Depresi Lansia

Psikiater mengingatkan keluarga berperan besar mengatasi depresi di kalangan lanjut usia. Berikut yang perlu dilakukan.


Fobia Sendirian atau Autofobia, Apa Gejala dan Penyebabnya?

4 hari lalu

Ilustrasi fobia. Shutterstock
Fobia Sendirian atau Autofobia, Apa Gejala dan Penyebabnya?

Autofobia kondisi fobia ketika seseorang ketakutan terhadap kesendirian


Psikiater Sebut Kaitan Post Power Syndrome dan Depresi Terselubung pada Lansia

5 hari lalu

ilustrasi lansia (pixabay.com)
Psikiater Sebut Kaitan Post Power Syndrome dan Depresi Terselubung pada Lansia

Psikiater menyebutkan post power syndrome dapat menyebabkan depresi terselubung pada lansia. Ini yang perlu dilakukan.


Inilah 6 Penyebab Mengapa Manusia Bisa Lupa

5 hari lalu

Ilustrasi orang lupa
Inilah 6 Penyebab Mengapa Manusia Bisa Lupa

Lupa bisa terjadi pada siapa pun. Berikut beberapa penyebab lupa yang perlu Anda ketahui.


Hari Lanjut Usia Nasional, Kenali Gejala Depresi Terselubung pada Orang Tua

5 hari lalu

Ilustrasi wanita tersenyum pada orang tua atau lansia di panti jompo. shutterstock.com
Hari Lanjut Usia Nasional, Kenali Gejala Depresi Terselubung pada Orang Tua

Hari Lanjut Usia Nasional, masyarakat diimbau mengenali gejala depresi terselubung pada lansia karena dapat mengurangi penurunan kualitas hidup.


Tingkatkan Kesehatan Fisik dan Mental dengan Seni

5 hari lalu

Ilustrasi wanita menggambar. Unsplash.com/Stefan Stefancik
Tingkatkan Kesehatan Fisik dan Mental dengan Seni

Ada banyak cara di mana seni dapat digunakan untuk memperbaiki kesehatan fisik, mental, dan emosional. Berikut di antaranya.


Aura Kasih Mengaku Alami Anxiety Disorder, Apa Saja Jenisnya?

9 hari lalu

Aura Kasih (Instagram @aurakasih)
Aura Kasih Mengaku Alami Anxiety Disorder, Apa Saja Jenisnya?

Anxiety disorder dapat menyerang siapa pun, ternanyak memang perempua. Peyanyi Aura Kasih pun mengalaminya. Berikut jenis-jenis anxiety disorder.


Aura Kasih Mengaku Alami Anxiety Disorder, Kenali Gejalanya

9 hari lalu

Aura Kasih. Foto: Instagram/@aurakasih
Aura Kasih Mengaku Alami Anxiety Disorder, Kenali Gejalanya

Penyanyi Aura Kasih mengaku mengalami anxiety disorder, berikut gejala dan siapa yang rentan terkena. Mengapa wanita lebih banyak mengalaminya?


5 Tips Praktis Mencegah Rasa Kesepian

10 hari lalu

Ilustrasi wanita kesepian. shutterstock.com
5 Tips Praktis Mencegah Rasa Kesepian

Untuk mengatasi kesepian, hidup dengan lebih optimis termasuk bertemu dan bercerita dengan orang lain.


Tips Atasi Kecemasan dalam Hitungan Detik

13 hari lalu

Ilustrasi wanita cemas. Freepik.com/Wayhomestudio
Tips Atasi Kecemasan dalam Hitungan Detik

Metode 478 dapat membantu mengatasi kecemasan yang tiba-tiba datang. Seperti apa?