TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis kesehatan jiwa di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo Gina Anindyajati mengatakan persepsi atau cara pandang terhadap kehidupan cenderung mempengaruhi sikapnya dalam menyelesaikan masalah di lingkungan kerja.
"Bagaimana cara pandang dia terhadap dunia, cara menyikapi persoalan-persoalan kehidupan itu akan sangat berpengaruh terhadap bagaimana dia nanti menyelesaikan masalah-masalah di pekerjaan," jelasnya.
Ia mengatakan kepribadian seseorang banyak mempengaruhi bagaimana cara mengatasi tekanan yang berkaitan dengan pekerjaan. Cara penyelesaian persoalan yang tidak matang akan cenderung menimbulkan masalah tekanan yang lebih besar lagi, termasuk jika mendapat tuntutan dalam pekerjaan. Selain itu, adanya masalah dalam hubungan, baik dengan orang di rumah maupun di kantor, juga mempengaruhi produktivitas dalam pekerjaan.
"Bagaimana pun juga relasi kita dengan orang lain akan mempengaruhi apa yang terjadi di rumah, apa yang terjadi di kantor besar pengaruhnya pada pekerjaan, juga sebaliknya," ucapnya.
Depresi dan kecemasan
Ia menjelaskan jika kesehatan jiwa tidak baik maka akan berpengaruh pada kondisi fisik dalam bentuk manifestasi seperti penyakit. Dalam berbagai penelitian, ia mengatakan empat dari 10 orang yang mengalami gangguan jiwa mengalami kecemasan dan tiga dari 10 orang mengalami gangguan depresi. Selama pandemi, gangguan depresi dan kecemasan meningkat tiga kali lipat.
"Yang menarik, keluhan-keluhan yang disampaikan ketika orang-orang datang berkonsultasi bukan keluhan suasana perasaan tapi berupa keluhan-keluhan fisik, seperti perutnya sakit, pundak sakit," kata psikiater yang juga praktik di klinik Angsamerah ini.
Ia mengatakan kondisi ini disebut gangguan psikosomatis, di mana keadaan jiwa yang kurang sehat namun muncul dalam bentuk manifestasi fisik. Istilah ini mengacu pada keluhan-keluhan fisik yang muncul akibat pikiran dan emosi yang dirasakan karena stres menghadapi sesuatu yang baru atau depresi dan kecemasan.
Gina mengingatkan untuk mewaspadai jika sensasi ini berlangsung berkepanjangan sampai mengganggu aktivitas karena terlalu fokus pada stresnya. Demikian juga jika jantung yang sering berdebar-debar meskipun kejadian sudah terlewati. Bisa jadi itu suatu gangguan psikosomatis, segera konsultasikan ke psikiater.
Baca juga: Semakin Banyak Karyawan Alami Gangguan Kesehatan Mental, Ini Pesan Kemenkes