Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Bawang Dayak dan Ragam Khasiatnya, Punya Kandungan Antibakteri

image-gnews
Bawang Dayak (Eleutherine bulbosa). Foto: Socfindo Conservation
Bawang Dayak (Eleutherine bulbosa). Foto: Socfindo Conservation
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSama seperti namanya, bawang dayak yang memiliki nama latin eleutherine palmifolia banyak dibudidayakan oleh suku Dayak di Kalimantan. Bawang dayak pun memiliki beberapa nama lokal di beberapa daerah, seperti bawang sabrang, bawang siem, bawng kapal, bawang berlian, bawang tiwai, bawang lubak, bawang arab, dan bawang hantu.

Sementara itu, bawang dayak ini juga memiliki nama lain dari bahasa latin, di antaranya eleutherine americana, eleutherine citriodora, eleutherine guatemalensis, dan eleutherine bulbosa.

Bawang dayak banyak dijumpai di daerah pegunungan dengan ketinggian 600-2.000 meter di atas permukaan laut. Selain itu, tanaman bawang ini juga kerap ditemui di pinggir-pinggir jalan berumput dan di dalam kebun-kebun teh, kina, serta karet. Bawang ini membentuk rumpun padat dengan daun berbentuk pita sepanjang 15-20 centimeter dan lebar 3-5 centimeter.

Bawang ini pun memiliki bunga kecil berwarna putih, mekar ketika gelap, dan mekar hanya beberapa jam saja. Bawang ini memiliki akar jenis serabut dan berwarna coklat muda. Umbi bawang dayak ini pun cukup panjang, berbentuk bulat telur, dan berbulu, seperti dilansir pertanian.uma.ac.id.

Diketahui bahwa bawang dayak memiliki bentuk yang hampir sama dengan bawang merah, yaitu bentuknya berlapis dengan kulit dan daging umbi berwarna merah. Namun, jika dilihat lebih dalam lagi, bawang dayak memiliki warna merah yang lebih pekat, bahkan cenderung sedikit ungu merah. Selain itu, lapisan daging buah bawang dayang juga lebih tebal dan terlihat lebih kokoh dibandingkan bawang merah biasa.

Bawang dayak memiliki ciri khas permukaan yang licin dan bau tidak menyengat. Saat bawang ini diiris, tidak akan menyebabkan mata perih layaknya ketika mengiris bawang merah. Ciri khas lainnya yang dimiliki bawang dayak jika disentuh secara langsung menggunakan tangan, maka warna merah tanaman ini akan menempel di tangan.

Terdapat hal menarik lainnya dari bawang dayak, yaitu tanaman ini lebih dikenal sebagai bahan obat tradisional daripada bahan bumbu masak. Rasanya yang lebih “getir” pun membuat bawang ini tak cocok dimanfaatkan lebih lanjut sebagai bumbu masak. Bawang dayak ini pun mempunyai kandungan senyawa bioaktif, seperti alkaloid, glikosida, flavonoid, fenolik, steroid, dan tanin sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat. 

Mengutip umm.ac.id, senyawa flavonoid dan fenol yang terdapat dalam ekstrak bawang dayak berfungsi sebagai antioksidan dan inhibitor alpha-glucosidase. Kombinasi kapasitas antioksidan dan kemampuan penghambatan enzim alfa glukosidase bawang dayak juga berpotensi sebagai agen antidiabetik yang bermanfaat dalam pencegahan dan perlindungan penyakit diabetes mellitus. Selain itu, bawang ini memiliki kandungan kimia lainnya, seperti eleutherine, elekanakin, eleuthosida B, isoeleutherin, eleutherol, eleuthinon A, eleuthraquinon A dan B, eleucanarol, naftokuinon, bi-eleuterol, dan elekanasin, sebagaimana tercantum dalam pom.go.id.

Adapun, khasiat dari bawang dayak dipaparkan oleh Dr. Sukrasno, M.S, farmakolog dari Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB). Menurutnya, tanaman ini mengandung zat anti bakteri dan antioksidan yang sangat tinggi sehingga dapat mengobati beragam penyakit, baik ringan maupun penyakit berat. Kandungan antibakterinya pun mencegah berkembangnya virus, mikroba, dan bakteri sehingga dapat menghentikan penularan penyakit.

Sementara itu, kandungan antioksidan yang sangat tinggi mampu menghadapi radikal bebas sehingga efektif menjadi obat untuk tumor, pendarahan, pencegah kanker, dan pencegah radang. Selain itu, penelitian lain juga menemukan bahwa kemampuan diuretik tanaman ini juga bisa bekerja memperbaiki sekaligus membantu fungsi hati dan ginjal. Terbukti, telah terjadi perbaikan hingga 20 persen setelah mengonsumsi bawang ini selama dua minggu.

Pilihan Editor: 2 Cara Mengkonsumsi Bawang untuk Menurunkan Berat Badan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

12 jam lalu

Komplek Situs Candi Muarojambi. TEMPO/Zulkarnain
Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

Pemugaran situs Candi Parit Duku di Jambi mengungkap lima lapisan tanah purba atau lapisan budaya dalam istilah arkeologi.


Alasan Perlu Rutin Makan Jeruk Bali dan Siapa Pula yang Tak Dianjurkan

1 hari lalu

Jeruk bali. ANTARA/Dedhez Anggara
Alasan Perlu Rutin Makan Jeruk Bali dan Siapa Pula yang Tak Dianjurkan

Penelitian menyebut manfaat jeruk bali bagi kesehatan, selain vitamin C juga mengandung potasium dan serat. Semua nutrisi itu penting bagi imun tubuh.


Hari Lupus Sedunia 10 Mei, Yayasan Syamsi Dhuha Gaet Tim ITB Bikin Komik

1 hari lalu

Komik anak tentang lupus hasil kolaborasi Yayasan Syamsi Dhuha dengan tim Desain Komunikasi Visual ITB. (Dok.SDF)
Hari Lupus Sedunia 10 Mei, Yayasan Syamsi Dhuha Gaet Tim ITB Bikin Komik

Komik tentang lupus untuk anak ini merupakan buku yang kedua. Buku pertama disebutkan diminati pasar global dan telah dialihbahasakan ke 5 bahasa.


Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

3 hari lalu

Ilustrasi Kismis Hitam/ANTARA/Shutterstock/Kriacho Oleksii
Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

Karena dibuat dari buah asli, kismis pun baik kesehatan karena mengandung tinggi serat yang baik buat pencernaan dan jantung


75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

3 hari lalu

Acara
75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

Dalam rangka memperingati 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia mengadakan acara acara "#AussieBanget University Roadshow" di ITB


Biaya Kuliah ITB 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

4 hari lalu

Aksi solidaritas mahasiswa ITB untuk Palestina, Kamis malam, 30 November 2023 di kampus. Dok KM-ITB
Biaya Kuliah ITB 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

Biaya UKT dan IPI yang diusulkan ITB 2024 jalur SNBP, SNBT, SM-ITB, dan IUP


5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

5 hari lalu

Mahasiswa ITB menggelar aksi menolak skema pembayaran uang kuliah melalui platform pinjaman online di depan gedung Rektorat ITB, Bandung, 29 Januari 2024. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyatakan skema pembayaran dengan Pinjol tidak diizinkan yang akan diikuti dengan pemeriksaan oleh inspektorat jenderal di lapangan. TEMPO/Prima Mulia
5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

Kenaikan biaya kuliah itu menuai protes dari kalangan mahasiswa, seperti UGM, Unsoed, dan ITB.


Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

5 hari lalu

Hieronimus Jevon Valerian, wisudawan S1 Institut Teknologi Bandung (ITB) program studi Aktuaria, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna 4.00. Dok ITB
Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

Begini cerita Hieronimus Jevon Valerian yang kerap mengorbankan waktu luang untuk belajar dan memanfaatkan waktu selama berkuliah di ITB.


Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

6 hari lalu

Anggota tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember atau Unej (dari kiri) Bima Satria Yudhanto, Carel Aditya Saputra, dan Daniel Chrisna Putra. Mereka memenangi Bridge Design Competition (BDC) 2024 yang diselenggarakan Nanyang Technological University Singapore . Foto: Humas Universitas Jember
Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.


Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

7 hari lalu

Mahasiswa ITB menggelar aksi menolak skema pembayaran uang kuliah melalui platform pinjaman online di depan gedung Rektorat ITB, Bandung, Senin, 29 Januari 2024. Keluarga Mahasiswa ITB mencatat ada 120 orang mahasiswa yang menunggak Uang Kuliah Tunggal atau UKT dan terancam tidak bisa mengikuti kuliah atau dipaksa cuti kuliah. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.