Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bahaya Konsumsi Ganja, Jenis Narkoba yang Membuat Bintang Preman Pensiun Epy Kusnandar Diciduk Polisi

image-gnews
Ilustrasi Ganja. Getty Images
Ilustrasi Ganja. Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKapolres Metro Jakarta Barat (Jakbar) Kombes Polisi, M. Syahduddi membenarkan penangkapan Epy Kusnandar karena kasus narkoba. 

"Iya benar yang bersangkutan sudah kita amankan terkait penyalahgunaan narkoba," kata Syahduddi, pada 10 Mei 2024.

Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakbar AKBP Indrawienny Panjiyoga menambahkan bahwa pemeran Kang Mus dalam Preman Pensiun ditangkap bersama satu rekan pemain sinetronnya.

Menurut Antara, Epy terbukti positif mengonsumsi narkotika jenis ganja berdasarkan tes urine yang dilakukan oleh Kepolisian. Ia ditangkap di warung miliknya di sekitar Apartemen Kalibata City. penangkapan Epy hampir berbarengan dengan ditangkapnya artis lain yang juga terlibat kasus penyalahgunaan narkotika, yaitu Yogi Gamblez.

Saat ini, kepolisian masih menyelidiki peran Epy dan Yogi dalam kasus narkoba tersebut serta sumber dari barang bukti yang telah diamankan.

Narkoba jenis ganja yang dikonsumsi Epy dapat mengancam kesehatan tubuh. Ganja memberikan bahaya fisik dan non-fisik bagi yang menggunakannya. Berikut adalah bahaya ganja bagi kesehatan tubuh, yaitu:

Memengaruhi Kesehatan Mental 

Ganja yang dikonsumsi dapat membuat cemas, takut, panik, atau paranoid. Selain itu, penggunaan ganja dalam dosis tinggi juga dapat meningkatkan kemungkinan depresi klinis atau memperburuk gejala gangguan mental yang sudah dimiliki.

Ganja yang dikonsumsi dalam dosis tinggi juga menyebabkan psikosis. Mengacu WebMd, psikosis adalah gejala dari kondisi medis skizofrenia. Kondisi ini dapat memengaruhi cara memahami apa yang nyata, masalah bicara, tidak fokus, dan menunjukkan emosi tidak stabil.

Mengalami Komplikasi ketika Menjalani Operasi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ganja dapat menyebabkan komplikasi bagi seseorang yang menjalani operasi. Sebab, ganja yang dikonsumsi satu kali dalam seminggu membutuhkan lebih banyak anestesi ketika operasi sehingga membuat komplikasi penyakit.

Jika memiliki riwayat penyakit jantung, risiko serangan jantung meningkat lebih banyak ketika menggunakan ganja dalam waktu 60 menit setelah mendapatkan anestesi. Selain itu, jika ganja dikonsumsi dengan cara merokok secara teratur, dapat menyebabkan batuk, mengi, dahak, dan risiko infeksi pernapasan lebih tinggi ketika mendapatkan anestesi. 

Merusak Otak 

Ganja dapat mempersulit seseorang untuk fokus, belajar, dan mengingat berbagai hal yang berlangsung selama 24 jam atau lebih setelah berhenti mengonsumsinya. Menurut sebuah studi, penggunaan ganja dini dapat mengganggu perkembangan normal materi abu-abu, jaringan otak yang membantu mengendalikan fungsi mental. Paparan dini terhadap ganja juga berhubungan dengan perubahan di area otak yang sering dikaitkan dengan psikosis sehingga berisiko tinggi terkena skizofrenia.

Merusak Paru-Paru 

Asap ganja dapat meradang dan mengiritasi paru-paru. Bahkan, jika menggunakan ganja secara teratur, bisa memiliki masalah pernapasan yang sama dengan perokok. Paru-paru akan lebih mudah menerima infeksi karena terjadi pelemahan sistem kekebalan tubuh.

Mengancam Kesehatan Hati dan Jantung

Ganja yang dikonsumsi Epy Kusnandar membuat hati bekerja lebih keras. Selain itu, ganja juga meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung. Biasanya, jantung berdetak sekitar 50-70 kali dalam satu menit. Namun, dengan mengonsumsi ganja, jantung berdetak 70-120 dalam satu menit selama 3 jam setelah efeknya masuk ke tubuh.

Pilihan Editor: Epy Kusnandar Susul Selebritis Rio Reifan dan Ammar Zoni Diciduk Polisi karena Narkoba

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tumbuhkan Kemandirian Anak dengan Membacakan Buku Cerita

1 hari lalu

Ilustrasi ibu membaca bersama anak. Pixabay.com
Tumbuhkan Kemandirian Anak dengan Membacakan Buku Cerita

Kemandirian merupakan kemampuan yang dapat dilatih sejak dini. KemenPPPA mengajak orang tua menumbuhkan kemandirian anak lewat membacakan buku cerita.


BNN: Ada 100 Lebih WNI yang Terancam Hukuman Pidana Narkoba di Luar Negeri

1 hari lalu

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Marthinus Hukom (kedua kanan), Kepala BPOM RI Taruna Ikrar (ketiga kanan), dan Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto, kanan memeriksa barang bukti saat konferensi pers pengungkapan kasus laboratorium rahasia (clandestine lab) narkotika di Taktakan, Kota Serang, Banten, Rabu, 2 Oktober 2024. Petugas BNN menangkap 10 orang tersangka beserta barang bukti narkotika golongan 1 jenis PCC sebanyak 971.000 butir senilai Rp145 miliar, enam unit mesin produksi narkotika, dan bahan baku pembuatan narkotika. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
BNN: Ada 100 Lebih WNI yang Terancam Hukuman Pidana Narkoba di Luar Negeri

Kepala BNN menyebut nama seorang perempuan yang merupakan dari sindikat narkoba internasional yang beroperasi di luar negeri.


Trik Batasi Asupan Garam agar Terhindar dari Hipertensi

1 hari lalu

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
Trik Batasi Asupan Garam agar Terhindar dari Hipertensi

Asupan garam yang berlebihan merupakan salah satu pemicu utama hipertensi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.


Kemenkes: Baru 38 Persen Puskesmas yang Sediakan Layanan Kesehatan Jiwa

1 hari lalu

Ilustrasi puskesmas. dok.TEMPO
Kemenkes: Baru 38 Persen Puskesmas yang Sediakan Layanan Kesehatan Jiwa

Kementerian Kesehatan menggencarkan pelatihan skrining kesehatan jiwa kepada tenaga kesehatan, sebab baru ada 38 persen puskesmas yang menyediakan layanan kesehatan jiwa.


Diduga Dialami Marissa Haque, Berikut Penjelasan tentang SDS

2 hari lalu

Marissa juga tekun melanjutkan pendidikannya. Ia adalah peraih gelar Doktor Pengelolaan Lingkungan dari IPB. Marissa juga menempuh sejumlah pendidikan magister. Di antaranya program magister Kajian Timur Tengah dan Islam Konsentrasi Keuangan Syariah di Universitas Indonesia, S2 di bidang Ekonomika dan Bisnis UGM, S2 di konsentrasi Hukum Bisnis UGM, dan S2 di bidang Linguistik Terapan Bahasa Inggris Unika Universitas Katolik Atmajaya. Adapun Marissa adalah lulusan sarjana Hukum Perdata dari Universitas Trisakti Jakarta. Instagram/marissahaque
Diduga Dialami Marissa Haque, Berikut Penjelasan tentang SDS

Apa itu sindrom kematian mendadak (SDS) seperti yang diduga dialami Marissa Haque dan penyebabnya? Simak penjelasan berikut.


Aktris Korea Selatan Park Ji Ah Meninggal Karena Stroke Iskemik, Apakah Itu?

2 hari lalu

Park Ji Ah. Dok. Billions
Aktris Korea Selatan Park Ji Ah Meninggal Karena Stroke Iskemik, Apakah Itu?

Aktris Korea Selatan, Park Ji Ah, meninggal pada usia 52 tahun akibat infark serebral atau yang lebih dikenal sebagai stroke iskemik.


Perlunya Kesiapan Mental Orang Tua dalam Merawat Anak dengan Penyakit Kritis

3 hari lalu

Ilustrasi anak sakit. shutterstock.com
Perlunya Kesiapan Mental Orang Tua dalam Merawat Anak dengan Penyakit Kritis

Banyak orang tua yang kerap melupakan kondisi mental sendiri dan berlama-lama berada dalam fase penyangkalan setelah mengetahui anak sakit kritis.


BamBam GOT7 Bagikan Unggahan 'Ingin Menghilang', Penggemar Khawatir dengan Kesehatan Mental

3 hari lalu

BamBam GTO7. Soompi
BamBam GOT7 Bagikan Unggahan 'Ingin Menghilang', Penggemar Khawatir dengan Kesehatan Mental

Unggahan BamBam GOT7 belakangan ini mengkhawatirkan penggemar tentang kesehatan mentalnya.


Kemenkes Soroti Masalah Kesehatan Mental di Tempat Kerja

3 hari lalu

Ilustrasi wanita stres saat bekerja. Shutterstock
Kemenkes Soroti Masalah Kesehatan Mental di Tempat Kerja

Menyambut Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2024, Kementerian Kesehatan tekankan pentingnya kesehatan mental di tempat kerja.


Polres Jakarta Barat Sebut Andrew Andika Cs Kecanduan Sabu dan Akan Jalani Rehabilitasi

4 hari lalu

Andrew Andika. TEMPO/Agung Pambudhy
Polres Jakarta Barat Sebut Andrew Andika Cs Kecanduan Sabu dan Akan Jalani Rehabilitasi

Polres Jakarta Barat menyatakan Andrew Andika dan kelima rekannya akan menjalani rehabilitasi karena kecanduan sabu.