TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Nahar, mengatakan jumlah korban penculikan anak selama Januari hingga Februari 2023, mencapai 14 orang. Ia pun meminta orang tua memberikan pemahaman kepada anak untuk waspada terhadap orang yang berniat jahat sebagai upaya mencegah terjadinya penculikan anak.
"Kita harus memahami sifat anak itu adalah percaya sama orang dewasa. Anak agar diingatkan oleh orang tua untuk berbuat baik kepada siapa pun, termasuk orang dewasa. Tetapi kita harus memberikan pemahaman bahwa anak juga harus waspada terhadap niat-niat jelek atau orang yang berniat jahat membawa anak-anak kita," kata Nahar.
Baca Juga:
Waspadai perkembangan teknologi
Selain itu, orang tua juga diminta mengikuti dan mewaspadai perkembangan teknologi informasi sehingga dapat mengantisipasi kemungkinan teknologi itu dimanfaatkan pihak tidak bertanggung jawab hingga terjadi penculikan anak.
"Bisa jadi misalnya perkembangan itu dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk mulai menggarap atau mengajak anak-anak ini untuk menuruti perintahnya, yang kemudian tanpa sepengetahuan orang tua anak ini berpindah tangan ke orang lain," tutur Nahar.
Ia juga meminta orang tua lebih waspada dalam menjaga anak. Dia pun mengajak semua pihak agar bersama-sama memastikan upaya perlindungan anak bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
"Seluruh pihak, baik orang tua, masyarakat, maupun pemerintah, termasuk aparat, harus bersama-sama memastikan upaya perlindungan anak bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga ancaman yang berdampak lebih buruk bisa kita hindari," tegasnya.
Pilihan Editor: Cegah Penculikan Anak, Psikolog Sarankan Komunikasi Sekolah dan Orang Tua