Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Mengajarkan Anak Mengelola Keuangan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi menabung. Shutterstock
Ilustrasi menabung. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Edukasi tentang nilai uang dapat diberikan pada anak mulai saat berusia sekolah dasar. Psikolog anak dari Universitas Indonesia Dr. Rose Mini Agoes Salim pun membagikan kiat dan langkah-langkah yang harus dilakukan orang tua untuk mengenalkan pengelolaan keuangan kepada anak-anak sejak dini.

“Untuk mengenalkan tentang bagaimana cara mereka mengatur keuangan bagi anak-anak, pertama yang harus diajarkan dulu adalah tentang nilai uang,” kata psikolog yang akrab disapa Romi itu.

Ketika sudah bisa memahami nilai uang mana yang lebih besar dan lebih kecil, pengetahuan anak akan melangkah ke tahap selanjutnya, yaitu belajar mengatur uang saku yang diberikan orang tua. Menurut Romi, orang tua harus betul-betul memahami barang yang menjadi kebutuhan anak sebelum memberikan uang saku, termasuk mengetahui harga makanan yang biasa dibeli anak. Jangan sampai uang saku yang diberikan kurang atau bahkan berlebih. Pembatasan uang saku bertujuan agar anak dapat mengontrol keinginan mana yang harus dibeli dan yang tidak.

“Memberikan uang kepada anak itu juga tidak boleh terlalu berlebih dulu karena pada saat dia belajar awal tentang bagaimana mengontrol keuangannya maka dia harus belajar dulu bagaimana juga meregulasi dirinya, mengontrol dirinya,” papar Romi.

Beri uang secara bertahap
Setelah menetapkan total besaran anggaran uang saku, Romi menganjurkan orang tua memberikan uang secara bertahap, misalnya dimulai dari tiga hari sekali hingga seminggu sekali. Ajarkan juga pada anak dia dapat membeli sesuatu yang diinginkan apabila menyisihkan atau menabung dari uang saku yang rutin diberikan orang tua.

“Misalnya, kalau ingin membeli permainan tertentu dia harus menyimpan uangnya untuk beberapa hari agar itu bisa terlaksana. Dengan demikian, kemampuan dia untuk mengontrol diri jadi baik,” paparnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Orang tua juga harus lebih percaya anak sudah memiliki kemampuan mengelola keuangan sendiri dari uang saku. Di samping itu, anak juga harus mengetahui tentang pertanggungjawaban dan alasan di balik barang yang dia beli sendiri dari hasil menabung.

“Karena bukan berarti kalau anak kemudian sudah memiliki keleluasaan dengan uang, dia bisa melakukan apa saja sendiri. Makanya, porsi atau jatah uang yang diberikan allowance-nya itu harus disesuaikan dengan usia,” ujar Romi.

Dengan edukasi pengelolaan keuangan yang baik maka anak akan lebih menghargai barang yang dibeli sendiri dan mengontrol diri untuk tidak menghambur-hamburkan uang. Diharapkan anak dapat lebih bertanggung jawab dan mandiri dalam hal keuangan di masa depan. Ketika anak dinilai telah berhasil mengelola keuangan sendiri, orang tua juga dapat memberikan apresiasi kepada mereka. Romi menyarankan memberikan apresiasi yang sesuai dengan kebutuhan dan kepribadian anak.

“Ada kemungkinan bahwa anak hanya membutuhkan two thumbs up atau dua jempol atau pelukan karena dia sudah bisa me-manage uangnya sendiri atau sudah bisa membeli target dari apa yang dia inginkan sendiri dari allowance yang dia miliki,” jelasnya.

Pilihan Editor: 7 Kiat Memantau Anak Bermain Video Game

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


LPS Akan Publikasikan Terbitan Berkala Oktober Mendatang

6 jam lalu

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melakukan Konferensi Pers terkait Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) di Gedung Pacific Century Place, SCBD, Jakarta, Jumat, 29 September 2023. TEMPO/Defara Dhanya
LPS Akan Publikasikan Terbitan Berkala Oktober Mendatang

Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan LPS akan mempublikasikan terbitan berkala mulai 11 Oktober mendatang.


Fenomena Perundungan Siswa SMP di Cilacap, KPAI: Perlu Gerakan Tidak Mentoleransi Kekerasan terhadap Anak

10 jam lalu

Ilustrasi anak mengalami bullying. Freepik.com/gpointstudio
Fenomena Perundungan Siswa SMP di Cilacap, KPAI: Perlu Gerakan Tidak Mentoleransi Kekerasan terhadap Anak

Fenomena perundungan siswa SMP di Cilacap tidak bisa ditoleransi. KPAI mendorong adanya gerakan untuk tidak mentoleransi kekerasan terhadap anak.


Son Ye Jin Ungkap Mengasuh Anak Menyulitkan Sekaligus Membahagiakan Dirinya

1 hari lalu

Son Ye Jin. Foto: Instagram/@yejinhand
Son Ye Jin Ungkap Mengasuh Anak Menyulitkan Sekaligus Membahagiakan Dirinya

Son Ye Jin menceritakan pengalamannya menjadi ibu dan rencana memiliki anak kedua


Studi dari Belanda Sarankan Hal Ini ke Orang Tua Buat Atasi Masalah Depresi Remaja

2 hari lalu

Ilustrasi ponsel dapat meningkatkan depresi. theconversation.com
Studi dari Belanda Sarankan Hal Ini ke Orang Tua Buat Atasi Masalah Depresi Remaja

Remaja yang mengalami depresi lebih sensitif terhadap kritik orang tua dan kurang sensitif terhadap pujian orang tua.


Anak Remaja Rawan Kena Penyakit Mental, Ini 5 Tips Jadi Orang Tua Responsif

3 hari lalu

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Anak Remaja Rawan Kena Penyakit Mental, Ini 5 Tips Jadi Orang Tua Responsif

Menjadi orang tua yang baik tentu sebuah keharusan bagi Anda yang telah memiliki buah hati. Namun, bagaimanakah memahami anak remaja, simak tipsnya.


5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

3 hari lalu

Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp
5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.


Permudah Pelaporan Pajak, Kemenkeu Kembangkan Sistem Pelaporan Keuangan Satu Pintu

4 hari lalu

Sejumlah wajib pajak antre saat melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak pada hari terakhir pelaporan di Kantor KPP Pratama Pasar Minggu, Jakarta, Jumat 31 Maret 2023. Kementerian Keuangan telah menerima 11,39 juta Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan dari Wajib Pajak (WP) orang pribadi hingga pukul 09.00 WIB dan angka tersebut diprediksi masih akan bertambah hingga batas pelaporan SPT Tahunan berakhir yakni 31 Maret 2023 pukul 23.59 WIB. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Permudah Pelaporan Pajak, Kemenkeu Kembangkan Sistem Pelaporan Keuangan Satu Pintu

Kemenkeu sedang mengembangkan sistem pelaporan keuangan satu pintu atau Financial Reporting Single Window.


OJK Menilai Peran Sektor Keuangan Penting untuk Capai Target Net Zero Emission

4 hari lalu

Gedung OJK. Google Street View
OJK Menilai Peran Sektor Keuangan Penting untuk Capai Target Net Zero Emission

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Institute Agus Sugiarto menilai bahwa peran sektor keuangan sangat penting dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.


Rusia Masukkan Presiden ICC Piotr Hofmanski ke Daftar Pencarian Orang

5 hari lalu

Piotr Hofmanski. Wikipedia
Rusia Masukkan Presiden ICC Piotr Hofmanski ke Daftar Pencarian Orang

Rusia mengatakan memasukkan Piotr Hofmanski, ketua ICC, yang mengupayakan penangkapan Presiden Vladimir Putin, ke daftar pencarian orang


OJK Resmi Luncurkan Jurnal Internasional untuk Sektor Keuangan

5 hari lalu

Gedung OJK, Jakarta.
OJK Resmi Luncurkan Jurnal Internasional untuk Sektor Keuangan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan International Journal of Financial System (IJFS) pada hari ini, Senin, 25 September 2023.