Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Perbandingan Jumlah Kafein antara Kopi dan Teh

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi Kafein. TEMPO
Ilustrasi Kafein. TEMPO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tak hanya kopi, minuman lain yang juga mengandung kafein adalah teh. Kafein merupakan bahan kimia alami yang dapat ditemukan di daun, kacang-kacangan, dan buah pada lebih dari 60 tanaman, termasuk di daun teh dan biji kopi. Lalu, berapa perbandingan kandungan kafein di kedua minuman ini?

Dilansir dari Healthline, kandungan kafein dalam minuman berbeda-beda tergantung dari bahan dan cara pembuatan minuman tersebut. Departemen Pertanian AS (USDA) dan Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA) menetapkan asupan kafein yang aman adalah maksimal 400 miligram per hari, 200 miligram per dosis tunggal, atau 3 miligram per kilogram berat badan.

Meskipun kafein dianggap aman, minum terlalu banyak kafein dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan. Kafein dapat menyebabkan kecemasan, kegelisahan, dan kesulitan tidur. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa meminumnya secara teratur, bahkan dalam jumlah sedang, dapat menyebabkan sakit kepala kronis dan migrain.

Namun, karena efek stimulasinya, kafein dapat dikaitkan dengan kondisi seperti peningkatan kewaspadaan, peningkatan kinerja atletik, peningkatan suasana hati, dan peningkatan metabolisme tubuh.

Berikut perbandingan jumlah kafein antara kopi dan teh:

Teh

Teh hitam, hijau, dan putih dibuat dari daun tanaman yang sama, yaitu Camellia sinensis. Daun teh hitam teroksidasi, sedangkan daun teh putih dan hijau tidak. Hal ini membuat teh hitam memiliki rasa yang berani dan tajam dan meningkatkan sejauh mana kafein dari daun meresap ke dalam air panas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dilansir dari Mayo Clinic, secangkir teh hitam dengan rata-rata mengandung 47 miligram kafein. Teh hijau mengandung 28 miligram kafein dan teh putih mengandung 6–60 miligram. Sementara itu, teh kemasan yang siap minum mengandung 18 miligram kafein.

Kopi

Kopi yang dibuat dari biji hitam yang dipanggang memiliki lebih banyak kafein daripada kopi dari biji yang dipanggang secara lebih ringan. Secangkir kopi dengan rata-rata 237 mililiter dapat mengandung kafein hingga 95 miligram. Seseorang yang menggunakan banyak bubuk saat menyeduh kopi hitam panggang akan menghasilkan lebih banyak kafein per cangkirnya.

Selain kopi hitam panggang, jenis kopi lainnya yang juga mengandung banyak kafein adalah espresso. Minuman ini mengandung 64 miligram kafein. Tak hanya itu, kopi instan yang dijual botolan juga mengandung 62 miligram kafein per 237 mililiter.

WINDA OKTAVIA

Pilihan Editor: Menengok Lagi Manfaat Konsumsi Kafein dalam Menunjang Aktivitas Fisik

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

1 hari lalu

Ilustrasi kopi panas. Foto: Unsplash.com/Rene Porter
Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

Seseorang perlu waspada agar tidak mengonsumsi paracetamol bersamaan dengan minum kopi. Apa alasannya?


Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

2 hari lalu

Penampilan Ibu Negara Korea Selatan, Kim Keon-hee tengah menjadi perbincangan saat mendampingi sang suami dalam KTT G20 di Bali. Parasnya banyak menuai pujian netizen lantaran terlihat awet muda di usianya yang kini mencapai 50 tahun. YouTube Sekretariat Presiden
Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

Menjaga kulit agar tetap awet muda bisa dimulai dengan olahraga teratur dan makan makanan sehat.


Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

3 hari lalu

Ilustrasi mengompol. Qsota.com
Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

Lansia diminta menghindari minuman berkafein seperti kopi dan teh pada sore dan malam hari agar tidak mengompol selama tidur malam.


Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

4 hari lalu

Penumpang Kereta Api Menoreh dari Semarang saat tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu, 13 April 2024. Arus Balik Lebaran 2024 sebanyak 46.474 penumpang tiba di Jakarta dengan rincian turun di Stasiun Pasar Senen 17.000 penumpang, Stasiun Gambir 15,500 penumpang, Bekasi 6.600 penumpang dan sisanya turun di beberapa stasiun Jakarta. Puncak arus balik lebaran 2024 sendiri diprediksi pada tanggal 13, 14, dan 15 April 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

6 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

7 hari lalu

Seorang warga mengibarkan bendera setelah pemerintah Vietnam membuka karantina setelah meredam pandemi virus corona atau COVID-19 di desa Dong Cuu, Vietnam, 14 Mei 2020. Pemerintah Vietnam secara resmi melaporkan 270 kasus dengan nol kematian. REUTERS/Kham
Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

8 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

8 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

9 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang