Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kelelahan Kronis dan Depresi, Apa Hubungan Keduanya?

Ilustrasi wanita depresi menggenggam ponsel. shutterstock.com
Ilustrasi wanita depresi menggenggam ponsel. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Depresi dan sindrom kelelahan kronis adalah dua kondisi yang dapat membuat seseorang merasa sangat lelah, bahkan setelah beristirahat dengan cukup. Kedua kondisi tersebut dapat terjadi secara bersamaan. Juga mudah untuk salah mengartikan perasaan lelah sebagai depresi dan sebaliknya.

Depresi terjadi ketika seseorang merasa sedih, cemas, atau putus asa dalam jangka waktu yang lama. Orang yang mengalami depresi sering mengalami masalah tidur. Mereka mungkin tidur terlalu banyak atau tidak tidur sama sekali.

Sindrom kelelahan kronis adalah suatu kondisi yang menyebabkan seseorang merasa lelah secara terus menerus tanpa penyebab yang mendasarinya. Kadang-kadang sindrom kelelahan kronis salah didiagnosis sebagai depresi.

Apa perbedaan antara depresi dan kelelahan?

Melansir dari healthline, perbedaan utama antara kedua kondisi ini adalah bahwa sindrom kelelahan kronis pada dasarnya adalah gangguan fisik, sedangkan depresi adalah gangguan kesehatan mental. Mungkin terdapat beberapa tumpang tindih di antara keduanya.

Gejala depresi dapat meliputi:

  • Perasaan sedih, cemas, atau hampa yang terus menerus
  • Perasaan putus asa, tidak berdaya, atau tidak berharga
  • Ketidaktertarikan pada hobi yang pernah Anda nikmati
  • Makan terlalu banyak atau terlalu sedikit
  • Kesulitan berkonsentrasi dan membuat keputusan 

Gejala-gejala fisik juga dapat terjadi dengan depresi. Orang mungkin sering mengalaminya:

  • Sakit kepala
  • Kram
  • Sakit perut
  • Rasa sakit lainnya

Mereka mungkin juga mengalami kesulitan tidur atau tidur sepanjang malam, yang dapat menyebabkan kelelahan.

Orang dengan sindrom kelelahan kronis sering kali memiliki gejala fisik yang tidak biasa dikaitkan dengan depresi. Ini termasuk:

  • Nyeri sendi
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Nyeri otot
  • Sakit tenggorokan

Depresi dan sindrom kelelahan kronis juga memengaruhi orang secara berbeda dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Orang yang mengalami depresi sering merasa sangat lelah dan tidak tertarik untuk melakukan aktivitas apa pun, apa pun tugas atau usaha yang diperlukan. Sementara itu, mereka yang mengalami sindrom kelelahan kronis biasanya ingin melakukan aktivitas, tetapi merasa terlalu lelah untuk melakukannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk mendiagnosis kedua kondisi ini, dokter Anda akan mencoba menyingkirkan gangguan lain yang dapat menyebabkan gejala serupa. Jika dokter Anda merasa Anda mengalami depresi, mereka mungkin akan merujuk Anda ke ahli kesehatan mental untuk dievaluasi.

Sayangnya, orang yang mengalami sindrom kelelahan kronis dapat mengalami depresi. Dan meskipun depresi tidak menyebabkan sindrom kelelahan kronis, depresi tentu saja dapat menyebabkan peningkatan kelelahan.

Banyak orang dengan sindrom kelelahan kronis memiliki gangguan tidur, seperti insomnia atau sleep apnea. Kondisi ini sering kali memperburuk kelelahan karena mencegah orang untuk mendapatkan istirahat malam yang nyenyak. Ketika orang merasa lelah, mereka mungkin tidak memiliki motivasi atau energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Bahkan berjalan ke kotak surat pun bisa terasa seperti lari maraton. Kurangnya keinginan untuk melakukan apa pun dapat membuat mereka berisiko mengalami depresi.

Kelelahan juga dapat memicu depresi. Orang dengan depresi sering merasa sangat lelah dan tidak ingin melakukan aktivitas apa pun.

Untuk membuat diagnosis depresi, dokter akan menanyakan riwayat medis Anda dan memberikan kuesioner yang menilai depresi. Mereka mungkin menggunakan metode lain, seperti tes darah atau sinar X, untuk memastikan gangguan lain tidak menyebabkan gejala Anda.

Sebelum mendiagnosis Anda dengan sindrom kelelahan kronis, dokter Anda akan melakukan beberapa tes untuk menyingkirkan kondisi lain yang dapat menyebabkan gejala yang serupa. 

Pilihan Editor: Pedangdut Nassar Opname karena Kelelahan, Ini 12 Penyebab Orang Mudah Lelah

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Psikiater Sebut Kaitan Post Power Syndrome dan Depresi Terselubung pada Lansia

6 jam lalu

ilustrasi lansia (pixabay.com)
Psikiater Sebut Kaitan Post Power Syndrome dan Depresi Terselubung pada Lansia

Psikiater menyebutkan post power syndrome dapat menyebabkan depresi terselubung pada lansia. Ini yang perlu dilakukan.


Inilah 6 Penyebab Mengapa Manusia Bisa Lupa

7 jam lalu

Ilustrasi orang lupa
Inilah 6 Penyebab Mengapa Manusia Bisa Lupa

Lupa bisa terjadi pada siapa pun. Berikut beberapa penyebab lupa yang perlu Anda ketahui.


Hari Lanjut Usia Nasional, Kenali Gejala Depresi Terselubung pada Orang Tua

8 jam lalu

Ilustrasi wanita tersenyum pada orang tua atau lansia di panti jompo. shutterstock.com
Hari Lanjut Usia Nasional, Kenali Gejala Depresi Terselubung pada Orang Tua

Hari Lanjut Usia Nasional, masyarakat diimbau mengenali gejala depresi terselubung pada lansia karena dapat mengurangi penurunan kualitas hidup.


Penting Bagi Pendonor Darah, Perhatikan 5 Efek Samping Donor Darah

10 jam lalu

Pegawai DPD RI saat mengikuti donor darah di Gedung DPD, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 27 September 2021. Kegiatan donor darah yang diikuti oleh anggota DPD dan pegawai ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-17 DPD RI. TEMPO/M Taufan Rengganis
Penting Bagi Pendonor Darah, Perhatikan 5 Efek Samping Donor Darah

Donor darah umumnya aman dan memiliki sedikit efek samping. Namun, beberapa pendonor darah bisa punya efek samping umum, seperti apa?


Tanda-tanda Serangan Jantung yang Muncul Sebulan Sebelumnya

4 hari lalu

Ilustrasi wanita terkena serangan jantung. shutterstock.com
Tanda-tanda Serangan Jantung yang Muncul Sebulan Sebelumnya

Penelitian telah menemukan bahwa lebih dari 50 persen kasus serangan jantung telah menunjukkan tanda-tanda sejak sebulan atau lebih sebelumnya.


5 Tips Praktis Mencegah Rasa Kesepian

5 hari lalu

Ilustrasi wanita kesepian. shutterstock.com
5 Tips Praktis Mencegah Rasa Kesepian

Untuk mengatasi kesepian, hidup dengan lebih optimis termasuk bertemu dan bercerita dengan orang lain.


Risiko Tubuh Jika Kekurangan Sodium dan Potassium

7 hari lalu

Ilustrasi air mineral by Boldsky
Risiko Tubuh Jika Kekurangan Sodium dan Potassium

Konsultan Senior Departemen Penyakit Dalam RS Amrita, Faridabad mengatakan, kekurangan sodium dan potassium bisa berdampak buruk.


5 Tips Mengatasi Insomnia Remaja

9 hari lalu

Seorang remaja beristirahat di siang hari saat bulan Ramadan di Jakarta, 4 Mei 2020. Memasuki bulan puasa, warga yang diminta untuk mengurangi kegiatan di luar rumah memilih menghabiskan waktu untuk beistirahat. TEMPO/Imam Sukamto
5 Tips Mengatasi Insomnia Remaja

American Academy of Pediatrics (AAP) menjelaskan bahwa insomnia adalah salah satu risiko kesehatan paling mendesak pada remaja.


Kenali Gejala dan Penyebab Remaja Sudah Menderita Insomnia

9 hari lalu

ilustrasi remaja tidur (pixabay.com)
Kenali Gejala dan Penyebab Remaja Sudah Menderita Insomnia

Semakin berjalannya waktu, insomnia semakin sering menyerang anak remaja. Lantas, apa gejala dan penyebab dari insomnia remaja ini?


6 Masalah Kesehatan yang Mempengaruhi Kelemahan Otot

10 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
6 Masalah Kesehatan yang Mempengaruhi Kelemahan Otot

Beberapa kondisi masalah kesehatan rentan menyebabkan otot melemah