TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog Nadya Pramesrani mengatakan burnout dapat disebabkan beban kerja yang berlebihan serta ketidakmampuan diri dalam mengambil keputusan. Ia juga menganjurkan tetap menjaga pola hidup sehat agar terhindar dari kelelahan mental atau burnout selama berpuasa Ramadan.
"Keep healthy lifestyle habit dengan keseimbangan physical exercise, diet, dan waktu tidur cukup supaya tidak burnout selama puasa" kata Nadya.
Baca Juga:
Ia mengatakan kita juga harus mengatur ekspektasi agar tidak memiliki harapan di luar kemampuan sehingga tidak menimbulkan pikiran yang berlebihan atau overthinking. Selain itu, rutin berolahraga akan mengurangi stres karena tubuh merasa lelah dan akan merespons untuk cepat beristirahat.
"Kita harus tahu sampai mana batas kemampuan, kebutuhan, dan pola tidur. Semuanya berpengaruh, apalagi di bulan puasa ini tubuh melakukan banyak adaptasi," jelasnya.
Selain itu, kondisi lingkungan dan kurangnya dukungan sosial menjadi faktor penting ketidakpercayaan terhadap diri sendiri yang akan mengakibatkan burnout jika didiamkan.
4 Tingkatan burnout
Kurangnya kepercayaan diri dan simpati terhadap diri sendiri, perasaan gagal di masa lalu, serta jika usaha yang dilakukan tidak sebanding dengan hasil pada diri seseorang akan membuat frustrasi yang berujung pada perasaan burnout.
"Kadang-kadang orang tidak sadar apakah sedang burnout atau tidak, maka kalau kita lihat kerabat menunjukkan tanda-tanda burnout harus kita support," tambah Nadya.
Menurutnya terdapat empat tingkatan burnout. Yang pertama adalah burnout tingkat ringan. Hal ini ditandai sakit kepala, pegal di punggung dan di bagian tubuh yang lain dan seolah olah tidak hilang meski sudah beristirahat.
Kedua adalah burnout tingkat sedang. Biasanya pada tingkat ini orang akan merasa sulit tidur, tidak fokus dalam bekerja, serta sulit berkonsentrasi. Ketiga adalah burnout tingkat berat. Pada fase ini orang cenderung antipati terhadap pekerjaan, merokok berlebihan, sampai minum alkohol dan obat-obatan.
"Jangan sampai kita berada di burnout tingkat ekstrem. Biasanya orang sudah menarik diri dari lingkungan sampai ada percobaan bunuh diri," paparnya.
Pilihan Editor: Apa Perbedaan Fatigue dan Burnout?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.