Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kilas Balik Penetapan 17 April Sebagai Hari Hemofilia Sedunia

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
www.uwpexponent.org
www.uwpexponent.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Hemofilia Sedunia diperingati pada tanggal 17 April setiap tahunnya. Hari ini menandai ulang tahun kelahiran Frank Schnabel, pendiri World Hemophilia Federation (WHF), yang sekaligus menjadi kesempatan untuk meningkatkan kesadaran dan menjelaskan seseorang tentang hemofilia dan gangguan perdarahan lainnya.

Pada Hari Hemofilia Sedunia, perhatian publik mengarah pada kelainan darah genetik langka yang dikenal sebagai hemofilia, yang menghambat pembekuan darah, yang menyebabkan pendarahan yang signifikan selama cedera dan operasi. Meskipun luka ringan biasanya tidak menjadi perhatian, namun hemofilia berat dapat menyebabkan pendarahan internal yang merusak organ dan mengakibatkan kematian.

Setiap tahun pada 17 April, orang-orang di seluruh dunia memperingati Hari Hemofilia Sedunia untuk mengakui sukarelawan, yang mendukung komunitas hemofilia dan meningkatkan kesadaran tentang kondisi tersebut. Federasi Hemofilia Dunia dalam laman economictimes, memperingati hari ini di seluruh dunia sebagai sarana untuk menghormati para sukarelawan ini dan menyebarkan informasi tentang hemofilia.

Tema 2023

Tahun ini, WHF mengumumkan tema Hari Hemofilia Sedunia 2023, yaitu “Akses untuk Semua” Pencegahan Perdarahan sebagai Standar Perawatan Global.” Tujuan utama dari tema ini adalah untuk mendesak pembuat kebijakan lokal dan pemerintah untuk meningkatkan akses ke perawatan, dengan fokus khusus pada pencegahan yang lebih baik dan pengendalian perdarahan untuk semua individu dengan gangguan perdarahan. 

Sejarah Hari Hemofilia

Hari Hemofilia Sedunia, menurut jagranjosh, dimulai oleh Federasi Hemofilia Sedunia pada 17 April 1989, dipilih untuk merayakan dan menghormati pendiri WHF, Frank Schnabel. Hemofilia ditemukan sekitar abad ke-10, ketika orang-orang mulai menaruh perhatian serius, terutama pada laki-laki yang setelah cedera ringan akibat pendarahan menyebabkan kematian. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat itu, hemofilia dikenal dengan nama Abulcasis. Namun, karena keterbatasan teknologi, penyakit itu tidak bisa disembuhkan. Apalagi, hemofilia telah umum pada kalangan keluarga kerajaan Eropa yang semakin parah.

Pada 1803, Dr. John Conrad Otto dari Philadelphia mulai mempelajari penderita hemofilia, yang disebut bleeders dna mengatakan penyakit ini diturunkan ke laki-laki oleh ibu mereka. Sampai tahun 1937, kelainan genetik hemofilia dibagi menjadi dua jenis yang berbeda. 

Pasien yang menderita penyakit hemofilia, disebabkan karena kekurangan protein dalam darahnya. Padahal protein bekerja dengan trombosit untuk menghentikan pendarahan di lokasi cedera. Hal itu berkembang setelah cedera seseorang mengeluarkan darah untuk waktu yang lebih lama dan juga mereka lebih rentan terhadap pendarahan internal. 

Pilihan editor : Kuasa Hukum Arif Rachman Arifin Minta Kliennya Dibebaskan karena Anaknya Mengidap Hemofilia
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

11 jam lalu

UNDP, WHO dan Kemenkes kolaborasi proyek yang didanai oleh Green Climate Fund (GCF) untuk waspadai dampak Perubahan Iklim di bidang Kesehatan/Tempo- Mitra Tarigan
Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

8 hari lalu

Kolam terapi ikan di Setu Babakan, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, dibuka gratis untuk masyarakat mulai Selasa (25/8/2020).(ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)
Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.


Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

12 hari lalu

Hidup Normal dengan Hemofilia
Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

Hemofilia terjadi karena adanya gangguan dalam pembekuan darah. Penderita dapat mengalami pendarahan meski tidak terjadi trauma.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

18 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

21 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

22 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusatnya di Jenewa, 25 Januari 2015. [REUTERS / Pierre Albouy / File Foto]
Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

23 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?


Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

26 hari lalu

Warga Palestina memeriksa kerusakan di Rumah Sakit Al Shifa setelah pasukan Israel mundur dari Rumah Sakit dan daerah sekitarnya setelah operasi dua minggu, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza 1 April 2024. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu, 3 Apil 2024, mengungkap kehancuran di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

33 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?