Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Editor

Nurhadi

image-gnews
Kolam terapi ikan di Setu Babakan, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, dibuka gratis untuk masyarakat mulai Selasa (25/8/2020).(ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)
Kolam terapi ikan di Setu Babakan, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, dibuka gratis untuk masyarakat mulai Selasa (25/8/2020).(ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Terapi ikan yang juga dikenal sebagai fish pedicure telah menjadi tren populer dalam dunia perawatan kulit. Namun, di balik pengalaman relaksasi dan potensi manfaat bagi kulit, terdapat juga sejumlah risiko kesehatan yang perlu dipertimbangkan.

Manfaat Terapi Ikan

Dengan gigitan ikan-ikan kecil di kulit, terapi ikan tentunya menghadirkan pengalaman relaksasi. Namun, tak hanya itu, terapi ini juga dapat memberikan manfaat bagi kesehatan kulit.

Merendam kaki dalam air yang dipenuhi ikan Garra rufa yang membantu menghilangkan sel-sel kulit mati dan kapalan pada kaki. Dengan demikian, terapi ini dapat meningkatkan kelembutan kulit dan meningkatkan penampilan kaki.

Selain itu, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa terapi ikan dapat membantu mengurangi gejala psoriasis pada beberapa orang. Psoriasis merupakan kondisi autoimun yang menyebabkan terbentuknya plak tebal dan bersisik di kulit.

Dikutip dari Medical News Today, terdapat studi mengenai manfaat terapi ikan secara teratur dapat menghasilkan pengurangan yang signifikan dalam gejala psoriasis. Saat ini psoriasis belum ada obatnya, tetapi pengobatan alternatif seperti terapi dapat membantu orang mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan serangan psoriasis.

Risiko Kesehatan

Meskipun terapi ikan menawarkan sejumlah manfaat, terdapat juga beberapa risiko kesehatan yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan prosedur ini.

1. Sanitasi yang kurang layak

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu kekurangan utama dalam usaha terapi ikan adalah sulitnya menjaga kebersihan dan sterilisasi peralatan yang digunakan oleh banyaknya pelanggan. Dikutip dari Healthline, proses ini sulit dilakukan karena ikan tidak dapat disinfeksi dan harus dihilangkan dari bak tempat mereka tinggal.

2. Kemungkinan terjadinya pendarahan

Meskipun ikan G. rufa biasanya tidak memiliki gigi dan tidak menyebabkan pendarahan, terdapat risiko ketika ikan yang digunakan adalah dari spesies lain yang mirip, yang memiliki gigi dan dapat menyebabkan luka dan pendarahan pada kulit.

3. Potensi infeksi

Selain itu, ada risiko penularan penyakit zoonotik, yaitu infeksi yang berasal dari hewan dan menyebar ke manusia. Beberapa mikroba patogen telah diidentifikasi pada ikan G. rufa yang digunakan dalam terapi ini, dan terbukti meningkatkan risiko infeksi pada pengguna.

Meskipun risiko ini umumnya rendah, kebersihan dan sanitasi yang kurang di tempat-tempat terapi ikan dapat meningkatkan kemungkinan infeksi. Karena itu, penting untuk memperhatikan kebersihan dan sterilisasi peralatan serta memastikan bahwa ikan yang digunakan berasal dari sumber yang terpercaya dan aman.

Pilihan Editor: Fasilitas Wisata Baru di Setu Babakan, Pengunjung BIsa Terapi Ikan Gratis

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

10 jam lalu

Seorang pria duduk di tepi kolam renang dengan latar belakang logo World Water Forum ke-10, di Jakarta pada 24 Maret 2024. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/Spt)
Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.


Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

3 hari lalu

Ilustrasi Lyme Disease. Webmd.com
Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.


Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

6 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.


Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

9 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. Dok. Save The Children
Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.


World Water Forum ke-10, Perpamsi: Momentum Perbaikan Tata Kelola Air

9 hari lalu

Seorang pria duduk di tepi kolam renang dengan latar belakang logo World Water Forum ke-10, di Jakarta pada 24 Maret 2024. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/Spt)
World Water Forum ke-10, Perpamsi: Momentum Perbaikan Tata Kelola Air

World Water Forum ke-10 diharapkan membawa perubahan dari sisi tata kelola air.


Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

10 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda


Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

16 hari lalu

Hidup Normal dengan Hemofilia
Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

Hemofilia terjadi karena adanya gangguan dalam pembekuan darah. Penderita dapat mengalami pendarahan meski tidak terjadi trauma.


Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

22 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

24 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

29 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.