Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Perempuan Berisiko Terkena Penyakit Lupus, Apa Pemicunya?

image-gnews
Ilustrasi penyakit Lupus. entresemana.mx
Ilustrasi penyakit Lupus. entresemana.mx
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Systemic Lupus Erythematosus atau penyakit lupus adalah suatu penyakit autoimun reumatik yang bersifat sistemik.

Penyakit autoimun merupakan kondisi medis yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang mengalami gangguan dan menyerang sel-sel sehat dalam tubuhnya sendiri, sehingga dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh. Dalam hal ini, Lupus dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai sistem dan organ tubuh.

Siapa yang berisiko terkena lupus?

Menurut informasi dari situs Kementerian Kesehatan, penyakit lupus bisa menyerang semua usia mulai dari bayi yang baru lahir hingga orang yang berusia 89 tahun.

Penyebaran usia dan jenis kelamin dengan insidensi penyakit lupus dapat dilihat sebagai berikut.

  • Sekitar 80 persen penderita lupus berusia 15 hingga 45 tahun

  • 80-92 persen merupakan penderita systemic lupus erythematosus (SLE),utamanya terjadi pada wanita

  • 70-80 persen berupa lupus diskoid yang banyak terjadi pada wanita

  • 50 persen berupa drug-induced lupus yang dicetuskan oleh beberapa jenis obat tertentu dan terjadi pada pria dan wanita.

Semua orang bisa terkena lupus, tetapi ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terkena lupus, seperti wanita usia 15-44 tahun, ras atau etnis tertentu.seperti orang Amerika Afrika, Amerika Asia, Hispanik/Latin, Amerika Asli, atau Penduduk Kepulauan Pasifik.

Lupus juga lebih bisa menjangkit orang yang memiliki anggota keluarga dengan lupus atau penyakit autoimun lainnya.

Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Anna Ariane, SpPD-KR mengatakan wanita memiliki risiko terkena penyakit lupus sembilan kali lebih banyak dibandingkan pria. "Lupus bisa menyerang siapa saja, tapi umumnya adalah wanita dengan perbandingan sembilan banding satu dengan laki-laki," katanya dalam acara diskusi tentang penyakit lupus yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa 9 Mei 2023.

Apa penyebab penyakit lupus?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai penyakit autoimun, lupus terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat pada tubuh.

Menurut Mayo Clinic, ada kemungkinan lupus disebabkan oleh faktor genetika dan lingkungan individu. Orang yang memiliki kecenderungan bawaan untuk lupus dapat mengalami penyakit ketika terpapar lingkungan yang dapat memicu lupus.

Akan tetapi penyebab lupus pada banyak kasus belum diketahui. Beberapa faktor pemicu yang mungkin termasuk paparan sinar matahari, infeksi, dan penggunaan obat-obatan tertentu seperti obat tekanan darah, antibiotik, dan obat anti-kejang.

Orang yang memiliki lupus yang diinduksi oleh obat dapat sembuh setelah berhenti minum obat, meskipun dalam beberapa kasus gejala dapat bertahan meskipun pengobatan dihentikan.

Obat yang memicu penyakit lupus

Di bawah ini adalah sejumlah jenis obat yang dapat memicu terjangkitnya penyakit lupus. Obat yang telah terbukti dapat memicu gejala klinis lupus pada kurang lebih 1 dari 1000 penderita: Hydralazine, Prokainamide, Methyldopa, D-penicillamine, TNF Blockers; Isoniazid, Sulfasalazine, Carbamazepine, Phenothiazines, Quinidine, Griseovulvin.

Meskipun jarang menimbulkan gejala klinis lupus yang khas, obat-obatan tersebut dapat menghasilkan tes ANA positif.

Obat-obatan lain seperti antikonvulsan, lithium karbonat, captopril, antitiroid, beta-blockers, obat penurun lipid, prazosin, dapat memperburuk kondisi lupus dan meningkatkan risiko reaksi alergi, tetapi tidak menyebabkan lupus.

Selain itu, antibiotik seperti sulfa, tetrasiklin, penisilin, atau siprofloksasin dan NSADs seperti ibuprofen, serta kontrasepsi oral dan hormon lainnya, juga diketahui dapat memicu eksaserbasi penyakit lupus pada beberapa orang. Sedangkan diuretik golongan sulfa dan antidiabetes seperti aldakton dan dyazide, cimetidin, interferon alfa, dan garam emas juga dapat memicu reaksi lupus.

Pilihan Editor: Perjuangan Selena Gomez dengan Penyakit Lupus Sejak 2014

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Ungkap Faktor Risiko Bayi Lahir dengan Penyakit Jantung Bawaan

9 hari lalu

Anastasia Solodkova, perawat anestesi melakukan operasi pada bayi yang baru 20 hari dengan penyakit jantung bawaan di Federal Pusat Bedah Kardiovaskular di Siberia Krasnoyarsk, Rusia, 28 September 2016. REUTERS/Ilya Naymushin
Pakar Ungkap Faktor Risiko Bayi Lahir dengan Penyakit Jantung Bawaan

Sejumlah faktor risiko jadi penyebab bayi lahir dengan penyakit jantung bawaan, termasuk faktor genetik dan penggunaan obat-obatan.


10 Tips Meningkatkan Imunitas

14 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
10 Tips Meningkatkan Imunitas

Imunitas adalah kunci agar tubuh tetap sehat. Ikuti 10 tips ini untuk meningkatkan imunitas tubuh.


Kemenkes Sebut Imunisasi Ganda Aman Terkait Kematian Bayi di Sukabumi

26 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Kemenkes Sebut Imunisasi Ganda Aman Terkait Kematian Bayi di Sukabumi

Kombinasi vaksin pada imunisasi ganda tidak menimbulkan masalah kesehatan kronis. Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk melihat dampaknya.


Pencegahan Alergi Susu Sapi, Apa Saja Gejala dan Efeknya?

28 hari lalu

Ilustrasi susu. Foto: Pixabay.com/pezibear
Pencegahan Alergi Susu Sapi, Apa Saja Gejala dan Efeknya?

Gejala alergi susu sapi dapat bervariasi mulai dari ruam kulit, gangguan pencernaan, hingga reaksi anafilaksis yang mengancam nyawa.


8 Faktor Risiko Serangan Jantung, Penyebab Kematian Michael Jackson, Lisa Marie Presley hingga Didi Kempot

31 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
8 Faktor Risiko Serangan Jantung, Penyebab Kematian Michael Jackson, Lisa Marie Presley hingga Didi Kempot

Serangan Jantung merenggut nyawa Michael Jackson, Lisa Marie Presley hingga Didi Kempot. Apa saja faktor risikonya?


Halsey Perdana Muncul di Premiere Film MaXXXine Usai Umumkan Diagnosis Lupus

32 hari lalu

Halsey menghadiri acara red carpet pemutaran perdana film MaXXXine di Hollywood, Amerika Serikat, Senin, 24 Juni 2024. Foto: Instagram Story/@maxxxinemovie
Halsey Perdana Muncul di Premiere Film MaXXXine Usai Umumkan Diagnosis Lupus

Halsey pertama kali menghadiri acara karpet merah film terbarunya, MaXXXine, setelah mengungkapkan bahwa dia didiagnosis lupus.


Halsey Cerita Perjuangan Lawan Penyakit Langka dengan Rilis Lagu Baru

47 hari lalu

Penyanyi, Halsey. Foto: Instagram.
Halsey Cerita Perjuangan Lawan Penyakit Langka dengan Rilis Lagu Baru

Lewat lagu baru yang dirilisnya, Halsey juga berbagi cerita mengenai perjuangannya melawan penyakit langka.


Tes Urine Bisa Deteksi Setidaknya 5 Kondisi Kesehatan

51 hari lalu

Ilustrasi urine. Shutterstock
Tes Urine Bisa Deteksi Setidaknya 5 Kondisi Kesehatan

Tes urine adalah alat diagnostik penting yang memberikan deteksi terhadap kesehatan dan membantu ketahui kondisi tubuh secara dini.


Mengenang Komika Babe Cabita, Perjalanan Hidup dan Karya-karyanya

52 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@raditya_dika
Mengenang Komika Babe Cabita, Perjalanan Hidup dan Karya-karyanya

Babe Cabita melalui perjalanan hidup di berbagai aspek kehidupan, mulai dari komedian sampai bintang iklan. Harusnya hari ini ia merayakan usia ke-44.


Masyarakat Perkotaan Semakin Sadar Risiko Penyakit Autoimun

59 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Masyarakat Perkotaan Semakin Sadar Risiko Penyakit Autoimun

Teknologi untuk mendiagnosis penyakit autoimun juga lebih canggih sekarang.