Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengertian, Gejala, Penyebab dan Cara Atasi Obesitas

Reporter

image-gnews
Ilustrasi obesitas. Shutterstock
Ilustrasi obesitas. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Obesitas adalah kondisi berat badan yang melebihi batas normal akibat lemak yang menumpuk dan berlebih di dalam tubuh karena kalori yang masuk lebih banyak dibandingkan yang dibakar. Namun, penyebab obesitas tidak hanya itu. Pemicu obesitas salah satunya adalah gaya sedentari.

Gaya hidup sedentari adalah pola hidup yang membuat orang jarang melakukan aktivitas fisik sehingga pembakaran kalori juga tergolong rendah. Apabila hanya didiamkan saja, hal ini akan berpengaruh pada tubuh. Obesitas terjadi mulai anak-anak, remaja, hingga dewasa. Menurut laporan dari Atlas Federasi Obesitas Dunia 2023, terdapat 51 persen atau lebih dari 4 miliar penduduk dunia mengalami obesitas.

Tingkat obesitas juga sangat cepat pada anak-anak dan remaja serta di negara yang berpenghasilan rendah. Untuk mengetahui informasi lebih detail, berikut penyebab obesitas serta cara mengatasinya.

Apa itu obesitas?
Mengutip dari Mayo Clinic, obesitas adalah penyakit kompleks yang melibatkan kelebihan lemak tubuh. Masalah medis ini meningkatkan risiko penyakit lain dan masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, dan kanker tertentu. 

Laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan obesitas sebagai akumulasi lemak abnormal atau berlebihan yang menimbulkan risiko bagi kesehatan. Kemudian, obesitas juga salah satu sisi dari beban ganda kekurangan gizi dan saat ini lebih banyak yang mengalami obesitas daripada kekurangan berat badan di setiap wilayah, kecuali Afrika sub-Sahara dan Asia. 

Obesitas juga dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit serius, seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes, dan masih banyak lagi. Oleh sebab itu, obesitas harus diberi perawatan secepat mungkin dan jangan didiamkan saja. 

Gejala obesitas
Gejala yang paling terlihat dari obesitas adalah meningkatnya berat badan yang drastis namun belum dapat dipastikan. Anda juga harus tetap periksa ke dokter ketika mengalami peningkatan berat badan yang terus-menerus. Terdapat indikator umum yang digunakan untuk menentukan obesitas, yaitu Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT adalah indeks yang digunakan untuk membagi berat badan dan tinggi badan. 

Mengutip laman WHO, IMT lebih dari 25 kg dianggap kelebihan berat badan dan lebih dari 30 kg dianggap obesitas. Masalah ini pun berkembang menuju epidemi. Lebih dari 4 juta orang meninggal setiap tahun akibat kelebihan berat badan atau obesitas pada 2017 menurut beban penyakit global. 

Penyebab Obesitas
Penyebab obesitas paling umum adalah mengonsumsi lebih banyak kalori. Dikutip dari Cleveland Clinic, berikut faktor penyebab obesitas:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

1. Mengonsumsi Makanan Cepat Saji
Makanan cepat saji mengandung gula dan lemak yang tinggi serta rendah serat. Tidak ada nutrisi lain dalam makanan cepat saji sehingga membuat Anda akan merasa lapar terus. 

2. Makanan dan Minuman Tinggi Gula
Makanan dan minuman yang manis tidak memiliki nilai gizi dan banyak kalori tambahan. Bahkan makanan standar pun memiliki kadar gula tambahan yang tinggi untuk membuat lebih menarik dan ketagihan. 

3. Hormon
Dalam tubuh manusia terdapat hormon pengatur sinyal rasa lapar dan kenyang yaitu ghrelin dan leptin. Apabila dua hormon tersebut terganggu maka proses kerja tidak berjalan dengan semestinya. Ada banyak hal yang dapat mengganggu hormon, seperti stres dan kurang tidur. Jika sudah terganggu, hormon ini menjadi lebih aktif dan menyebabkan Anda terus menginginkan lebih banyak makanan terus-menerus. 

Cara Mengatasi Obesitas
Harus ada penanganan yang serius dan intensif untuk mengatasi obesitas. Langkah utama yang bisa dilakukan adalah mengatur gaya hidup yang baik dan sehat, sesuaikan kebutuhan kalori harian. Selain itu, perlu juga untuk selalu aktif berolahraga agar tubuh bisa membakar kalori. Obesitas juga bisa dicegah dengan mengatur jumlah kalori yang dikonsumsi. Batasi mengonsumsi makanan cepat saji, makanan dan minuman yang mengandung gula tinggi. Jika konsisten, maka obesitas akan bisa diatasi.

Annita Rahmawati Dewi | Berbagai Sumber

Pilihan Editor: Faktor Risiko Sirosis Hati, Termasuk Minum Alkohol dan Obesitas

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

2 hari lalu

Ilustrasi push up. Freepik.com
5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental


10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

4 hari lalu

Ilustrasi makanan manis seperti cupcakes. Unsplash.com/Viktor Forgacs
10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.


Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

11 hari lalu

Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock
Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

12 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

12 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

12 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.


Jangan Kalap, Ini Kalori Opor Ayam Lebaran yang Wajib Diketahui

18 hari lalu

Saat Idul Fitri, jangan sampai kalap. Anda harus mengetahui kalori opor ayam per porsinya. Mengingat bahan baku opor ayam adalah santan. Foto: Canva
Jangan Kalap, Ini Kalori Opor Ayam Lebaran yang Wajib Diketahui

Saat Idul Fitri, jangan sampai kalap. Anda harus mengetahui kalori opor ayam per porsinya. Mengingat bahan baku opor ayam adalah santan.


Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

20 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

Berikut saran pakar kesehatan agar berat badan tidak melonjak selama perayaan Lebaran karena makan berlebihan.


Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

20 hari lalu

Fatin Shidqia. Dok. Istimewa
Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

Juara X Factor Fatin Shidqia mengaku tidak mengonsumsi daging sapi atau daging merah. Ternyata, kebiasaan ini punya banyak manfaat kesehatan.


Warga di Utara Gaza Dipaksa Hidup dengan 245 Kalori Per Hari

21 hari lalu

Warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan gratis saat penduduk Gaza menghadapi krisis kelaparan, selama bulan suci Ramadhan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara 19 Maret 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Warga di Utara Gaza Dipaksa Hidup dengan 245 Kalori Per Hari

Lebih dari 300 ribu orang diyakini terperangkap di utara Gaza, tak bisa melarikan diri. Mereka dipaksa hidup dengan rata-rata 245 kalori per hari