Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Serba-serbi Alergi: Mengenal Suntik Epinerfin dan Cara Menggunakannya

image-gnews
ilustrasi suntik vitamin (pixabay.com)
ilustrasi suntik vitamin (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Suntik epinefrin digunakan untuk perawatan darurat reaksi alergi parah (anafilaksis) terhadap gigitan atau sengatan serangga, obat-obatan, makanan, atau zat lain. Suntik ini juga dapat digunakan untuk mengobati anafilaksis akibat adanya zat yang tidak diketahui atau dipicu oleh olahraga.

Selain itu, suntik ini juga digunakan untuk meningkatkan tekanan darah pada pasien dewasa dengan hipotensi (tekanan darah rendah) dan syok septik. Namun, tidak semua bisa menggunakannya karena epinefrin hanya tersedia dengan resep dokter, seperti tercatat dalam mayoclinic.

Epinefrin berada dalam kelas obat yang disebut agonis alfa dan beta-adrenergik (agen simpatomimetik). Suntikan epinefrin ini bekerja dengan mengendurkan otot-otot di saluran udara dan mengencangkan pembuluh darah. Suntikan ini hadir sebagai perangkat injeksi otomatis yang sebelumnya berisi larutan dalam botol untuk disuntikkan secara subkutan (di bawah kulit) atau secara intramuskular (ke dalam otot).

Kegunaan dari suntikan ini untuk mengobati reaksi alergi yang dapat mengancam jiwa seseorang. Biasanya, epinefrin disuntikkan sesuai kebutuhan pada tanda pertama dari reaksi alergi yang serius. Jika injeksi epinefrin digunakan untuk mengobati tekanan darah rendah yang mengancam jiwa terkait dengan syok septik, suntikan dilakukan secara intravena (ke dalam pembuluh darah) oleh dokter.

Suntikan epinefrin harus digunakan sama seperti yang diarahkan oleh dokter. Jangan menyuntikkannya lebih sering atau kurang dari yang ditentukan dokter. Sebelum menggunakan suntikan epinefrin untuk pertama kali, bacalah informasi dari seorang pasien yang menyertainya. Informasi ini meliputi petunjuk tentang cara menggunakan perangkat injeksi otomatis yang telah diisi sebelumnya. 

Mengacu medlineplus.gov, epinefrin harus segera disuntikkan setelah seseorang mencurigai bahwa dirinya mengalami reaksi alergi yang serius. Adapun, tanda-tanda reaksi alergi yang serius, di antaranya saluran udara tersumbat (mengi, bersin, suara serak), ruam, gatal-gatal, bengkak (wajah, mata, mulut, tenggorokan, tangan), kulit kemerahan, detak jantung cepat, denyut nadi lemah, kecemasan, kebingungan, sakit perut, muntah, diare, pingsan, atau kejang. Saat mengetahui gejala tersebut, bicaralah dengan langsung dokter dan pastikan seseorang memahami bagaimana mengetahui reaksi alergi serius tersebut muncul. Akibatnya, seseorang tersebut dapat secepatnya menyuntikkan epinefrin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seseorang harus selalu membawa dua alat suntik otomatis setiap saat karena satu dosis epinefrin mungkin tidak cukup mengobati reaksi alergi yang serius. Jika gejala berlanjut atau kembali setelah injeksi pertama, segera menggunakan injeksi epinefrin dosis kedua dengan alat injeksi baru. Selain itu, jika larutan berubah warna atau mengandung partikel, hubungi dokter untuk mendapatkan alat suntik baru. 

Epinefrin harus disuntikkan hanya di bagian tengah sisi luar paha dan dapat disuntikkan melalui pakaian dalam keadaan darurat. Jangan menyuntikkan epinefrin ke bokong atau bagian lain dari tubuh, seperti jari, tangan, kaki, atau ke pembuluh darah. Jangan pula meletakkan jari, atau tangan di atas area jarum alat injeksi otomatis. Jika epinefrin secara tidak sengaja disuntikkan ke area ini, segera dapatkan perawatan medis darurat. 

Suntik epinefrin dapat membantu mengobati reaksi alergi yang serius, tetapi tidak dapat menggantikan perawatan medis intensif. Seseorang harus mendapatkan perawatan medis darurat segera setelah menyuntikkan epinefrin. 

Pilihan editor : Saran Dokter Buat Orang Tua dengan Anak Alergi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Kegunaan Lesitin Kedelai pada Makanan dan Siapa yang Harus Menghindari

20 hari lalu

Ilustrasi kacang kedelai. Sustainablepulse
Mengenal Kegunaan Lesitin Kedelai pada Makanan dan Siapa yang Harus Menghindari

Lesitin kedelai tak hanya berguna pada makanan kemasan tapi juga diklaim sebagai suplemen diet. Namun, zat ini tak cocok untuk semua orang.


Fakta Menarik Jon Bon Jovi, Terbaru Selamatkan Upaya Percobaan Bunuh Diri

21 hari lalu

Jon Bon Jovi bantu selamatkan wanita di jembatan penyeberangan Nashville. Foto :Metro Nashville Police Department
Fakta Menarik Jon Bon Jovi, Terbaru Selamatkan Upaya Percobaan Bunuh Diri

Jon Bon Jovi menjadi pahlawan lantaran menyelamatkan perempuan yang ingin mencoba bunuh diri di jembatan Nashville,


Ragam Penyebab Gatal pada Vagina

21 hari lalu

Ilustrasi vagina. Shutterstock
Ragam Penyebab Gatal pada Vagina

Beberapa penyebab gatal pada vagina juga disebabkan kebiasaan sehari-hari. Berikut di antaranya.


Punya Alergi Tapi Ingin Miliki Hewan Peliharaan, Begini Solusinya

22 hari lalu

Ilustrasi pasangan memiliki hewan peliharaan. Freepik.com/Lookstudio
Punya Alergi Tapi Ingin Miliki Hewan Peliharaan, Begini Solusinya

Bagi Anda pecinta hewan peliharaan, tetapi memiliki alergi. Berikut cara mengatasi alergi tersebut.


Arti Warna Gelang Medis yang Digunakan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit

23 hari lalu

Ilustrasi warna gelang pasien di rumah sakit. Shutterstock
Arti Warna Gelang Medis yang Digunakan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit

Setiap pasien rawat inap di rumah sakit biasanya dipakaikan gelang medis yang memiliki warna berbeda-beda antar pasien. Ini artinya.


Pakar Diet Sebut Plus Minus Susu Ikan

25 hari lalu

Ilustrasi susu. Shutterstock
Pakar Diet Sebut Plus Minus Susu Ikan

Susu yang dibuat dari ekstrak daging ikan bisa menjadi pilihan sumber protein hewani. Simak juga plus dan minusnya.


Penularan Hepatitis, dari Malas Cuci Tangan sampai Hubungan Seksual

26 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
Penularan Hepatitis, dari Malas Cuci Tangan sampai Hubungan Seksual

Hepatitis bisa menular melalui makanan dan minuman yang tercemar virus vepatitis, tangan kotor, hingga hubungan seksual.


Waspada Bagi yang Alergi Debu Karena September Puncak Kemarau, Ini Cara yang Bisa Dilakukan

26 hari lalu

Ilustrasi Alergi Debu. shutterstock.com
Waspada Bagi yang Alergi Debu Karena September Puncak Kemarau, Ini Cara yang Bisa Dilakukan

Bagi Anda yang memiliki alergi debu, musim kemarau ini mungkin terasa lebih berat. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menguranginya.


Meski Tinggi Nutrisi, Tak Semua Orang Boleh Makan Biji Wijen. Ini Alasannya

31 hari lalu

Ilustrasi biji wijen. shutterstock.com
Meski Tinggi Nutrisi, Tak Semua Orang Boleh Makan Biji Wijen. Ini Alasannya

Biji wijen kaya vitamin, mineral, dan lemak sehat. Namun tak semua orang boleh mengonsumsinya karena alasan tertentu.


5 Orang yang Sebaiknya Menghindari Makan Pepaya

40 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
5 Orang yang Sebaiknya Menghindari Makan Pepaya

Pepaya dapat menimbulkan efek samping bagi orang dengan kondisi tertentu, seperti alergi, penyakit batu ginjal, atau hipoglikemia.