TEMPO.CO, Jakarta - Saat menjalani rawat inap di rumah sakit, setiap pasien biasanya menggunakan sebuah gelang identitas atau gelang medis. Gelang ini bisa memiliki warna yang berbeda-beda antara satu pasien dengan yang lainnya. Lalu apakah arti dari warna gelang pasien yang digunakan saat dirawat di rumah sakit?
Dilansir dari laman wristbandcreation.com, ada beberapa tujuan penting mengapa rumah sakit menggunakan gelang, seperti gelang medis. Di antaranya adalah, gelang rumah sakit memastikan identifikasi pasien yang akurat. Dengan menggunakan gelang, tenaga kesehatan dapat dengan yakin untuk mengidentifikasi dan mencocokkan data nama pasien atau detail lainnya yang tertera jelas pada gelang dengan catatan medis rumah sakit.
Selain itu, penggunaan gelang medis di rumah sakit dapat meningkatkan keselamatan pasien dengan berfungsi sebagai pengingat terus-menerus tentang kondisi medis tertentu, alergi, atau informasi penting lainnya. Hal itu dikarenakan penggunaan gelang medis yang memiliki warna berbeda-beda untuk setiap kondisinya, sehingga dengan melihat sekilas pada gelang pasien sudah cukup untuk menghindari reaksi alergi yang dapat memperparah penyakit atau cedera mereka.
Tujuan penting lainnya penggunaan gelang medis adalah untuk menyederhanakan proses administratif dan alur kerja dalam fasilitas perawatan kesehatan. Gelang ini memudahkan pelacakan pasien, pergerakan mereka, dan kemajuan perawatan mereka secara efisien, sehingga memungkinkan koordinasi yang lebih baik di antara penyedia layanan kesehatan dan meningkatkan operasi rumah sakit secara keseluruhan.
Untuk diketahui, rumah sakit menggunakan pendekatan yang berbeda-beda dalam penggunaan gelang berdasarkan kebutuhan spesifik dan populasi pasien. Beberapa rumah sakit memilih gelang universal yang dikenakan oleh semua pasien, sementara yang lain mungkin membatasi penggunaannya untuk unit atau kategori pasien tertentu, seperti bayi baru lahir, pasien anak-anak, atau mereka yang memiliki kondisi medis tertentu.
Masih dalam laman yang sama, studi kasus disebut telah menunjukkan keefektifan gelang rumah sakit dalam meningkatkan hasil pengobatan pasien. Misalnya, sebuah studi meta-analisis yang dipublikasikan di National Library of Medicine menunjukkan bahwa penggunaan gelang rumah sakit berkode batang membantu mengurangi kesalahan medis hingga 57,5 persen. Dengan memindai kode batang, tenaga kesehatan dapat dengan cepat mengakses riwayat pengobatan pasien dan memastikan pemberian obat yang akurat.
Secara umum, diketahui pula terdapat banyak asosiasi rumah sakit telah mengambil inisiatif untuk mengadopsi warna standar untuk gelang pasien, sebagaimana yang dianjurkan oleh American Hospital Association (AHA) yakni menggunakan tiga warna konsensus antara lain: merah untuk alergi pasien, kuning untuk risiko jatuh, dan ungu untuk preferensi pasien yang tidak boleh diresusitasi. Selain itu, ada pula yang menerapkan warna tambahan seperti oranye yang digunakan untuk pasien berisiko tinggi.
Dikutip dari laman umsu.ac.id, berikut ini merupakan beberapa warna gelang medis yang digunakan di rumah sakit Indonesia pada umumnya:
1. Biru
Gelang berwarna biru umumnya digunakan untuk mengidentifikasi pasien laki-laki. Warna biru ini memberikan petunjuk visual yang jelas bagi tenaga medis untuk mengenali jenis kelamin pasien.
2. Pink
Sebaliknya, gelang berwarna pink umumnya dipasang pada pasien perempuan. Warna pink memberikan identifikasi yang mudah bagi tenaga medis untuk membedakan jenis kelamin pasien.
3. Merah
Gelang berwarna merah digunakan untuk menandai adanya alergi yang perlu diperhatikan dalam pemberian perawatan medis. Dengan adanya gelang berwarna merah, tenaga medis dapat menghindari pemberian obat atau perlakuan lain yang dapat memicu reaksi alergi pada pasien.
4. Kuning
Warna kuning pada gelang identifikasi pasien menandakan bahwa pasien memiliki risiko jatuh. Informasi ini penting bagi tenaga medis agar mereka dapat mengambil langkah pencegahan yang diperlukan untuk menjaga keselamatan pasien.
5. Ungu
Gelang berwarna ungu menunjukkan bahwa pasien tidak ingin menjalani resusitasi jika terjadi kegawatan medis. Informasi ini sangat penting untuk ditaati oleh tenaga medis dalam situasi-situasi kritis.
Pilihan Editor: Survei Kemenkes Soal Kesiapan Rumah Sakit Terapkan Kelas Rawat Inap Standar: Belum Semua Penuhi Kriteria