TEMPO.CO, Jakarta - Organ intim kewanitaan mudah kering dan perlu perhatian dalam kebersihan seperti merawat bagian tubuh lain. Dilansir dari Popsugar, ginekolog Sheryl A. Ross menjelaskan gatal pada vagina jika dibiarkan terus menerus dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan gangguan emosional.
Beberapa penyebab gatal pada vagina juga disebabkan kebiasaan sehari-hari. Berikut di antaranya.
Baca juga:
Wewangian dan iritasi
Ross mengatakan kebiasaan sehari-hari dapat mengganggu keseimbangan pH vagina dan menyebabkan iritasi, seperti pemakaian sabun wangi, sabun mandi dengan busa, garam mandi, bedak tabur, deterjen, pelembut kain, tampon, pembalut beraroma dan pelumas beraroma. Pakaian dalam nilon atau kain baju renang tertentu yang memerangkap kelembapan juga dapat menyebabkan iritasi vulva yang membuat gatal dan tidak nyaman.
Infeksi jamur
Ginekolog Christine Sterling mengatakan jamur candida albicans merupakan penyebab umum infeksi jamur yang terjadi saat terasa gatal dan iritasi pada vagina. Ia menyarankan untuk langsung berkonsultasi dengan dokter agar tidak sembarang menggunakan obat infeksi jamur yang akan membuat gejala semakin memburuk.
Vaginosis bakterial
Vaginosis bakterialis (BV) pada dasarnya adalah infeksi yang disebabkan pertumbuhan berlebih bakteri pengganggu dalam mikrobioma vagina. Cleveland Clinic menyebut gejalanya ada bau khas yang menyertai vaginosis bakterialis.
“Jadi, jika mencium bau amis yang kuat dari vagina disertai rasa gatal dan iritasi, ini bisa menjadi tanda yang jelas," menurut Cleveland Clinic.
Keputihan berwarna abu-abu pucat atau putih juga umum terjadi pada sebagian orang. Jika mengalami salah satu dari gejala ini, periksakan ke dokter karena meski BV dapat sembuh dengan sendirinya pada sebagian orang, sebagian lain mungkin perlu antibiotik.
Krim cukur, waxing dan penghilang bulu
Pencabutan bulu kemaluan dapat menyebabkan abrasi mikro pada kulit dan meningkatkan risiko infeksi kulit dan rambut tumbuh ke dalam sehingga menyebabkan iritasi dan gatal.
“Bahkan jika tidak terinfeksi, abrasi ini menyebabkan pelepasan histamin di kulit yang menyebabkan rasa gatal. Saya secara umum menyarankan tidak mencukur dan menggunakan krim penghilang bulu. Saya sarankan melakukan waxing dengan profesional yang sangat berpengalaman atau penghilangan bulu dengan laser,” saran Sterling.
Alergen
Sterling mengatakan vagina juga bisa rentan alergi. Karena itu sebaiknya menggunakan sabun dan losion lembut tanpa pewangi pada bagian luar organ intim. Penggunaan kondom atau pakaian renang berbahan lateks juga memicu alergi dan iritasi pada vagina.
Kondisi kulit
Kulit di sekitar kemaluan juga terpengaruh kondisi kulit pada area tubuh lain. Menjaga kulit tetap terhidrasi, bersih, dan terawat akan membantu mencegah kekeringan. Mandi air hangat selama 20 menit dengan minyak kelapa murni 3-4 kali seminggu juga akan menghidrasi kembali kulit vagina. Menambahkan probiotik oral atau vagina ke dalam rutinitas harian dapat membantu menghidrasi, tetapi sebaiknya tanyakan ke dokter sebelum memulai pengobatan baru.
Infeksi menular seksual
Infeksi menular seksual (IMS) merupakan penyebab umum gatal, bau, dan terkadang keluar cairan dari vagina, menurut Cleveland Clinic. Secara khusus, IMS seperti trikomoniasis, herpes, dan kutil kelamin dikaitkan dengan rasa gatal pada vulva dan vagina. Tes IMS khusus untuk infeksi di atas atau panel IMS lengkap dapat memberi tahu dokter penyebab rasa gatal.
Kutu kemaluan
Kutu kemaluan merupakan serangga parasit yang berbentuk telur kecil berwarna putih atau kuning yang menempel pada rambut-rambut di sekitar kemaluan. Mereka biasanya menyebar melalui hubungan seksual dan dapat diobati dengan resep dokter.
Wasir
Wasir juga dapat menyebar ke vagina, menurut Cleveland Clinic, yang menyebabkan gatal dan iritasi. Anda dapat menemukan kelegaan dari wasir dengan menggunakan pengobatan rumahan seperti lidah buaya atau menjaga kebersihan dengan baik, dan beberapa salep OTC juga dapat membantu.
“Jika mengalami gatal terus-menerus dan pendarahan rektal, periksa ke fasilitas kesehatan,” saran Cleveland Clinic.
Pilihan Editor: Jaga Kesehatan Organ Reproduksi, Bawa Celana Dalam Cadangan saat Bepergian